Di Tengah Pandemi COVID-19, Perdagangan Indonesia-Swiss Capai Surplus

Walau perekonomian dunia sedang lesu karena efek pandemi COVID-19, perdagangan antara Indonesia dan Swiss tetap berhasil capai surplus.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jun 2021, 15:56 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2021, 15:56 WIB
Ekspor Sawit Indonesia ke Swiss dan negara EFTA lainnya akan terbuka lebar setelah ratifikasi Indonesia – EFTA CEPA (IE-CEPA)
Ekspor Sawit Indonesia ke Swiss dan negara EFTA lainnya akan terbuka lebar setelah ratifikasi Indonesia – EFTA CEPA (IE-CEPA) (Foto: KBRI Swiss)

Liputan6.com, Jakarta - Walau pandemi COVID-19 membuat perekonomian global tidak stabil, Indonesia tetap berhasil mencatat surplus perdagangan dengan Swiss pada Mei 2021 setelah bulan-bulan sebelumnya sempat menurun.

Menurut Swiss Federal Customs Administration/FCA, total nilai ekspor Indonesia ke Swiss para periode Januari hingga Mei tahun ini mencapai nilai lebih dari sebelas triliun rupiah. Sementara nilai impor Indonesia dari Swiss sebesar dua triliun rupiah.

Dengan angka tersebut, perdagangan antara Indonesia dan Swiss mencapai surplus untuk Indonesia sebesar sembilan triliun rupiah dalam waktu lima bulan pertama tahun ini, demikian disampaikan dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari KBRI Bern, Selasa (29/6/2021).

"Ini adalah berita baik, meskipun perdagangan dunia cenderung menurun akan tetapi Indonesia masih bisa mempertahankan nilai surplus perdagangan dengan Swiss," jelas Dubes RI untuk Swiss dan Liechstentein, Muliaman Hadad. "Kita berharap semoga ke depan nilai surplus perdagangan Indonesia ke Swiss tetap bertahan."

Surplus perdagangan ini terlihat seperti titik cerah di masa yang tidak pasti bagi perekonomian dunia sebagai akibat dari COVID-19.

 

Ekspor Minyak Atsiri Naik Satu Peringkat

Minyak Atsiri
Ilustrasi Minyak Atsiri Credit: pexels.com/Mikhail

Menurut Kementerian Koordinator Perekoniman Swiss (SEC0), pertumbuhan ekonomi Swiss mengalami penurunan 0.5% pada triwulan I 2021, setelah sempat tumbuh 0.1% pada triwulan IV 2020. Sektor perdagangan secara keseluruhan mengalami kontraksi sebesar 4,8% pada 2021.

Perkembangan positif di sektor perdagangan ini dapat menjadi modal utama dalam upaya pemulihan ekonomi bagi kedua negara.

Urutan komoditas ekspor utama Indonesia -- terutama pada mesin turbin dan suku cadang, mebel, dan minyak atsiri -- mengalami pergeseran dan apabila dilihat dari nilainya, ketiganya mengalami peningkatan pada periode Januari hingga Mei 2021 dibanding tahun 2020 pada periode yang sama.

Minyak atsiri naik satu peringkat dalam periode tersebut dari sembilan pada 2020 menjadi peringkat delapan. Nilai ekspor Indonesia untuk komoditas produk ini juga tercatat senilai lebih dari 117 miliar rupiah dibandingkan 75 miliar rupiah pada tahun lalu.

"Sinyal baik dari perdagangan Indonesia yang terus meningkat dengan Swiss, nantinya akan semakin terdorong dengan implementasi dari IE-CEPA," kata Dubes Muliaman. 

 

Reporter: Paquita Gadin

Infografis Cara Mudah Pahami Penyebaran Corona Covid-19

Infografis Cara Mudah Pahami Penyebaran Corona Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Cara Mudah Pahami Penyebaran Corona Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya