Top 3: WHO Laporkan Kasus COVID-19 Turun hingga Kudeta Myanmar Jadi Sorotan

Top 3 berita kanal global Liputan6.com: Kasus COVID-19 menurun hingga seputar kudeta Myanmar.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 03 Feb 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2021, 12:00 WIB
Suasana Myanmar di Tengah Isu Kudeta Militer
Orang-orang berjalan di sebelah Pagoda Shwedagon di jalan kosong di Yangon, Myanmar pada Senin (1/2/2021). Militer Myanmar mengumumkan satu tahun pemberlakuan situasi darurat setelah militer mengkudeta kekuasaan sipil. (STR/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - WHO melaporkan bahwa penyebaran COVID-19 sudah mulai menurun. Pemimpin WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus menyambut gembira perkembangan ini, meski ada negara yang kasusnya tetap naik. 

Ia mengingatkan bahwa dunia pernah berada pada titik ini sebelumnya, dan tidak berarti ini saatnya untuk bersantai.

"Tahun lalu ada beberapa saat di hampir semua negara ketika jumlah kasus menurun, dan pemerintah terlalu cepat memulai kembali kegiatan ekonomi, individu-individu dibiarkan bertanggungjawab atas dirinya sendiri, dan virus pun kembali muncul," ujarnya.

Kabar tentang turunnya kasus COVID-19 menjadi berita terpopuler di kanal global Liputan6.com pada Rabu (3/2/2021). 

Selain itu, kudeta Myanmar juga menjadi sorotan pembaca. Berikut daftar artikelnya:

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


1. WHO: 3 Minggu Berturut-turut Kasus COVID-19 Dunia Menurun

Kasus Infeksi Covid-19 di Prancis Urutan Keempat Dunia
Seorang pria lanjut usia mengenakan masker saat melintas di jalan Champs Elysee, Paris, Kamis (19/11/2020). Prancis telah melampaui 2 juta kasus virus corona COVID-19 yang dikonfirmasi, total tertinggi keempat di dunia. (AP Photo/Thibault Camus)

Dr. Tedros mengatakan virus itu kelihatannya dapat dikendalikan, meskipun ada varian baru muncul. Dia juga mengatakan bahwa langkah-langkah kesehatan publik seperti pembatasan sosial, mengenakan masker dan kebersihan yang baik, terbukti berhasil mencegah perebakan baru.

Namun, ia mengingatkan bahwa dunia pernah berada pada titik ini sebelumnya, dan tidak berarti ini saatnya untuk bersantai.

Baca selengkapnya...


2. Respons Pengungsi Rohingya Atas Kudeta Militer Myanmar

Aung San Suu Kyi dalam lawatannya ke Uni Eropa
Aung San Suu Kyi dalam lawatannya ke Uni Eropa (AP/Virginia Mayo)

Aung San Suu Kyi sempat membela militer Myanmar di sidang Pengadilan Kriminal Internasional pada 2019 atas kekejaman terhadap Rohingya.

Muslim Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh setelah penumpasan brutal militer tiga tahun lalu, merayakan penahanan Aung San Suu Kyi oleh tentara pada Senin 1 Februari. 

Berita penangkapan Suu Kyi menyebar dengan cepat di kamp pengungsian yang padat di Bangladesh tempat tinggal sekitar satu juta pengungsi Rohingya.

Baca selengkapnya...


3. Kudeta di Negeri Seribu Pagoda, Sejarah Kelam Myanmar

Militer Myanmar Kerahkan Kendaraan Lapis Baja Blokir Jalan Menuju Gedung Parlemen
Tentara Myanmar berjaga di jalan yang dibarikade menuju gedung parlemen di Naypyitaw, Myanmar (2/2/2021). Militer Myanmar menahan pemimpin yang terpilih secara demokratis Aung San Suu Kyi dan memberlakukan keadaan darurat satu tahun. (AP Photo)

Pagi itu Matahari belum terbit. Namun tentara Myanmar sudah melancarkan operasi. Bukan perang melawan musuh negara. Tapi kudeta di Negeri Seribu Pagoda.

Militer menangkap Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi pada Senin 1 Februari. Selain Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint dan tokoh senior partai berkuasa lainnya juga ditangkap dalam operasi penggerebekan. 

Baca selengkapnya...


Infografis COVID-19:

Infografis 4 Alur Meja Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Alur Meja Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya