8 Perilaku Sehari-hari Ini Bisa Memengaruhi Mimpi Anda Saat Tidur

Liputan6.com, Jakarta - Mimpi seringkali tampak di luar kendali. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa beberapa perilaku sehari-hari sebenarnya dapat memengaruhi mimpi Anda.

Sebanyak 65 persen mimpi berkaitan erat dengan kegiatan yang Anda lakukan saat terbangun di siang hari. Perhatikanlah aktivitas di siang hari yang mungkin dapat memengaruhi tidur di malam hari.

Kita tentu tidak mau mendapatkan mimpi buruk. Kita akan mengucapkan mimpi indah kepada orang tersayang sebelum tidur. Kita juga bahkan berdoa sebelum tidur agar diberikan mimpi indah.

Akan menyenangkan jika bisa mengatur mimpi apa yang akan kita alami setiap malam. Berikut adalah perilaku sehari-hari yang dapat membuat mimpi jadi lebih indah.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Posisi favorit sebelum tertidur dapat berdampak besar pada mimpi. Tidur di sisi kiri kemungkinan besar akan menghasilkan mimpi buruk. Sementara tidur di sisi kanan berhubungan erat dengan mimpi yang lebih damai.

Tidur telungkup seringkali dikaitkan dengan mimpi tercekik dan, ehm, erotis.

Dairy products atau produk mengandung susu secara tidak sengaja dapat memengaruhi mimpi. Tidak hanya berhubungan dengan intoleransi terhadap laktosa, tetapi juga dengan jenis produk yang dikonsumsi. Keju Cheddar dan Red Leicester adalah jenis keju yang direkomendasikan oleh British Cheese Board untuk tidur yang menyenangkan.

Sementara itu, Stilton (keju biru) dapat menghasilkan mimpi aneh atau mimpi yang lebih jelas (lucid dream).

Seperti yang dikatakan oleh Ibu, menonton film horor atau membaca novel horor sebelum tidur dapat mendorong otak untuk membuat cerita menakutkan sendiri.

Sebenarnya, aktivitas apapun sebelum tidur dapat memengaruhi mimpi, jadi luangkan beberapa menit sebelum tidur untuk memikirkan sesuatu yang menenangkan atau membahagiakan. Atau bisa juga dengan menonton video komedi di media sosial.

Merasa lapar saat tidur dapat menurunkan kualitas tidur dan kemungkinan bisa membuat Anda bangun karena turunnya gula darah. Cobalah menikmati camilan ringan sebelum tidur seperti pisang, kacang-kacangan atau selai kacang untuk mengatasi efek ini.

Hindari makanan berlemak dan pedas yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Mengonsumsi vitamin adalah hal yang baik bagi kebanyakan orang. Vitamin B6 seringkali dikaitkan dengan suplemen peningkat kejernihan mimpi. Hal ini pernah diungkapkan dalam suatu penelitian.

Penelitian lain menemukan bahwa tanaman Calea Zacatechichi meningkatkan kejelasan mimpi selama tidur non-REM (Rapid Eye Movement) dan meningkatkan kemungkinan mimpi yang lebih jelas.

Suplemen lain seperti vinpocetine, galantamine, dan choline juga telah tercatat dapat menghasilkan mimpi yang lebih jelas. Beberapa orang benar-benar mengonsumsinya secara khusus untuk memengaruhi mimpi.

Ingatlah untuk konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen baru.

Saat tertidur, aroma kuat seperti menyeduh kopi atau sarapan mungkin secara tidak sadar merayap ke dalam mimpi.

Suatu penelitian mengungkapkan bahwa aroma mawar dapat menyebabkan mimpi positif, sebaliknya bau belerang menghasilkan mimpi negatif. Meskipun tidak secara langsung memimpikan bunga mawar ketika mencium aroma mawar, hubungan ingatan dengan aroma tersebut memiliki pengaruh.

Untuk mengatur mimpi, penuhi ruangan dengan aroma menyenangkan seperti lavender. Syarat lain, kasur yang nyaman dan suhu yang sejuk juga dapat membantu mencapai mimpi indah.

Kafein dapat merangsang Anda secara berlebihan dan makanan pedas dapat mengganggu pencernaan. Ada baiknya mengurangi konsumsi kedua jenis makanan ini sebelum tidur.

Efek lainnya adalah Anda dapat mengingat mimpi. Entah itu mimpi buruk atau jenis mimpi lainnya, setelah bangun selama 5 menit Anda akan mengingat mimpi tersebut. 

Cobalah untuk menghindari sesuatu atau seseorang yang dapat membuat pikiran tertekan. Kejadian tersebut akan menghantui Anda sampai ke dalam mimpi, berdasarkan Sigmund Freud dari penelitian yang dilakukan di Australia dan German University.

Entah itu tenggat waktu pekerjaan, kekhawatiran atas penampilan fisik atau masalah hubungan, upaya untuk menekan masalah seringkali menjadi masalah utama saat tidur. Atasi masalah-masalah tersebut sebelum tidur agar pikiran jernih.

Walaupun telah bertahun-tahun diteliti, belum jelas alasan kenapa mimpi itu ada. Penemuan ini menunjukkan bahwa kita mungkin mampu mengendalikan mimpi.

Mungkin cara terbaik untuk mengatur mimpi adalah dengan mengimplementasikan kebiasaan tidur yang sehat dan berpikir positif dan membahagiakan sebelum tidur, untuk tidur yang lebih berkualitas.

Penulis: Anastasia Merlinda