Liputan6.com, Jakarta Berkebun di rumah terkadang bisa mengeluarkan banyak biaya, tetapi tidak berarti menanam tanaman harus mahal. Salah satu sumber nutrisi terbaik untuk tanaman Anda adalah sesuatu yang kebanyakan orang sia-siakan.
Menurut SFGate yang dilansir dari Mental Floss pada Sabtu (24/4/2021), menyiram tanaman Anda dengan cairan sisa masakan yang disimpan adalah cara mudah untuk meningkatkan asupan nutrisinya. Air yang digunakan untuk merebus telur dan sayuran lebih kaya mineral dibandingkan air keran biasa.Â
Baca Juga
Fosfor, nitrogen, dan kalsium dalam sisa air rebusan bertindak sebagai pupuk bagi tanaman, memungkinkan mereka tumbuh dengan kecepatan tetap.Â
Advertisement
Nutrisi bonus juga membantu tanah mempertahankan kelembapan, yang berarti Anda bisa lebih jarang menyiram tanaman selain memberi mereka lebih sedikit makanan nabati. Sebaiknya biarkan air rebusan mendingin hingga mencapai suhu kamar sebelum disiramkan ke tanaman hijau Anda.
Tidak semua air rebusan cocok untuk tanaman Anda. Sebuah resep mungkin memberi tahu Anda untuk terlalu menggarami panci, tetapi air yang "asin seperti laut" bisa beracun bagi tanaman. Jika Anda berkomitmen untuk menggunakan kembali air matang Anda, Anda mungkin harus makan sayuran hambar (atau sayuran yang dibumbui setelah dikeringkan).
Air yang digunakan untuk memasak sayuran supermarket standar juga menjadi ancaman. Sayuran yang disemprot dengan pestisida dapat melarutkan bahan kimia tersebut ke dalam cairan memasak, mengubahnya menjadi koktail berbahaya bagi tanaman Anda. Anda dapat menghindari hal ini dengan hanya menyimpan air yang digunakan untuk memasak produk organik.
Banyak bahaya yang dihadapi tanaman induk dapat diatasi dengan sumber daya yang mereka miliki di rumah.Â
Jika Anda kurang mementingkan kualitas air tanaman Anda daripada kuantitasnya, filter kopi dapat membantu. Filter kertas yang melapisi pot bunga akan menyerap kelebihan air, membuat tanaman lebih sulit untuk dimatikan. Berikut adalah lebih banyak tip untuk menjaga tanaman Anda tetap sehat.
Saksikan Video Berikut Ini:
Suksesnya Penanaman Hortikulutra di Indonesia
Di lahan pertanian di kawasan Karawang ada seorang pakar pertanian asal Taiwan bernama Chiu melakukan pengecekan tanaman di lahan bersama dengan petani Indonesia.
Di wilayah Karawang, banyak warga yang pencahariannya secara turun temurun bercocok tanam padi. Melalui bantuan Taiwan Technical Mission (TTM), para petani berhasil menanam tanaman hortikultura berkualitas tinggi seperti sayuran tomat kecil, okra dan jambu biji.
Bagaimana cara Taiwan Technical Mission untuk membantu petani meningkatkan pendapatan tahunan mereka sekitar 20 persen tahun ini? Chiu, Expert Taiwan asal Hsinchu, Taiwan, saat ini bertanggung jawab atas project pengembangan hortikultura daerah Karawang.
Pada tahun 2019, ia datang ke Indonesia dengan membawa pengalaman bertani selama bertahun-tahun di Taiwan. Ia bertekad untuk membudidayakan tanaman hortikultura di daerah Karawang, memberikan sumbangsih untuk Indonesia, demikian disebutkan dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari Taipei Economic Trade Office, Kamis (26/11/2020),
Dengan menggunakan bahasa Indonesia, Chiu mengajar petani lokal mulai dari teknik penanaman, pembibitan, penanaman, transplantasi, penyakit dan hama serangga sampai ke produksi dan penjualan.
Chiu teringat saat mulai mendiskusikan budidaya tanaman dengan petani. Para petani selalu bilang ingin menanam brokoli, saat itu saya berpikir sepertinya ada masalah, brokoli merupakan tanaman jenis dingin dan tidak dapat ditanam tanpa ketinggian tertentu di Indonesia.
"Apakah Indonesia memiliki jenis tanaman unik? Dengan hati penasaran akhirnya saya memutuskan pergi ke ladang bersama para petani dan menemukan ternyata yang dibicarakan oleh para petani itu adalah kembang kol."
Memang kembang kol bisa tahan panas dan bisa beradaptasi dengan iklim Karawang yang cukup panas. Selain kondisi iklim, tantangan lain yang dihadapi oleh tim teknis Taiwan dalam pendampingan awal adalah Karawang termasuk dalam kawasan persawahan.
Tanah disana sudah lama tergenang air, sehingga tekstur tanah menjadi lengket dan berat, yang tidak kondusif untuk sebagian besar tanaman hortikultura.
Oleh karena itu, tim teknis Taiwan harus mencari jenis tanaman lokal yang cocok dengan kondisi seperti itu. Kondisi tanah Karawang yang lengket dan berat ini, apabila terjadi kekeringan akan menjadi sekeras batu, hal ini akan menyebabkan akar tanaman tidak dapat bernapas dan daya serap menjadi tidak baik.
Â
Reporter: Lianna Leticia
Advertisement