Liputan6.com, London - Pemakaman Ratu Elizabeth II pada Senin 19 September 2022 di Westminster Abbey, London akan menjadi salah satu pertemuan terbesar bangsawan dan politikus yang diselenggarakan di Inggris selama beberapa dekade.
Mengutip BBC, Minggu (18/9/2022), undangan telah dikirimkan selama akhir pekan untuk 500 kepala negara dan pejabat asing.
Dan tentu saja akan ada keluarga, teman dan abdi dalem.
Advertisement
CNNÂ menyebut pertemuan itu akan menjadi salah satu acara diplomatik terbesar abad ini.
Saat itu, para pemimpin dunia, politikus, tokoh masyarakat dan bangsawan Eropa, serta lebih dari 500 pejabat dari seluruh dunia, akan menuju London untuk memberikan penghormatan terakhir mereka kepada raja yang paling lama berkuasa di Inggris.
Ratu Elizabeth II meninggal pada 8 September pada usia 96 tahun.
Meskipun tidak ada daftar tamu resmi yang diterbitkan, undangan kabarnya telah disebar.
Daftar tamu pun belum dikonfirmasi, tetapi sejauh ini menurut kabar yang beredar sudah ada nama-nama yang santer diperkirakan bakal hadir atas undangan. Pun demikian dengan tamu yang tak diundang oleh kerajaan Inggris.
Siapa saja?
Berikut ini ulasannya dikutip dari BBC:
Negara Tamu yang Belum Diundang
Perwakilan dari Suriah, Venezuela dan Afghanistan belum diundang, lapor wartawan BBC James Landle. Ini karena Inggris tidak memiliki hubungan diplomatik penuh dengan negara-negara tersebut.
Tak seorang pun dari Rusia, Belarusia, dan Myanmar juga diundang.
Hubungan diplomatik antara Inggris dan Rusia telah runtuh sejak invasi Rusia ke Ukraina, dan juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia "tidak mempertimbangkan" menghadiri pemakaman.
Meskipun Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim twit ucapan selamatnya atas kenaikan takhta Raja Charles III.
Invasi diluncurkan sebagian dari wilayah Belarus.Â
Presiden Belarus Alexander Lukashenko merupakan sekutu dekat Presiden Putin.
Korea Utara (DPRK) dan Nikaragua diundang namun hanya untuk mengirim duta besar, bukan kepala negara.
Myanmar tidak akan diundang, menyusul kudeta di negara itu tahun lalu. Inggris telah secara signifikan mengurangi kehadiran diplomatiknya di Myanmar sejak kudeta militer tahun lalu.
Dua anggota parlemen dan dua anggota House of Lords menulis surat kepada Commons Speaker, Lord Speaker dan Menteri Luar Negeri, mengatakan mereka "sangat prihatin" bahwa perwakilan dari pemerintah China telah diundang. Mereka mengatakan undangan itu "luar biasa" mengingat pemungutan suara parlemen Inggris untuk mengakui perlakuan terhadap Muslim Uyghur di China sebagai genosida.
Â
Advertisement
Suriah, Venezuela, Afghanistan
Menurut CNN, tidak semua pemimpin dunia ada dalam daftar tamu.
Suriah, Venezuela dan Afghanistan adalah tiga negara yang belum diminta untuk mengirim perwakilan, menurut kantor berita PA Media Inggris.
Perwakilan dari Korea Utara dan Nikaragua telah diundang "hanya di tingkat duta besar," tambah PA.
Â
Setelah pemakaman, Ratu Elizabeth II akan dimakamkan di Kapel St. George di Kastil Windsor, di mana orang tuanya, saudara perempuannya, Putri Margaret, dan suaminya, Pangeran Philip, juga dimakamkan.
Daftar Tamu Undangan
Meskipun tidak ada daftar tamu resmi yang diterbitkan, undangan untuk menghadiri pemakaman kenegaran Ratu Elizabeth II telah dikirim.
Dilansir BBC, Rabu (14/9/2022), mayoritas pemimpin telah diminta untuk tiba dengan penerbangan komersial dan diberitahu bahwa mereka akan diangkut secara massal dari sebuah lokasi di London barat.
Upacara akan diadakan di Westminster Abbey, yang memiliki kapasitas untuk sekitar 2.200 orang.
Berikut ini sejumlah undangan untuk pemakaman Ratu Elizabeth II:
1. Keluarga Kerajaan Eropa
Anggota keluarga kerajaan dari seluruh Eropa, banyak di antaranya adalah kerabat Ratu.
Raja Belgia Philippe dan Ratu Mathilde telah mengkonfirmasi mereka akan berada di sana, seperti halnya Raja Willem-Alexander dan istrinya, Ratu Maxima, bersama ibunya, mantan ratu Belanda Putri Beatrix.
Raja Felipe dan Ratu Letizia dari Spanyol juga telah menerima undangan, begitu pula keluarga kerajaan Norwegia, Swedia, dan Demark.
2. Presiden AS
Gedung Putih telah mengkonfirmasi bahwa Presiden Joe Biden akan hadir bersama dengan Ibu Negara Jill Biden, meskipun mereka diketahui tidak bepergian dengan bus.
Banyak diskusi terfokus pada apakah Presiden Biden akan mengundang pendahulunya, Donald Trump, untuk menjadi bagian dari delegasi AS, tetapi batasan jumlah delegasi berarti mantan presiden belum tentu dapat hadir.
Ada spekulasi bahwa beberapa mantan presiden dan ibu negara - terutama Obama - mungkin menerima undangan pribadi.
Jimmy Carter, yang menjabat sebagai presiden dari 1977 hingga 1981, belum menerima undangan, kata kantornya kepada Politico.
Presiden AS dikabarkan sudah tiba Sabtu 17 September malam waktu Inggris.
3. Negara Persemakmuran
Para pemimpin dari seluruh Persemakmuran, di mana Ratu menjabat sebagai kepala untuk keseluruhan pemerintahannya, diharapkan hadir.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese telah menerima undangan, demikian pula Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
Sejumlah gubernur jenderal yang menjabat sebagai wakil raja di wilayah Persemakmuran diharapkan hadir bersama para pemimpin negara mereka.
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe juga dilaporkan telah menerima undangan.Â
Perdana Menteri India Narendra Modi belum mengkonfirmasi apakah dia akan hadir. Â
4. Pemimpin Dunia LainnyaÂ
Para pemimpin dunia lainnya dikatakan telah menerima undangan termasuk Irlandia Taoiseach Michael Martin, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, dan Presiden Italia Sergio Mattarella serta Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro juga telah mengkonfirmasi kehadiran mereka.
Juga diharapkan untuk melakukan perjalanan adalah Kaisar Jepang Naruhito, Presiden Turki Recep Tayyip ErdoÄŸan, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Tidak diketahui apakah Presiden China Xi Jinping, yang kunjungannya ke Kazakhstan dan Uzbekistan minggu ini akan menandai pertama kalinya dia meninggalkan China sejak awal pandemi COVID-19, akan menerima undangan atau akan menerimanya.
Republik Islam Iran, yang telah lama menjadi subjek sanksi internasional atas program nuklirnya, hanya akan diwakili di tingkat duta besar, kata sumber Whitehall.
Advertisement