Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, menyorot salah satu senjata yang digunakan Rusia: misinformasi. Hal yang disorot mulai dari klaim tidak menyerang rakyat sipil hingga tuduhan Neo-Nazi.Â
"Fakta bahwa ini (misinformasi) digunakan secara agresif oleh otoritas Rusia untuk keuntungan mereka di dalam Ukraina dan di dunia internasional," ungkap Dubes Vincent Piket pada wawancara bersama Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Misinformasi itu juga digunakan sebagai pembenaran invasi Rusia. Dubes Vincent Piket berkata sudah jelas bahwa rakyat sipil ikut jadi korban.
Advertisement
Uni Eropa bahkan sudah punya database terkait misinformasi yang dipakai Rusia.Â
"Apa yang bisa dibaca di sana adalah fakta yang dipelintir, fabrikasi dari fakta, dan semua itu dimaksudkan untuk mempromosikan tujuan Rusia, serta untuk seolah-olah membenarkan operasi milter yang mereka lakukan," kata Dubes Vincent Piket.
Pemerintah Rusia juga menuduh Ukraina dikendalikan oleh Neo Nazi yang anti-Yahudi. Padahal, Presiden Volodymyr Zelensky adalah politisi Yahudi yang populer.
"Ini adalah salah satu contoh misinformasi yang secara terang-terangan dan sinis dibuat oleh Kremlin (pemerintah Rusia) serta outletnya," ujar Dubes Vincent.Â
Selengkapnya, berikut isi wawancara dengan Dubes Vincent Piket yang turut membahas evakuasi dan perdamaian di Ukraina di bawah ini:
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Wawancara Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket
Advertisement