Sydney Australia Perpanjang Lockdown Hingga Akhir September 2021

Kota Sydney di Australia memperpanjang lockdown hingga akhir bulan September mendatang.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 20 Agu 2021, 16:37 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2021, 15:28 WIB
Sydney di Tengah Kemunculan Klaster Baru Kasus Covid-19
Orang-orang mengunjungi Opera House di Sydney pada Rabu (30/12/2020). Pihak berwenang berupaya menekan klaster kasus virus corona Covid-19 yang terus bertambah di kota terpadat di Australia tersebut. (Saeed KHAN / AFP)

Liputan6.com, Sydney - Lockdown di Sydney, Australia telah diperpanjang hingga akhir September mendatang dalam upaya menekan penyebaran COVID-19.

Otoritas Sydney juga memberlakukan jam malam pada dua juta penduduk di pinggiran kota yang paling parah dilanda wabah Virus Corona.

Dilansir BBC, Jumat (20/8/2021), warga Sydney telah berada di bawah perintah tinggal di rumah sejak akhir Juni 2021.

Namun, infeksi COVID-19 naik lebih dari dua kali lipat dalam sepekan terakhir - 642 kasus baru tercatat pada hari Jumat, dan 681 pada hari Kamis.

"Saya meminta maaf kepada sebagian besar orang di komunitas itu yang melakukan hal yang benar, tetapi untuk kesehatan dan keselamatan kita ke depannya, kita perlu membuat keputusan sulit ini," kata Perdana Menteri New South Wales, Gladys Berejiklian.

Berejiklian menambahkan bahwa jam malam - yang akan berlangsung dari pukul 21.00 hingga 05.00 pagi - ditujukan untuk "mengurangi pergerakan anak muda", karena polisi mengatakan telah terjadi pelanggaran aturan pada larut malam.

Di sisi lain, para kritikus mengatakan hanya ada sedikit bukti medis yang menunjukkan bahwa jam malam adalah pengendalian virus yang efektif - pandangan yang juga diungkapkan oleh Berejiklian bulan lalu.

Anggota parlemen lokal juga mengkritik pihak berwenang kota itu karena menerapkan pembatasan yang lebih ketat di pinggiran barat dan barat daya wilayah yang lebih kekurangan secara ekonomi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Australia Laporkan 754 Kasus Baru COVID-19

Sydney di Tengah Kemunculan Klaster Baru Kasus Covid-19
Orang-orang mengunjungi Royal Botanic Garden di Sydney, Rabu (30/12/2020). Masyarakat diminta untuk tetap di rumah saja pada malam pergantian tahun menyusul ditemukannya kasus penularan Covid-19 baru di Sydney. (Saeed KHAN / AFP)

Aturan terberat menargetkan warga Sydney yang tinggal di 12 wilayah dewan yang menjadi perhatian - yang juga merupakan komunitas kota yang paling beragam secara etnis.

Seiring dengan diberlakukannya jam malam, warga di pinggiran kota itu akan menghadapi pembatasan akvitas luar rumah.

Langkah-langkah itu dibuat untuk mencegah lebih banyak kematian akibat COVID-19, kata  Berejiklian.

Kritikus mengatakan pemerintah negara bagian seharusnya bisa bertindak lebih awal untuk mengatasi wabah varian Delta yang sangat menular.

Australia pada Kamis (19/8) melaporkan infeksi harian tertinggi sejak awal pandemi - mencatat 754 kasus baru.

Saat ini lebih dari setengah dari 25 juta penduduk Australia hidup dalam lockdown, di tengah wabah di Kota Melbourne dan Canberra.

Sydney tetap menjadi perhatian terbesar - 65 kematian kini telah dicatat di NSW sebagai akibat dari wabah terbaru.

Wilayah New South Wales lain juga memberlakukan lockdown, tetapi Berejiklian mengatakan pembatasan di luar Sydney akan dilonggarkan pada 28 Agustus mendatang.

Sejauh ini, Australia telah mencatat 971 kematian akibat COVID-19, yang jumlahnya lebih sedikit dari banyak negara.

Tetapi masuknya COVID-19 varian Delta ke Australia pada awal Juni 2021 telah memberikan tantangan terhadap negara yang awalnya dipuji secara luas karena respons pandemi di wilayahnya.

Infografis 7 Tips Cegah Klaster Keluarga COVID-19

Infografis 7 Tips Cegah Klaster Keluarga Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 7 Tips Cegah Klaster Keluarga COVID-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya