Sosok Carrie Symonds, Istri Perdana Menteri Inggris Boris Johnson

Liputan6.com, London - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Carrie Symonds telah resmi menikah dalam upacara pernikahan yang dilangsungkan secara tertutup pada Sabtu (29/5/2021). 

Acara pernikahan itu dilangsungkan di di Katedral Westminster, London dan dihadiri oleh teman dekat dan keluarga Johnson.

Sebelum resmi menikah, hubungan keduanya pun sempat menjadi sorotan - keduanya mengungkapkan pertunangan mereka pada awal 2020 - menjadi pasangan yang belum menikah pertama yang tinggal di Downing Street ketika Johnson menjabat sebagai perdana menteri Inggris pada 2019.

Putra Johnson dan Symonds, Wilfred, lahir pada April 2020.

Siapakah sosok Carrie Symonds? 

Dilansir laman BBC, Minggu (30/5/2021) Symonds (33) adalah putri salah satu pendiri surat kabar Independent, Matthew Symonds dan pengacara surat kabar, Josephine McAffee.

Symonds dibesarkan di daerah barat daya London sebelum melanjutkan studinya di bidang sejarah seni dan teater di Universitas Warwick.

Ia memilih politik sebagai bidang dalam pekerjaan utamanya, dan bekerja untuk Zac Goldsmith, seorang anggota parlemen untuk Richmond Park dan North Kingston.

"Saya tidak yakin akan bekerja untuk Tories jika bukan karena dia," kata Symonds pada saat itu.

Symonds kemudian bergabung dengan Partai Konservatif sebagai staf pers pada 2010, dan dua tahun setelahnya bekerja untuk kampanye Johnson yang mencalonkan diri lagi menjadi Wali Kota London.

Selanjutnya, Symonds bekerja untuk Menteri Kebudayaan Inggris, John Whittingdale, sebelum dipekerjakan sebagai penasihat khusus media untuk Sajid Javid ketika dia berada di Departemen Komunitas dan Pemerintah Lokal Inggris.

Symonds juga pernah menjabat sebagai kepala komunikasi partai, tetapi berhenti pada 2018 untuk bekerja di bagian hubungan masyarakat Oceana - sebuah proyek yang bergerak untuk melindungi kehidupan laut.

Selain riwayat soal profesinya, minat Symonds untuk partai konservasi dan menggunakan akun Twitter-nya untuk berbagi berita tentang kekejaman terhadap hewan dan sampah plastik juga menjadi sorotan.

"Itu adalah kegiatan magang dengan badan amal konservasi hewan yang pertama kali membuat saya terpikat pada semua hal kesejahteraan untuk hewan dan saya ingin berkontribusi", kata Symonds pada saat itu.

Surat kabar lokal juga pernah menyampaikan pujian mereka untuk Symonds karena meyakinkan Johnson untuk menentang perburuan rubah, dan membuat janji kesejahteraan hewan dalam pidato pertamanya sebagai Perdan Menteri Inggris.

Pada 2009, Symonds mengungkapkan kepada Daily Telegraph bahwa pada tahun pertamanya di universitas, dia sempat diberi tumpangan oleh tersangka pemerkosa di taksi hitam, John Worboys.

Symonds, menceritakan kesaksiannya yang sempat diberi tumpangan oleh Worboys.

Symonds kemudian ikut berkampanye menentang keputusan - yang sekarang dibatalkan - untuk membebaskan Worboys dari penjara.