Liputan6.com, Hong Kong - Panic buying kembali terjadi di Hong Kong di tengah penyebaran varian Omicron dari COVID-19. Pasalnya, para sopir truk terkena virus, sehingga membuat pasokan tersendat.
Menurut laporan South China Morning Post, Kamis (10/2/2022), ada sekitar 50 truk yang tak bisa masuk perbatasan Hong Kong akibat sopir yang positif COVID-19. Mayoritas truk itu membawa sayur-mayur.
Advertisement
Baca Juga
Pihak perserikatan transportasi kontainer juga telah membenarkan bahwa hal yang terjadi bisa memberikan dampak kepada situasi yang "tidak stabil."
Berdasarkan data Food and Health Bureau, ada 92 persen makanan Hong Kong yang berasal dari daratan utama China. Hong Kong disebut butuh sekitar kiriman 100 truk sayur tiap hari agar persediaan stabil.
Penjaga perbatasan di Shenzhen dan Zhuhai masih terus memperketat pengawasan. Sopir truk yang ingin lewat harus menunjukkan hasil negatif dalam 24 jam terakhir.
SCMP melaporkan bahwa pada Senin kemarin harga-harga sayur sudah mulai naik, dan persediaan terbatas di distrik Wan Chai, North Point, Sha Tin, dan Tai Po.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hong Kong Laporkan Kematian Pertama COVID-19 dalam 5 Bulan Terakhir
Seorang pria lanjut usia yang kembali terjangkit COVID-19 di Hong Kong menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (8/2), kata Otoritas Rumah Sakit kota. Peristiwa itu adalah kematian pertama dalam lima bulan terakhir yang terjadi di di wilayah tersebut yang berpotensi terkait dengan virus COVID-19.
Pusat keuangan global akan melaporkan rekor setidaknya 1.160 infeksi baru pada Rabu (9/2), penyiar TVB melaporkan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, demikian dikutip dari VOA Indonesia.
Hong Kong telah mencatat lebih dari 2.600 kasus selama dua minggu terakhir dibandingkan dengan hanya dua kasus pada bulan Desember.
Secara total, wilayah tersebut tersebut telah melaporkan sekitar 16.600 infeksi sejak awal wabah virus corona pada tahun 2020 dan 213 kematian, jumlah yang jauh lebih rendah daripada di kota-kota serupa lainnya.
Otoritas Rumah Sakit mengatakan pada Selasa (8/2) malam bahwa pasien berusia 73 tahun itu sakit kronis sehingga tes positif awal untuk COVID selama pemeriksaan masuk rumah sakit.
Tidak jelas apakah kematiannya akan diklasifikasikan sebagai kematian COVID ke-214 di Hong Kong karena kasus positif awal harus menjalani tes lebih lanjut untuk diklasifikasikan sebagai positif.
Advertisement