Palestina Krisis, Eks Presiden AS George W. Bush Salahkan Iran

Liputan6.com, Washington, DC - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) George W. Bush ikut bicara terkait krisis antara Palestina dan Israel. Bush berkata saat ini solusi dua negara sulit tercapai.

Tak hanya itu, Bush terang-terangan menyalahkan pengaruh Iran yang dinilai "berbahaya bagi perdamaian dunia."

"Kamu melihat yang bermain ini adalah pengaruh Israel yang menarget Israel," ujar Bush kepada Fox News, dikutip Kamis (20/5/2021).

"Saya pikir pendekatan terbaik terkait Iran adalah memahami bahwa pengaruh mereka berbhaya bagi perdamaian dunia, bahwa mereka sangatlah terlibat pada gerakan ekstremisme di Lebanon, Suriah, dan Yaman, dan mereka bertujuan menyebar pengaruh mereka," ujar Bush.

Pihak pemerintah Joe Biden mendukung solusi dua negara untuk konflik Palestina, akan tetapi Bush meragukan hal itu sebab ada pengaruh Iran yang berusaha menyerang Israel dan Perjanjian Abraham yang dibuat pemerintahan Donald Trump.

Perjanjian Abraham menyediakan jembatan diplomasi antara Israel dan negara-negara Arab. Menurut Bush, perjanjian itu bisa memudahkan proses perdamaian.

"Tetapi saat ini, mereka yang tidak ingin perdamaian sedang memprovokasi dan menyerang Israel, dan Israel tentu saja merespons untuk alasan-alasan keamanan nasional," ujar Bush. "Dan demikian, ini akan memakan waktu."

Mantan Presiden Bush berkata peran dunia Arab adalah faktor yang penting untuk mendamaikan Israel-Palestina.

"Ini membutuhkan dunia Arab agar memutuskan bahwa berdamai dengan Israel adalah hal yang penting untuk menyelesaikan isu Palestina," jelas Bush.

Selain itu, Bush mendukung strategi Joe Biden untuk melakukan diplomasi secara yang tidak berisik. Bila ia masih menjadi presiden, Bush berkata akan mengambil pendekatan serupa.

Bush berkata ada banyak tekanan kepada Gedung Putih. Tetapi menegaskan bahwa AS berperan untuk menangani isu Palestina-Israel.

"Saya pikir AS memiliki sebuah peran untuk mencoba menangani kekerasan ini," ujarnya.