Pemerintah Vietnam Mulai Longgarkan Aturan COVID-19 di Kota Hanoi

Vietnam melonggarkan aturan pembatasan COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 21 Sep 2021, 08:01 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2021, 08:01 WIB
Vietnam Berlakukan Pembatasan Lebih Ketat di ibu kota Hanoi
Toko-toko dan restoran-restoran yang tutup terlihat melewati garis polisi di sepanjang jalan yang sepi di Hanoi pada hari pertama lockdown, Sabtu (24/7/2021). Vietnam memberlakukan pembatasan yang lebih ketat di Hanoi akibat gelombang infeksi COVID-19 terburuknya. (Manan VATSYAYANA / AFP)

Liputan6.com, Hanoi - Ibu kota Vietnam, Hanoi, akan semakin melonggarkan pembatasan virus corona mulai minggu ini, kata pemerintah, dengan kasus-kasus baru menurun dan sebagian besar populasi orang dewasanya divaksinasi sebagian.

Dilansir laman Channel News Asia, Senin (20/9/2021), sebagian besar proyek konstruksi dapat dilanjutkan mulai Rabu (22/9), kata pihak berwenang pada Minggu malam, menambahkan pelonggaran lebih lanjut akan menyusul, dengan rata-rata kasus harian baru turun menjadi hanya 20.

Sejauh ini, 94 persen dari populasi orang dewasa Hanoi yang berjumlah 5,75 juta telah menerima satu suntikan vaksin COVID-19, dengan tujuan menyelesaikan dosis kedua pada akhir November, kata wakil ketua Komite Rakyat yang berkuasa di Hanoi, Duong Duc Tuan.

"Kami tidak dapat mempertahankan langkah-langkah jarak sosial tanpa batas waktu," kata Tuan dalam sebuah pernyataan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pelonggaran Aturan

Barikade Lockdown di Hanoi
Barikade improvisasi yang terbuat dari batang kayu dan kawat berduri untuk membatasi pergerakan warga di Hanoi, Vietnam pada 29 Agustus 2021. Tiang bambu, peti bir, tangga dan kursi rusak: benda sehari-hari membentuk barikade sementara di jalan-jalan saat lockdown Covid-19. (Manan VATSYAYANA/AFP)

Hanoi telah lolos dari beban gelombang infeksi virus corona yang ganas di Vietnam sejak akhir April, mencatat kurang dari 50 dari lebih dari 17.000 kematian COVID-19 secara nasional, dan hanya 4.414 dari total 687.000 kasus di negara itu.

Pusat penyebaran Virus Corona COVID-19 dan pusat bisnis Kota Ho Chi Minh, lebih dari 1.500 km jauhnya melalui jalan darat, telah menjadi wilayah paling terpukul, dengan 49 persen kasus di negara itu dan 78 persen kematiannya.

Tuan mengatakan pendekatan kota akan fleksibel dan ilmiah, bertujuan untuk menahan virus sambil menghidupkan kembali kegiatan ekonomi. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya