CDC: Kipas Angin dan Ventilasi Bisa Lawan COVID-19

Rekomendasi dari CDC untuk melawan COVID-19 jelang liburan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 05 Okt 2021, 07:30 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2021, 07:30 WIB
membuka jendela
Ilustrasi/copyrightshutterstock/calmmindphoto

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat akan segera merayakan liburan Thanksgiving dan Natal 2021. Namun, acara kumpul-kumpul dalam ruangan memiliki risiko serius dalam penyebaran COVID-19 oleh CDC. Penggunaan masker pun sangat penting.

Bagi kegiatan indoor, CDC menyebut kipas angin dan ventilasi merupakan dua hal penting untuk melawan virus di udara. Kipas yang bisa berguna yakni window fan, exhaust fan di dapur dan kamar mandi, hingga kipas di langit-langit.

"Jika kamu di dalam ruangan, ventilasi adalah kuncinya," ujar Dr. Anthony Fauci dari National Institute of Health, dilansir NPR, Selasa (5/10/2021).

Terkait kipas, window fan perlu ditaruh diletakan di salah satu sisi jendela yang terbuka supaya bisa menarik udara segara dari sisi jendela yang satu lagi.

Kipas angin diminta sedekat mungkin ditaruh dekat jendela agar menghempas virus keluar.

Melalui situsnya, CDC juga menyarankan agar exhaust fan di dapur dan kamar mandi agar terus dinyalakan ketika ada pengunjung ke rumah. Setelah tamu pulang, exhaust fan juga disarankan terus dinyalakan setelah beberapa jam untuk menghilangkan partikel virus di udara.

Kipas di langit-langit juga berguna untuk meningkatkan aliran udara di rumah, meski jendela tertutup.

"Apabila aman, bukalah pintu dan jendela sebanyak mungkin agar anda bisa membawa masuk udara outdoor yang segar," tulis CDC. "Jika anda bisa, bukalah lebih dari satu pintu dan jendela agar lebih banyak udara segar masuk ke dalam rumah."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Masker Masih Berguna

Antisipasi Virus Corona di Stasiun Gambir
Calon penumpang kereta api mengenakan masker saat berada di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (31/01). Dalam rangka pencegahan Virus Corona, PT Kereta Api Indonesia (persero) melakukan sosialisasi kepada penumpang dengan membagi-bagikan masker di stasiun Gambir. (merdeka.com/Imam Buhori)

Di Indonesia, PPKM mulai dilonggarkan. Masyarakat diminta tetap menjalani protokol kesehatan seperti menyadari pentingnya masker melawan corona. 

Adanya peningkatan mobilitas seiring pembukaan aktivitas di ruang publik, masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan, salah satunya penggunaan masker. Upaya ini mencegah penularan virus Corona.

"Upaya mengenakan masker menjadi sangat penting, karena orang akan berdekatan satu sama lain," kata Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sonny Harry B. Harmadi dalam dialog pada Selasa, 28 September 2021.

“Cegah virus masuk ke tubuh dengan menerapkan protokol kesehatan."

Apabila virus Corona telanjur masuk, lanjut Sonny, benteng pertahanan adalah vaksinasi. Bagi masyarakat yang belum divaksinasi diharapkan segera ikut vaksinasi.

"Tingkatkan solidaritas dengan cara saling menjaga. Ingat, kita masih punya target menurunkan indikator-indikator COVID-19,” terangnya.

Berdasarkan data Google Mobility per 27 September 2021, mobilitas penduduk di Jawa-Bali ke tempat ritel, rekreasi, dan taman terpantau meningkat. Peningkatan mobilitas juga terjadi ke tempat kerja.

Infografis COVID-19:

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya