27 Januari 2022: Infeksi COVID-19 Dunia Meroket, Kasus Tembus 316 Juta

Terpantau ada 75,7 juta kasus baru COVID-19 di dunia dalam 28 hari terakhir.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 27 Jan 2022, 10:32 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2022, 10:32 WIB
Ricuh Aksi Protes Menentang Aturan Covid-19 di Belgia
Polisi berjalan di dekat gedung yang rusak di kawasan Uni Eropa saat demonstrasi menentang tindakan COVID-19 di Brussels, Minggu (23/1/2022). Pengunjuk rasa berkumpul di ibu kota Belgia menolak aturan pembatasan akibat COVID-19, salah satunya terkait vaksinasi. (AP Photo/Geert Vanden Wijngaert)

Liputan6.com, Jakarta - Total kasus COVID-19 di dunia mencapai 361,8 juta kasus pada Kamis (27/1/2022). Berdasarkan data Johns Hopkins University, ada 75,7 juta kasus baru Vrus Corona COVID-19 pada 28 hari terakhir.

Amerika Serikat masih memimpin angka total kasus maupun kasus baru. Berikut lima negara dengan kasus baru COVID-19 tertinggi:

1. Amerika Serikat: 19 juta kasus baru

2. Prancis: 7,9 juta

3. India: 5,2 juta

4. Italia: 4,4 juta

5. Inggris: 3,7 juta

Angka kematian selama 28 hari terakhir ada 199 ribu pasien.

Korea Selatan saat ini sedang mengalami lonjakan kasus dan pemerintah memutuskan memperpanjang aturan jaga jarak hingga awal Februari 2022. Hal itu menuai protes dari pengusaha kecil, sebab jam usaha seperti restoran dibatasi.

Di Asia Tenggara, kasus baru terbanyak berasal dari Filipina. Ada 620 ribu kasus baru di negara tersebut dalam 28 hari terakhir.

Ada 9,8 miliar dosis vaksin COVID-19 di dunia yang disuntikan. AS masih terus berusaha menyalurkan vaksin booster, sementara Korsel telah menyetujui pil COVID-19.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kasus di RI Juga Naik

RSDC Wisma Atlet Ditutup Sementara Pasca Penemuan Kasus Omicron
Suasana di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (17/15/2021). Koordinator humas RSDC Wisma Atlet Kolonel Mintoro Sumego mengatakan, dengan adanya lockdown ini, pihaknya masih mempertimbangkan menerima pasien Covid-19 melalui pembatasan yang ketat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo mengatakan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien COVID-19 di Rumah Sakit di Jakarta mulai meningkat. Dia pun menerima laporan bahwa ada masyarakat yang kesulitan dalam mencari rumah sakit.

"Data per Rabu (26/1/2022) kemarin, BOR RS di Jakarta mencapai 45 persen. Dan KSP sudah mulai menerima laporan warga yang kesulitan mencari rumah sakit," kata Abraham dikutip dari siaran persnya. 

Menurut dia, keterisian tempat tidur rumah sakit di Jakarta saat ini justru didominasi oleh pasien COVID-19 yang bergejala ringan atau tanpa gejala. Padahal, seharusnya masyarakat dan rumah sakit lebih mengutamakan pasien yang sakit berat, lansia, dan komorbid.

"Masyarakat tidak perlu panik. Apalagi WHO menyebut varian Omicron lebih ringan ketimbang delta. Yang penting waspada proposional," ujarnya.

Dia pun menghimbau masyarakat yang terpapar COVID-19 varian Omicron tanpa gejala atau ringan, lebih memanfaatkan isolasi mandiri (isoman) dan telemedicine. Di sisi lain, Abraham memastikan hingga kini ketersediaan tempat tidur masih mencukupi.

"Konversi bed untuk COVID-19 terus dilakukan, dan untuk stok obat-obatan di RS juga sudah distribusikan oleh Kemenkes," jelas Abraham.

Infografis COVID-19:

Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya