Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto turut mengirim rangkaian bunga dukacita untuk meninggalnya Ratu Elizabeth II. Bunga dari Prabowo Subianto ikut berjejeran di jalanan luar Kedutaan Besar Inggris di Jakarta.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Senin (12/9/2022), karangan bunga dari Prabowo posisinya paling dekat dengan gerbang masuk Kedubes Inggris. Pada karangan bunga tersebut ada tulisan: Thank You For Your Lifelong Service.
Advertisement
Baca Juga
Tepat di sebelah karangan bunga Prabowo Subianto, ada karangan bunga dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan sebelahnya lagi ada dari Kepala Staf Angkatan Darat Dudung Abdurachman.
Ada pula bunga-bunga dari Menteri ESDM Arifin Tasrif, Universitas Ciputra, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, alumni beasiswa Chevening, dan British School Jakarta.
Book of Condolences
Para publik diizinkan datang ke Kedubes Inggris untuk ikut menandatangani buku dukacita (book of condolences).
Duta Besar Inggris Owen Jenkins juga menyambut para tamu yang menandatangani buku dukacita di dalam Kedubes Inggris. Pada Senin sore, Dubes Jenkins rencananya akan menengok karangan-karangan bunga di depan kantor kedutaan.
Ratu Elizabeth II meninggal pada Kamis 8 September 2022 di Kastil Balmoral. Ia menjadi ratu dengan masa kekuasaan terlama di Britania Raya.
Peti Mati Ratu Elizabeth II Tiba di Edinburgh Usai 6 Jam Perjalanan dari Balmoral
Peti mati Ratu Elizabeth II telah tiba di kediaman kerajaan Inggris di Edinburgh, Istana Holyroodhouse, setelah perjalanan enam jam dari Kastil Balmoral ke ibu kota Skotlandia. Ini merupakan bagian pertama dari perjalanan terakhir sang ratu.
Kerumunan pelayat berjajar di jalan-jalan desa dan kota, memberikan penghormatan kepada Ratu Inggrs saat rombongannya melintasi Skotlandia pada perjalanan 8 hari pertama Ratu Elizabeth II ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Pemimpin monarki terlama di Inggris, Ratu Elizabeth II meninggal pada Kamis 8 September 2022. Ia mengembuskan napas terakhirnya di usia 96 tahun, di tanah miliknya di Skotlandia, Kastil Balmoral. Pemakamannya akan diadakan di London pada 19 September.
Mengutip CNN, Senin (12/9), peti mati Ratu Elizabeth II meninggalkan Balmoral pada Minggu 11 September dan melakukan perjalanan melalui Skotlandia ke kediaman resmi keluarga kerajaan Inggris di Skotlandia.
Arak-arakan melewati beberapa desa dan kota Aberdeen dan Dundee, sebelum menyusuri Royal Mile di Edinburgh. Kerumunan besar berkumpul di sepanjang trotoar Royal Mile, dengan beberapa orang berkemah menjelang acara penting itu.
Salah seorang pengunjung, Hilary Gemmell mengatakan dia berkendara satu setengah jam ke Edinburgh bersama ibunya karena mereka ingin memberi penghormatan terakhir kepada Ratu Elizabeth II.
"Pada Kamis malam saya benar-benar meneteskan air mata. Saya merasa seperti kami kehilangan salah satu keluarga," kata Gemmell kepada CNN.
Peti mati itu tiba di halaman depan Istana Holyroodhouse sekitar pukul 16.20 (11:20 ET), di mana ia disambut dengan penjaga kehormatan yang terdiri dari Resimen Kerajaan Skotlandia yang melakukan penghormatan kerajaan.
Advertisement
Australia - Selandia Baru Akui Charles III sebagai Raja
Australia secara resmi melantik Raja Charles III—raja baru pertama setelah 70 tahun—sebagai kepala negara di acara kenegaraan di hari Minggu.
Proklamasi tersebut disampaikan oleh Gubernur Jenderal Australia David Hurley di parlemen negara di Canberra. Serangkaian upacara proklamasi juga akan berlangsung di seluruh parlemen negara bagian pada hari Minggu, dilaporkan CNN World, (11/9).
Hari peringatan nasional akan diadakan pada tanggal 22 September, setelah Perdana Menteri Anthony Albanese kembali dari Inggris, di mana ia akan menghadiri pemakaman Ratu. Sebuah upacara peringatan juga akan diadakan pada hari itu, yang telah dinyatakan sebagai hari libur umum.
Sebagai kepala negara, Ratu Elizabeth II telah mengunjungi Australia sebanyak 16 kali.
"Dari perjalanan pertamanya yang terkenal ke Australia, satu-satunya penguasa yang pernah berkunjung, jelas Yang Mulia memiliki tempat khusus di hatinya untuk Australia," kata Albanese dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.
"Lima belas tur lagi di hadapan kerumunan orang yang bersorak-sorai di setiap bagian negara kami mempertegas tempat khusus yang dia miliki di negara kami."
Pada tahun 1999 Australia mengadakan referendum tentang apakah akan menghapus Ratu sebagai kepala negara, akan tetapi referendum tersebut akhirnya terkalahkan.
Pada hari Jumat, ada sebuah acara khusus yang digelar di Opera House Sydney yang ikonik yang dinyalakan untuk penghormatan khusus kepada Ratu.
Kesan Ketum PBNU tentang Ratu Elizabeth II, Sosok Penentu Zaman
Ucapan duka cita mendalam meruar dari pemimpin negara dan tokoh-tokoh seluruh dunia seturut meninggalnya Ratu Elizabeth II.
Banyak di antara mereka yang memiliki kesan khusus kepada sang ratu yang masa kekuasannya terlama sepanjang sejarah Inggris raya, bahkan mungkin dunia.
Salah satunya adalah Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Dia menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya Ratu Elizabeth II.
Pemimpin Kerajaan Inggris itu meninggal pada Kamis (8/9) pukul 12.30 waktu setempat di Kastil Balmoral, Skotlandia.
"Kami menyampaikan duka yang mendalam," ujar Gus Yahya, dikutip dari laman NU Online, Sabtu (10/9).
Gus Yahya menyebut, bahwa Ratu Elizabeth II bukan hanya pemimpin. Lebih dari itu, sosoknya juga penentu zaman.
"Ratu Elizabeth lebih dari sekadar pemimpin kerajaan tapi juga telah menentukan sebuah era," ujar Yahya Cholil Staquf.
Advertisement