Ledakan Terjadi di Bandara Yaman, PM Abdulmalik Saeed Nyaris Jadi Korban

Ledakan terjadi di bandara Yaman pada Rabu (30/12/2020). Saat ledakan terjadi, pesawat Perdana Menteri Abdulmalik Saeed baru tiba.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Des 2020, 20:29 WIB
Diterbitkan 30 Des 2020, 19:55 WIB
Ledakan Meledak
Ilustrasi Foto Ledakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Aden - Ledakan terjadi di terminal Bandara Aden di Yaman. Pemerintah menduga serangan dilakukan oleh pasukan Houthi.

Peristiwa ledakan itu terjadi saat Perdana Menteri Maeen Abdulmalik Saeed dan anggota kabinetnya baru tiba dari Arab Saudi.

Mereka semua dilaporkan selamat setelah nyaris menjadi korban.

Dilaporkan BBC, Rabu (30/12/2020), sejauh ini ada lima orang yang meninggal dunia dan lusinan orang lain luka-luka.

Menteri informasi Yaman menuduh Houthi sebagai pelakunya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Respons PM Abdulmalik

Ilustrasi Yaman (AP)
Ilustrasi Yaman (AP)

Sejam yang lalu, PM Abdulmalek mengecam serangan yang terjadi via Twitter.

Ia berkata pengeboman itu adalah serangan pengecut.

"Tindakan teroris pengecut yang menarget bandara adalah bagian dari perang yang digencarkan di melawan negara Yaman dan rakyat kita yang hebat," ujarnya.


Pemerintah Baru

Salah seorang anggota pasukan militan Houthi yang berperang dengan pemerintah Yaman (AFP Photo)
Salah seorang anggota pasukan militan Houthi yang berperang dengan pemerintah Yaman (AFP Photo)

Pemerintahan PM Abdulmalik dibentuk untuk menengahi cekcok antara loyalis Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi dan pasukan separatis Southern Transitional Council.

Mereka merupakan sekutu dalam perang saudara melawan Houthi yang mengontrol ibu kota Sanaa dan sebagian besar wilayah barat daya Yaman.

Perang Yaman telah terjadi pada 2015 dan semakin perah ketika koalisi Arab Saudi melakukan intervensi.

Lebih dari 100 ribu orang meninggal dan jutaan lainnya kelaparan akibat konflik ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya