Liputan6.com, Beijing - Presiden China Xi Jinping akan menghadiri KTT iklim secara virtual yang diselenggarak oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden minggu ini.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (21/4/2021), pihak Beijing mengatakan, dalam KTT ini negara-negara penghasil polusi terbesar di dunia mencari jalan keluar soal masalah ini.
Joe Biden telah mengundang 40 pemimpin dunia termasuk Xi dan Vladimir Putin dari Rusia ke pertemuan yang juga bertepatan pada Hari Bumi tersebut.
Advertisement
KTT ini juga dimaksudkan untuk menandai kembalinya Washington ke garis depan perang melawan perubahan iklim setelah mantan presiden Donald Trump melepaskan diri dari perjanjian tersebut.
KTT virtual akan menjadi pertemuan pertama antara kedua pemimpin sejak Joe Biden menjadi presiden.
Xi akan memberikan "pidato penting" pada pertemuan itu, kata kementerian luar negeri China.
Janji Washington dan Beijing untuk bekerja sama muncul di tengah kesedihan atas tuduhan tentang kebijakan China di Hong Kong dan perlakuannya terhadap Uighur di wilayah barat laut Xinjiang.
Namun, kritik ini ditolak Beijing dan menyebut itu adalah upaya campur tangan untuk urusan dalam negerinya.
Tidak ada solusi global untuk perubahan iklim yang mungkin terjadi tanpa AS dan China, karena dua ekonomi teratas dunia bersama-sama menyumbang hampir setengah dari total emisi gas dan rumah kaca dunia.
Saksikan Video Berikut Ini:
Vladimir Putin Hadir
Meskipun hubungan antara Amerika Serikat dan Rusia merenggang, Joe Biden dan Vladimir Putin sepakat untuk mengatasi krisis iklim yang memburuk dalam konferensi virtual pada Kamis 22 April.
Putin bersedia hadir dalam rapat yang diadakan oleh pihak AS. Tak hanya Rusia, puluhan pemimpin nasional lainnya juga akan hadir.
"Vladimir Putin akan menguraikan pendekatan Rusia dalam konteks membangun kerjasama internasional yang luas yang bertujuan untuk mengatasi konsekuensi negatif dari perubahan iklim global," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan, demikian dikutip dari laman DW.com.
Kehadiran Vladimir Putin menandakan bahwa dia masih terbuka untuk berdialog dengan Amerika Serikat meskipun ada banyak sanksi baru.
Moskow mengonfirmasi partisipasi Putin di tengah bentrokan diplomatik dengan Washington dan Uni Eropa atas kritik Kremlin soal Alexei Navalny dan konflik di Ukraina.
Advertisement