Laporan Sensus: Pertumbuhan Populasi China Melambat dalam Satu Dekade Terakhir

Hasil sensus ini menambah tekanan pada Beijing untuk meningkatkan langkah-langkah bagi pasangan untuk memiliki lebih banyak bayi.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mei 2021, 14:56 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2021, 14:56 WIB
Tips menidurkan bayi
Tips menidurkan bayi/ Unsplash.com-Peter Oslanec

Liputan6.com, Beijing - Populasi China tumbuh pada laju paling lambat dalam beberapa dekade, menurut data pemerintah yang dirilis pada Selasa (11/5/2021).

Tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata adalah 0,53% selama 10 tahun terakhir, turun dari tingkat 0,57% antara tahun 2000 dan 2010 - membuat populasi menjadi 1,41 miliar.

Hasilnya menambah tekanan pada Beijing untuk meningkatkan langkah-langkah bagi pasangan untuk memiliki lebih banyak bayi dan mencegah penurunan populasi.

Hasilnya diumumkan dalam sensus sekali satu dekade, yang semula diharapkan akan dirilis pada April 2021.

Sensus dilakukan pada akhir 2020 di mana sekitar tujuh juta pengambil sensus pergi dari rumah ke rumah untuk mengumpulkan informasi dari rumah tangga China.

Mengingat banyaknya orang yang disurvei, itu dianggap sebagai sumber daya paling komprehensif tentang penduduk China, yang penting untuk perencanaan masa depan.

 

Saksikan Video Berikut Ini:


Tren di China

Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Tren populasi China sebagian besar merupakan efek dari kebijakan satu anak yang kontroversial di negara itu, yang diperkenalkan pada 1979 untuk memperlambat pertumbuhan populasi.

Keluarga yang melanggar aturan menghadapi denda, kehilangan pekerjaan dan terkadang aborsi paksa.

Pada 2016, pemerintah mengakhiri kebijakan tersebut dan mengizinkan pasangan memiliki dua anak.

 

Reporter: Lianna Leticia


Infografis Cara Mudah Pahami Penyebaran Corona Covid-19

Infografis Cara Mudah Pahami Penyebaran Corona Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Cara Mudah Pahami Penyebaran Corona Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya