Seperti FPI, 3 Organisasi Ini Juga Dilarang Sejumlah Negara di Dunia

Front Pembela Islam (FPI) resmi dilarang pemerintah Indonesia. Kejadian pelarangan kelompok tidak terjadi di Indonesia saja.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Des 2020, 18:35 WIB
Diterbitkan 30 Des 2020, 18:35 WIB
Habib Rizieq
Imam Besar FPI Rizieq Shihab.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahmud MD, mengumumkan pembubaran organisasi Front Pembela Islam (FPI) dan melarang segala kegiatannya. Saat pengumuman, Mahfud juga menampilkan video saat Imam Besar FPI Rizieq Shihab memberikan dukungan kepada organisasi teroris ISIS.  

Kebijakan itu dituangkan dalam Keputusan Bersama yang ditandatangani enam menteri dan lembaga, yaitu Mendagri, Menkominfo, Menkumham, Kapolri, Kepala BNPT, dan Jaksa Agung.

Mahfud MD menyebut FPI bisa ditolak di berbagai daerah karena sudah tidak memiliki legal standing. 

Kasus pelarangan organisasi bukanlah hal baru di dunia. Negara-negara barat maupun timur tengah juga melakukan hal yang sama, seperti pelarangan Ikhwanul Muslimin. 

Berikut tiga organisasi yang dilarang di dunia karena dianggap ekstremis atau tak sesuai aturan negara.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

1. Grey Wolves

FOTO: Kasus Corona COVID-19 Global Tembus 3 Juta Pasien
Seorang pria memakai masker saat berjalan di Alun-Alun Trocadero, Paris, Prancis, Jumat (24/4/2020). Prancis menempati posisi keempat sebagai negara dengan kasus infeksi virus corona COVID-19 terbesar di dunia yaitu 165.962 positif dengan 46.293 orang sembuh. (AP Photo/Michel Euler, FILE)

Grey Wolves merupakan kelompok ultra-nasionalis yang pro-Turki. Kelompok itu aktif di Turki serta memiliki anggota di Eropa. 

Prancis akhirnya melarang Grey Wolves pada November 2020. Hal itu terjadi setelah kelompok Grey Wolves menyerang memorial korban genosida Armenia yang dilakukan Turki.

"(Grey Wolves) pantas dibubarkan," ujar Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin seperti dilansir France24. 

Jerman dan Belanda juga mulai membahas pembubaran Grey Wolves di negaranya.

2. Ikhwanul Muslimin

Pangeran Arab Saudi
Putra mahkota Saudi, Mohammed bin Salman. (Foto: Bandar al-Jaloud / Istana Kerajaan Saudi / AFP)

Ikhwanul Muslimin atau IM (Muslim Brotherhood) merupakan organisasi yang cukup berpengaruh di timur tengah, bahkan ada simpatisan di Indonesia. 

Meski begitu, ternyata Ikhwanul Muslccc Saudi bahkan berkata Ikhwanul tidak mencerminkan nilai Islam. 

Pusat fatwa Al-Azhar di Mesir bahkanl memberi larangan bergabung ke Ikhwanul Muslimin. Kelompok IM dianggap tidak sesuai ajaran agama karena menyebar perpecahan.

3. Nordadler

Beri Hormat ala Nazi, Turis Ini Ditangkap Saat Wisata di Jerman
Ilustrasi Bendera Jerman (pixabay.com)

Nordadler (Elang Utara) adalah kelompok Neo-Nazi dari Jerman. Kelompok pendukung Adolf Hitler itu baru berdiri sejak 2017, kemudian dibubarkan pemerintah Jerman pada Juni 2020. 

Menurut laporan Deutsche Welle, kelompok Nordadler utamanya beroperasi secara online. Namun, pemerintah tidak memberikan toleransi kepada kelompok ekstremis itu.

"Ekstremis sayap kanan dan anti-semitisme tak punya tempat juga di internet," ujar pihak kementerian dalam negeri Jerman.

 Dan tak hanya sekadar memblokir, melainkan juga menggeledah markas Nordadler di daerah North Rhine-Westphalia, Saxony, Brandenburg dan Lower Saxony.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya