Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin turut angkat bicara soal kabar meninggalnya Ratu Elizabeth II. Mantan agen KGB itu memuji reputasi sang Ratu di kancah internasional.
Lebih lanjut, Presiden Vladimir Putin mengakui bahwa Ratu Elizabeth merupakan bagian penting sejarah negaranya, serta dicintai oleh rakyatnya.
Advertisement
Baca Juga
"Nama Her Majesty telah terikat erat dengan sejarah kucing dari Kerajaan Bersatu. Selama berdekade-dekade, Elizabeth II secara pantas menikmati cinta dan respek dari rakyatnya, serta kehormatan tinggi di panggung dunia," tulis pesan Presiden Rusia Vladimir Putin di situs Kremlin, dikutip Sabtu (10/9/2022).
Presiden Rusia Vladimir Putin turut berpesan agar rakyat Inggris tabah setelah kehilangan Ratu mereka yang berkuasa selama 70 tahun.
"Saya mengharapkan keberanian dan keteguhan untuk kalian di hadapan rasa kehilangan yang sulit serta tidak bisa diperbaiki ini. Mohon sampaikan simpati tulus dan dukungan saya kepada anggota keluarga kerajaan dan rakyat Kerajaan Bersatu," kata Presiden Putin.
Presiden Vladimir Putin pernah beberapa kali bertemu Ratu Elizabeth II di masa lalu. Pada tahun 2003, Putin dan Sang Ratu pernah juga naik kereta kencana bersama.
Pada tahun 2014 mereka juga bertemu lagi dalam acara penghormatan untuk Perang Dunia II (D-Day) di Normandy, Prancis.
Ratu Elizabeth II selalu netral dalam urusan negara, namun ia dilaporkan memberikan sumbangan besar bagi Disasters Emergency Committee (DEC) untuk membantu rakyat Ukraina yang menjadi korban invasi Rusia.
Penghormatan untuk Mendiang Ratu Elizabeth II, 96 Dentuman Meriam Menggema di Inggris
Setelah 70 tahun bertakhta, Ratu Elizabeth II meninggal dunia dalam usia 96 tahun pada Kamis 8 September 2022. Sebagai bentuk penghormatan, 96 dentuman meriam menggema di seluruh Inggris.
Salah satunya, penghormatan berlangsung di Glacis Field, Fort Regent, Jersey. Sebanyak 96 peluru meriam ditembakkan Milisi Jersey 1781 dengan interval 10 detik mulai pukul 13.00 waktu setempat, untuk melambangkan setiap tahun kehidupan Ratu Elizabeth II.
96 peluru meriam juga ditembakkan melintasi langit London. Di Hyde Park, dentuman penghormatan untuk Ratu Elizabeth II dilakukan King's Troop Royal Horse Artillery dan di Tower of London oleh Honorable Artillery Company pada Jumat (9/9).
Sebanyak 71 kuda, 36 di antaranya menarik meriam 13-pon era Perang Dunia Pertama, dikerahkan ke Hyde Park di pusat kota London menjelang penghormatan. Petugas polisi membersihkan jalur saat rombongan militer melaju melalui sudut tenggara taman.
Suara dentuman meriam terdengar di seluruh kota saat ribuan pelayat berbondong-bondong untuk memberikan penghormatan kepada Ratu Elizabeth II.
Tradisi yang berasal dari abad ke-15 ini merupakan tanda penghormatan dan juga sering digunakan dalam penghormatan militer dan acara-acara khusus Kerajaan Inggris.
Advertisement
Pidato Perdana Raja Charles III, Beri Penghormatan pada Mendiang Ratu Elizabeth II
Raja Charles III menyampaikan pidato kerajaan perdana menyusul wafatnya pemimpin monarki Inggris Ratu Elizabeth II.
"Ratu Elizabeth adalah kehidupan yang dijalani dengan baik," kata Raja Charles III, saat dia memperbarui janji "Mama kesayangannya" tentang pelayanan seumur hidup, demikian sepereti dikutip dari BBC, Sabtu (10/9/2022).
Dalam pidato pertama yang emosional kepada bangsa, dia memuji kehangatan, humor, dan kemampuannya untuk melihat yang terbaik dalam diri orang-orang.
Pangeran William dan Catherine akan menjadi Pangeran dan Putri Wales, katanya, saat dia mengungkapkan cintanya kepada putranya Pangeran Harry dan istrinya Meghan.
Ratu meninggal dengan damai di Balmoral di Skotlandia pada hari Kamis dalam usia 96 tahun.
Pidato itu disiarkan sebagai kebaktian untuk mengenang mendiang Ratu, yang dihadiri oleh politisi senior dan 2.000 anggota masyarakat, berlangsung di Katedral St Paul.
Itu melihat penampilan resmi pertama dari lagu kebangsaan - God Save the King - sejak Charles menjadi raja.
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Raja, 73, mengatakan: "Dedikasi dan pengabdiannya sebagai Penguasa tidak pernah diabaikan, melalui saat-saat perubahan dan kemajuan, melalui saat-saat sukacita dan perayaan, dan melalui saat-saat kesedihan dan kehilangan."
Dia mengumumkan bahwa dia telah menjadikan putranya William Pangeran Wales, dengan istrinya Catherine the Princess of Wales - gelar yang terakhir digunakan oleh ibu William, Diana.
Dan dia mengungkapkan "cintanya untuk Harry dan Meghan saat mereka terus membangun kehidupan mereka di luar negeri".
Mampukah Raja Charles III Raih Dukungan Publik?
Pangeran Charles telah mempersiapkan diri untuk naik takhta sepanjang hidupnya. Kini dalam usia 73 tahun, momentum itu akhirnya tiba.
Charles, orang tertua yang pernah naik takhta di Inggris, menjadi Raja Charles III pada hari Kamis setelah kematian ibunya, Ratu Elizabeth II.
Belum ada tanggal yang ditetapkan untuk upacara penobatannya, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (10/9).
Charles adalah pewaris takhta pertama yang tidak dididik di tanah air, yang pertama yang mendapatkan gelar perguruan tinggi, yang pertama tumbuh dalam sorotan media yang semakin intensif ketika penghormatan pada bangsawan memudar.
Charles juga menjauhkan diri dari publik pasca perceraiannya dengan Putri Diana yang sangat dicintai masyarakat. Banyak orang mempertanyakan kelayakannya untuk naik takhta.
Advertisement