Liputan6.com, Jakarta - Indonesia terpilih untuk presidensi G20 setelah Italia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta ke jajaran Polri untuk menjaga kepercayaan dan kehormatan yang diberikan negara-negara anggota G20 ke Indonesia atas presidensi Indonesia di G20 pada 2022.
Dalam pengarahannya kepada kepala kesatuan wilayah (Kasatwil), Jokowi mengingatkan agar jangan sampai ada letupan sekecil apapun yang berkaitan dengan keketuaan atau presidensi Indonesia di G20 pada 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
Baca Juga
"Ini adalah wajah Indonesia, dan kita adalah negara berkembang pertama yang menjadi Ketua G20," kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari Antara News, Jumat (3/12/2021).
Advertisement
G20 merupakan forum global yang terdiri dari 19 negara dan satu Uni Eropa (UE) yang mencakup 60 persen populasi dunia, dan menyumbang 80 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia, serta 75 persen ekspor dunia.
Para pimpinan negara G20 yang akan terlibat pada KTT G20 di Indonesia pada 2022 adalah Indonesia, Australia, Argentina, Brasil, Kanada, China, Uni Eropa, Jerman, Prancis. India. Kemudian, Italia, Jepang, Meksiko, Arab Saudi, Rusia, Afrika Selatan, Republik Korea, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat.
"Kita sudah berada di dalamnya sehingga harus menjaga betul-betul kehormatan dan kepercayaan yang diberikan kepada negara kita Indonesia. Sehingga sekali lagi, harus kita jaga betul-betul," ujar Jokowi.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3 Fokus Isu Strategis
Sebagai pemegang Presidensi G20 pada 2022, Indonesia akan fokus pada tiga isu strategis yakni penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan.
Terdapat sekitar 150 pertemuan dan forum yang akan digelar selama Indonesia menjabat sebagai Presidensi G20.
Turut hadir dalam Pengarahan Presiden kepada kepala satuan wilayah tahun 2021 adalah Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono dan jajaran pejabat Polri lainnya.
Advertisement