53 Tentara Korea Selatan yang Baru Ikut Wamil Positif COVID-19 di Kamp Pelatihan

Lebih dari 50 tentara Korea Selatan di kamp pelatihan Angkatan Darat negara itu positif COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 07 Jul 2021, 19:47 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2021, 19:46 WIB
Tentara Korea Selatan bersiap melakukan pembersihan ranjau di DMZ (AP/Ah Young -joon)
Tentara Korea Selatan bersiap melakukan pembersihan ranjau di DMZ (AP/Ah Young -joon)

Liputan6.com, Seoul - Lebih dari 50 tentara Korea Selatan yang baru mendaftar di kamp pelatihan Angkatan Darat dinyatakan positif COVID-19. Hal itu diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada Rabu (7/7/2021), di tengah kekhawatiran gelombang keempat infeksi di seluruh negara tersebut.

Dilansir laman The Korea Herald, setelah aktivitas wajib militer atau wamil pada Korea Army Training Center di pusat kota Nonsan, 50 tentara itu dipastikan telah tertular COVID-19, dan 35 orang lainnya yang melakukan kontak dengan mereka juga ditemukan terinfeksi pada pukul 10 pagi, menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan juga mengumumkan 16 kasus tambahan yang dikonfirmasi pada pukul 6 sore waktu setempat, karena tes COVID-19 sedang berlangsung pada 400 tentara lainnya.

Kasus infeksi tersebut membuat bel alarm di kamp pelatihan terbesar di Korea Selatan berbunyi, karena orang yang terinfeksi semuanya telah melalui masa karantina wajib selama dua pekan dan sudah dites negatif setelah bergabung dengan militer.

Adapun seorang anggota wamil lain di kamp pelatihan, yang dinyatakan positif saat dikarantina setelah anggota keluarganya diketahui tertular Virus Corona.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Kenaikan Kasus COVID-19 pada Tentara

Ilustrasi Virus Corona. (Bola.com/Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona. (Bola.com/Pixabay)

Secara terpisah, seorang pilot di Seongnam, selatan Seoul, anggota Korean Augmentation to the U.S. Army (KATUSA) di Dongducheon,  dan seorang pegawai sipil militer di Seoul juga dinyatakan positif COVID-19.

Infeksi itu terjadi pada tentara KATUSA meski mereka sudah menerima suntikan dosis pertama vaksin Johnson & Johnson pada Mei 2021, menurut para pejabat.

Kasus-kasus terbaru meningkatkan jumlah total infeksi yang dilaporkan di antara populasi militer Korea Selatan menjadi 1.073.

Untuk mengekang penyebaran, Kementerian Pertahanan Korea Selatan memutuskan untuk memperpanjang skema jarak ke Level 2 saat ini di area militer selama seminggu lagi hingga 14 Juli.

Kementerian itu juga merekomendasikan anggota militer agar menahan diri dari menghadiri pertemuan pribadi dan aktivitas makan di luar.

Secara nasional, Korea Selatan mencatat 1.212 kasus baru COVID-19 pada Rabu (7/7) - menandai angka harian tertinggi sejak akhir 2020 lalu ketika gelombang ketiga wabah Virus Corona memuncak di negara itu.

Menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan, 212.389 tentara berusia sekitar 20-an, atau 54 persen dari kelompok usia itu, telah menerima dosis kedua vaksin COVID-19 Pfizer pada Selasa (6/7).

Sementara itu, tentara Korea Selatan yang berusia 30 tahun ke atas diberi vaksin AstraZeneca, dan mereka akan menerima suntikan kedua mulai akhir bulan ini.

Militer Korea Selatan berencana untuk mencapai herd immunity pada bulan Agustus mendatang.

Infografis Pedoman Isolasi Mandiri Pasien Tanpa Gejala COVID-19

Infografis Pedoman Isolasi Mandiri Pasien Tanpa Gejala Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pedoman Isolasi Mandiri Pasien Tanpa Gejala COVID-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya