Mendadak Dicopot Militer, Dubes Myanmar Dikunci Tak Bisa Masuk Kedutaan di Inggris

Duta Besar Myanmar di Inggris, Kyaw Zwar Minn dikunci dan tak bisa memasuki gedung kedutaannya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 08 Apr 2021, 07:45 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2021, 07:30 WIB
Pemandangan Sepi Kota London Imbas COVID-19
Pemandangan Jembatan Westminster dan Gedung Parlemen di London, Inggris (18/3/2020). PM Inggris Boris Johnson mengatakan seluruh sekolah akan ditutup mulai Jumat (20/3) setelah otoritas kesehatan mengonfirmasi total 2.626 kasus infeksi COVID-19 dan 104 kematian. (Xinhua/Tim Ireland)

Liputan6.com, London- Duta Besar Myanmar di London, Inggris, Kyaw Zwar Minn mengatakan bahwa dia telah dikunci dari luar dan tak bisa memasuki gedung kedutaannya.

Dilansir BBC, Kamis (8/4/2021), Kyaw Zwar Minn mengungkapkan bahwa staf kedutaan besar diminta meninggalkan gedung oleh atase militer Myanmar. 

Dubes Myanmar tersebut juga mendapati bahwa dia diberitahu bahwa dirinya bukan lagi perwakilan di Inggris.

"Saya telah dikunci," kata Kyaw Zwar Minn.

Diketahui bahwa militer Myanmar merebut kekuasaan dalam kudeta pada 1 Februari 2021, yang memicu protes selama berminggu-minggu dan meningkatkan kekerasan.

Kyaw Zwar Minn telah menyerukan pembebasan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.

Lebih dari 500 orang - termasuk puluhan anak-anak - terbunuh sejauh demonstran pro-demokrasi menuntut dibebaskannya Aung San Suu Kyi dan pejabat Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Myanmar.

Kyaw Zwar Minn menggambarkan peristiwa yang dialaminya sebagai "semacam kudeta, di tengah London", menurut laporan Reuters.

"Kudeta semacam ini tidak akan terjadi," tambahnya.

Kyaw Zwar Minn, terfoto tengah berdiri di jalan di luar gedung Kedutaan Besar Myanmar di kawasan Mayfair, dan berbicara dengan petugas dari kepolisian Metropolitan London.

Polisi London dilaporkan dipanggil untuk menghentikan staf Kedubes Myanmar kembali memasuki gedung.

Para pengunjuk rasa sejak saat itu pun berkumpul di luar gedung kedutaan.

Saksikan Video Berikut Ini:


Serukan Pembebasan Aung San Suu Kyi, Dubes Myanmar di Inggris Tuai Pujian

FOTO: Suasana Pagi Pertama Lockdown Nasional Ketiga di Inggris
Seorang pria menyeberang jalan pada pagi pertama penerapan lockdown nasional ketiga di Kota London, Inggris, 5 Januari 2021. Inggris memasuki lockdown nasional ketiga sejak pandemi virus corona COVID-19 dimulai. (AP Photo/Matt Dunham)

Pada Maret 2021, Kyaw Zwar Minn menyerukan pembebasan Aung San Suu Kyi dan mengatakan kepada BBC bahwa Myanmar "terpecah" dan berisiko mengalami perang saudara.

Dia juga menegaskan bahwa pernyataannya tidak "mengkhianati negara" - menambahkan bahwa dia berdiri di jalan "tengah".

Duta Besar Kyaw Zwar Minn, yang merupakan mantan kolonel militer, dipuji oleh Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab atas "keberanian dan patriotisme" nya.

Wakil Duta Besar Myanmar Chit Win dikatakan telah mengambil alih sebagai kuasa hukum di London, menurut laporan Reuters, yang mengutip para diplomat yang mengetahui masalah tersebut.

Sementara itu, seorang juru bicara Kantor Departemen Luar Negeri Inggris mengatakan kepada BBC bahwa mereka sedang "mencari klarifikasi tentang status duta besar Myanmar di London, sejalan dengan protokol diplomatik".

Militer Myanmar merebut kekuasaan di Myanmar setelah menggulingkan pemerintah dan menyatakan keadaan darurat.

Beberapa hari kemudian, gerakan protes mulai berlangsung di Myanmar, yang dengan cepat mendapatkan momentum, menyebabkan ratusan ribu orang mengikuti aksi protes di jalan-jalan.

Pekan lalu, Aung San Suu Kyi didakwa melanggar undang-undang rahasia resmi era kolonial, yang dijatuhi hukuman hingga 14 tahun penjara.


Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar

Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya