PM India Narendra Modi Terima Suntikan Kedua Vaksin COVID-19

India memulai program vaksinasi COVID-19 pada bulan Januari 2021.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Apr 2021, 14:08 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2021, 14:08 WIB
Perdana Menteri Narendra Modi (AP)
Perdana Menteri Narendra Modi (AP)

Liputan6.com, New Delhi - Perdana Menteri India Narendra Modi menerima dosis kedua dari vaksin COVID-19 ketika negara itu mencapai puncak infeksi pada Kamis (8/4/2021) dengan 126.789 kasus baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir.

"Vaksinasi adalah salah satu cara yang kami miliki, untuk mengalahkan virus. Jika Anda memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin, segera dapatkan vaksinasi," kaya Perdana Menteri Narendra Modi lewat Twitter.

Sebelumnya, dia menerima suntikan vaksin pertamanya pada 1 Maret 2021, demikian dikutip dari laman Channel News Asia.

India memulai program vaksinasi COVID-19 pada bulan Januari. Sejauh ini, lebih dari 90 juta pekerja kesehatan dan orang India yang berusia lebih dari 45 tahun telah menerima setidaknya satu suntikan.

Kasus-kasus baru yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan melampaui 115.736 infeksi pada Rabu (7/4) dengan lusinan kota besar dan kecil di India yang memberlakukan jam malam untuk mencoba menahan penyebaran kasus.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Angka Kematian di India Akibat COVID-19

India Laporkan Jumlah Kasus COVID-19 Tertinggi dalam Empat Bulan
Buruh migran yang memakai masker sebagai antisipasi terhadap virus corona menunggu pengangkutan di terminal bus di Jammu, India(26/3/2021). Pihak berwenang di kota Mumbai mengatakan mereka akan menggelar tes virus korona acak wajib di tempat-tempat ramai. (AP Photo/Channi Anand)

Kematian meningkat 685 dalam 24 jam terakhir, tertinggi sejak November 2020, meningkatkan jumlah korban jiwa menjadi 166.862 orang sejak pandemi dimulai.

Negara bagian barat Maharashtra, yang paling parah terkena dampak di negara itu, menyumbang hampir 47 persen dari infeksi baru.

Pemerintah federal menolak untuk memberlakukan penguncian nasional kedua, setelah tahun lalu memiliki dampak ekonomi yang tajam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya