Jubir Gedung Putih AS Sebut Hamas Adalah Organisasi Teroris

Jubir Gedung Putih, Jen Psaki, mengingatkan masyarakat bahwa Hamas adalah teroris.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 17 Mei 2021, 16:51 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2021, 16:51 WIB
Jubir Gedung Putih, Jen Psaki, bahas posisi pemerintahan Joe Biden terkait krisis Israel-Palestina.
Jubir Gedung Putih, Jen Psaki, bahas posisi pemerintahan Joe Biden terkait krisis Israel-Palestina. Dok: White House

Liputan6.com, Washington, DC - Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, mengimbau bahwa Hamas adalah organisasi teroris. Psaki berkata Hamas tak punya justifikasi untuk menembakan roket-roket ke Israel

"Saya pikir ini juga penting untuk mengingatkan masyarakat bahwa Hamas adalah organisasi teroris," ujar Jen Psaki pada Jumat lalu (14/5).

Lebih lanjut, jubir Gedung Putih berkata bahwa Hamas bukanlah perwakilan dari rakyat Palestina yang terluka. Ia lantas mengkritik serangan Hamas ke Israel.

"Hamas tidak mewakili pandangan para keluarga, orang-orang yang menderita, semua rakyat Palestina yang menderita akibat kekerasan ini. Tapi tidak ada justifikasi untuk 1.500 roket dari Hamas yang menarget masyarakat di Israel," jelas Psaki.

Jen Psaki berkata pemerintah Joe Biden terus berusaha agar perdamaian terjadi antara Palestina dan Israel. Negosiasi disebut berlangsung di balik pintu agar lebih efektif.

Pemerintahan Joe Biden disebut memakai relasi di timur tengah untuk membantu de-eskalasi. Dua negara yang disebut Jen Psaki adalah Mesir dan Tunisia yang dinilai memiliki pengaruh besar kepada Hamas, sehingga bisa membantu meredakan konflik.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Joe Biden Telepon Netanyahu, Sampaikan Rasa Prihatin

FOTO: Joe Biden Sampaikan Capaian 100 Hari Kepemimpinannya di Kongres AS
Presiden Joe Biden berpidato didampingi Wakil Presiden Kamala Harris dan Ketua DPR Nancy Pelosi di Kongres, US Capitol, Washington, Amerika Serikat, Rabu (28/4/2021). Pidato pertama Joe Biden di depan Kongres kali ini khusus hanya untuk undangan. (Melina Mara/The Washington Post via AP, Pool)

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memberikan simpatinya. Dalam pernyataan resmi Kedutaan Besar AS di Yerusalem, Joe Biden mengecam serangan Hamas yang membabi-buta menuju kota-kota Israel.

Ucapan Joe Biden ini muncul setelah militer Israel menyerang gedung tempat media Associated Press (AP) dan Al Jazeera berkantor. Israel menuding gedung itu turut menjadi markas Hamas. Penghuni gedung terlebih dulu dievakuasi. 

Biden menelepon Netanyahu pada Sabtu malam (15/5). Ia turut menyayangkan adanya korban masyarakat sipil di pihak Israel dan Palestina, termasuk anak-anak. Terkait media, Biden meminta agar keamanan dan keselamatan jurnalis dijaga.

Keprihatinan Biden juga muncul karena kerusuhan antar komunitas mulai terjadi di Israel. Ketegangan mulai terjadi karena komunitas Arab di Israel protes atas serangan yang terjadi. 

Biden mengapresiasi pernyataan dari Netanyahu dan pemimpin dunia lain yang menolak kekerasan. Tak lupa, Joe Biden turut membahas ketegangan di Yerusalem, serta konfrontasi di Tepi Barat.

Biden mendukung langkah-langkah agar Palestina bisa menikmati martabat, keamanan, kemerdekaan, dan peluang ekonomi, serta mendukung solusi dua negara (two-state solution).

Ke depannya, Joe Biden sepakat akan terus berkomunikasi dengan Benjamin Netanyahu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya