Taliban Klaim Kemerdekaan, Joe Biden Tak Sesali Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan

Presiden Joe Biden membela keputusannya untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 01 Sep 2021, 05:36 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2021, 05:25 WIB
Joe Biden Beri Penghormatan pada 13 Tentara AS yang Tewas di Kabul Afghanistan
Presiden Joe Biden membalas hormat saat bersama ibu negara Jill Biden tiba Pangkalan Udara Dove Air, Delaware, Minggu (29/8/2021). Joe Biden menghadiri penghormatan untuk 13 tentara AS yang tewas dalam ledakan bom bunuh diri di dekat bandara Kabul, Afghanistan. (AP/Manuel Balce Ceneta)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden AS Joe Biden telah membela keputusannya untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan, sebuah langkah yang menyebabkan gerilyawan Taliban kembali berkuasa.

Tinggal lebih lama bukanlah pilihan, kata Biden dalam pidatonya di hadapan warga AS, sehari setelah berakhirnya 20 tahun kehadiran AS di Afghanistan.

Melansir BBC, Rabu (1/9/2021), ia memuji pasukan AS yang telah mengatur pengangkutan udara bagi lebih dari 120.000 orang yang ingin melarikan diri dari rezim Taliban.

Usai pasukan AS angkat kaki, kelompok militan Taliban telah merayakan apa yang mereka sebut kemenangan.

Pasukan pimpinan AS pergi ke Afghanistan pada tahun 2001, mengusir Taliban setelah serangan 9/11 yang menghancurkan, yang dipersalahkan pada al-Qaeda - sebuah kelompok militan yang saat itu berbasis di negara Asia.

Biden telah dikritik secara luas baik di dalam negeri dan oleh sekutunya, atas cara penarikan AS yang tiba-tiba, yang menyebabkan keruntuhan tak terduga pasukan keamanan Afghanistan yang telah dilatih dan didanai oleh pasukan AS selama bertahun-tahun.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pasukan AS Tinggalkan Afghanistan

Potret Pasukan Khusus Taliban
Pasukan khusus Taliban tiba di dalam Bandara Internasional Hamid Karzai setelah penarikan militer AS, di Kabul, Afghanistan, Selasa (31/8/2021). Taliban menguasai penuh bandara internasional Kabul pada Selasa, setelah pesawat AS meninggalkannya landasan pacu. (AP Photo/Khwaja Tawfiq Sediqi)

Presiden Biden mengerahkan hampir 6.000 tentara untuk menguasai bandara guna mengoordinasikan evakuasi warga negara AS dan sekutu asing serta warga lokal Afghanistan yang telah bekerja untuk mereka.

Ribuan orang berkumpul di bandara internasional Kabul dengan harapan bisa naik ke salah satu penerbangan evakuasi.

Dalam pidato pada Selasa (31/8), Biden memuji pasukan AS untuk evakuasi massal dan berjanji untuk melanjutkan upaya membawa keluar orang-orang Amerika yang masih di Afghanistan dan ingin kembali - sekitar 200 orang seluruhnya.

Namun pemimpin AS itu dengan tegas membela langkahnya untuk mundur.

"Saya tidak akan memperpanjang perang selamanya ini, dan saya tidak memperpanjang jalan keluar selamanya," kata Biden, menambahkan: "Perang di Afghanistan sekarang telah berakhir." 

Dia mengatakan AS tidak membutuhkan pasukan di lapangan untuk mempertahankan diri. 


Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan:

Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya