Joe Biden Nyatakan Perang 20 Tahun AS Vs Taliban di Afghanistan Berakhir

Presiden AS Joe Biden mengungkap tak menyesali keputusannya menarik pasukan AS dari Afghanistan, dan menyatakan akhir dari 20 tahun perang AS melawan Taliban di negara itu.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 01 Sep 2021, 10:44 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2021, 10:31 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (AP)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (AP)

Liputan6.com, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa penarikan pasukan AS dari Afghanistan merupakan keputusan yang bijaksana.

"Saya tidak akan memperpanjang perang ini dan tidak memperpanjang jalan keluar selamanya," kata Biden, seperti dikutip dari AFP, Rabu (1/9/2021).

Kepergian traumatis pasukan dari Afghanistan, selesai Senin 30 Agustus, setelah 20 tahun perang melawan Taliban, merupakan "keputusan yang bijaksana dan keputusan terbaik untuk Amerika," ujarnya.

Evakuasi warga AS dari Afghanistan, menurut Biden, merupakan "keberhasilan yang luar biasa."

Dalam pidatonya di State Dining Room di Gedung Putih, Biden merinci biaya dan jumlah kematian akibat perang di Afghanistan - lebih dari 2.400 kematian tentara AS dan menghabiskan dana hingga US$ 2,3 triliun --yang berakhir dengan gerilyawan Taliban kembali berkuasa.

"Saya bertanggung jawab atas keputusan itu," ungkap Biden.

"Saya membuat komitmen kepada rakyat Amerika bahwa saya akan mengakhiri perang ini. Hari ini, saya menghormati komitmen itu. Ini sudah waktunya, jujur saja," pungkasnya.

"Setelah 20 tahun di Afghanistan, saya menolak mengirim generasi putra dan putri Amerika lainnya untuk berperang," tutur Biden.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Joe Biden: AS Tetap Berkomitmen Jemput Warga yang Masih Berada di Afghanistan

Potret Tentara AS Ambil Alih Bandara Internasional Kabul
Tentara AS berjaga di sepanjang perimeter di bandara internasional di Kabul, Afghanistan (16/8/2021). Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat mengumumkan bahwa mengambil alih kontrol lalu lintas udara di Bandara tersebut. (AP Photo/Shekib Rahmani)

Setelah dua pekan penerbangan evakuasi -- upaya besar yang dilanda oleh bom bunuh diri yang menewaskan 13 anggota militer AS dan sejumlah warga Afghanistan -- Biden menghadapi serangkaian kritik.

Namun Biden menegaskan dalam pidatonya bahwa warga AS yang masih berada di Afghanistan - banyak dari mereka berkewarganegaraan ganda - akan diizinkan oleh Taliban untuk meninggalkan negara itu.

Bagi warga AS yang masih ada di sana, "tidak ada batas waktu. Kita tetap berkomitmen untuk mengeluarkan mereka jika mereka mau," kata Biden.

Sementara itu, Biden juga memperingatkan bahwa penanggapan terhadap serangan bom bunuh diri oleh ISIS-K, yang menewaskan 13 anggota militer AS, belum usai.

"Kita belum selesai dengan kalian," tandasnya.


Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan

Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya