Tragedi Arema Jadi Insiden di Stadion Bola Paling Mematikan dalam 40 Tahun

Berdasarkan data korban jiwa dari kepolisian yang menyentuh angka 129, tragedi Arema masuk dalam daftar sejumlah tragedi besar di stadion sepak bola selama 40 tahun terakhir. Ini selengkapnya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 02 Okt 2022, 18:01 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2022, 18:01 WIB
Potret Derby Jatim yang Berakhir Tragedi
Pengendara melewati puing-puing mobil yang terbakar dalam kerusuhan di luar Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Sebanyak 127 orang tewas ketika para penggemar yang marah menyerbu lapangan sepak bola setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022. (AP Photo/Hendra Permana)

Liputan6.com, Malang - Sedikitnya 129 orang tewas terinjak-injak pada tragedi Arema, usai pertandingan sepak bola antara Arema dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Provinsi Jawa Timur, Indonesia, Sabtu 1 Oktober 2022.

Sejauh ini belum ada data resmi, namun jumlah korban pada peristiwa yang juga disebut tragedi Kanjuruhan diperkirakan mencapai 180 orang.

Berdasarkan data korban jiwa dari kepolisian yang menyentuh angka 129, tragedi Arema masuk dalam daftar sejumlah tragedi besar di stadion sepak bola selama 40 tahun terakhir.

Berikut ini ulasan singkatnya, mengutip Straits Times, Minggu (2/10/2022):

Januari 2022, Kamerun

Sedikitnya delapan orang tewas dan 38 lainnya cedera akibat terinjak-injak di Stadion Yaounde Olembe di Kamerun, sebelum pertandingan babak 16 besar Piala Afrika melawan Komoro.

Februari 2012, Mesir

Fans membuat kerusuhan di akhir pertandingan antara rival Al-Masry dan Al-Ahly di Kota Port Said. Setidaknya 73 orang tewas dan lebih dari 1.000 terluka, dan liga Mesir ditangguhkan selama dua tahun.

Maret 2009, Pantai Gading

Sedikitnya 19 orang tewas dalam penyerbuan di stadion Felix Houphouet-Boigny Abidjan sebelum pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Malawi.

 

Mei 2001, Ghana

Sepak bola
Ilustrasi lapangan sepak bola. (Pexels.com/Mike)

Sekitar 126 orang tewas terinjak-injak di stadion sepak bola utama Accra, ketika polisi menembakkan gas air mata ke arah pendukung kerusuhan di salah satu bencana sepak bola terburuk di Afrika.

April 2001, Afrika Selatan

Sedikitnya 43 orang tewas terinjak ketika para penggemar sepak bola mencoba memaksa masuk ke Stadion Ellis Park yang besar di Johannesburg, di tengah pertandingan liga papan atas Afrika Selatan.

Oktober 1996, Guatemala

Hingga 82 orang tewas dan sedikitnya 147 terluka, ketika longsoran suporter jatuh dari kursi dan tangga pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia antara Guatemala dan Kosta Rika di Guatemala City.

Mei 1992, Prancis

Sebuah tribun di Stadion Furiani Bastia runtuh sebelum semifinal Piala Prancis melawan Olympique de Marseille, menewaskan 18 orang dan melukai lebih dari 2.300 orang.

Tahun lalu, parlemen Prancis mengesahkan undang-undang yang melarang pertandingan profesional yang berlangsung di negara itu pada 5 Mei untuk mengenang para korban.

 

Januari 1991, Afrika Selatan

Ilustrasi Sepakbola 2
Ilustrasi Sepakbola 2 (Bola.com/Fauzan Akhdan)

Sebanyak 42 orang tewas terinjak-injak selama pertandingan pra-musim antara Kaizer Chiefs dan Orlando Pirates di Stadion Oppenheimer di kota pertambangan Orkney.

Seorang penggemar Pirates menyerang pendukung Chiefs di kerumunan dengan pisau.

April 1989, Inggris

Sebanyak 96 pendukung Liverpool terinjak sampai mati di area yang penuh sesak dan berpagar di Stadion Hillsborough di Sheffield. Tragedi terjadi sebelum semifinal Piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forest.

Satu korban meninggal Juni lalu di Hillsborough, 32 tahun setelah menderita kerusakan otak parah dan tidak dapat disembuhkan.

Maret 1988, Nepal

Serbuan orang-orang menuju pintu keluar yang terkunci dalam badai hujan es di stadion sepak bola nasional Nepal di Kathmandu menewaskan lebih dari 90 penggemar.

Mei 1985, Belgia

Sebanyak 39 orang meninggal dan lebih dari 600 terluka dalam kekerasan suporter sebelum final Piala Eropa antara Juventus dan Liverpool di Stadion Heysel di Brussels.

 

Mei 1985, Inggris

Ilustrasi Sepakbola 1
Ilustrasi Sepakbola 1 (Bola.com/Fauzan Akhdan)

Sedikitnya 56 orang tewas dan lebih dari 200 terluka, ketika kebakaran terjadi di tribun stadion Valley Parade di Bradford selama pertandingan divisi tiga melawan Lincoln City.

Oktober 1982, Rusia

Para suporter dilaporkan berebut keluar, ketika mereka meninggalkan pertandingan Piala UEFA antara Spartak Moscow dan tim Belanda HFC Haarlem di Stadion Luzhniki di Moskow. Insiden itu membuat banyak orang terinjak.

Pejabat dari bekas Uni Soviet tidak mengungkapkan tragedi itu selama bertahun-tahun. Ketika mereka melakukannya, mereka memberikan angka kematian resmi 66 meskipun jumlah yang tewas dalam kecelakaan di satu pintu keluar bisa mencapai 340.

Tragedi Arema, Jokowi Perintahkan PSSI Hentikan Sementara Liga 1

Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyesalkan terjadinya tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur usai menjamu Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) malam. Sebanyak 129 orang meninggal dunia dalam tragedi ini. 

"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang saudara-saudara kita dalam tragedi sepak bola di Kanjuruhan Malang Jatim," ujar Jokowi dalam konferensi pers, Minggu (2/10/2022).

Jokowi meminta jajarannya segera melakukan investigasi dan mengusut tuntas tragedi yang menewaskann dan melukai ratusan orang ini dalam pertandingan sepakbola. 

"Khusus kepada Kapolri saya minta lakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini," ucapnya.

Bahkan Jokowi juga memerintahkan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menghentikan sementara perhelatan Liga 1 sampai investigasi tuntas.

"Untuk itu saya juga memerintah PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan prosedur pengamanan dilakukan," katanya. 

Dia berharap, tragedi dalam sepakbola Tanah Air ini menjadi yang terakhir. "Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan di masa mendatang. Sportivitas rasa kemanusiaan dan persaudaraan bangsa Indonesia harus kita jaga bersama," ucap Jokowi menandaskan.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani mempertanyakan prosedur pengamanan dalam laga derby antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu malam (1/10/2022).

Usai laga ini, diketahui ratusan korban meninggal dunia, dan ratusan lainnya luka-luka.

"Kenapa bisa terjadi tragedi yang memakan korban jiwa sebanyak itu di lapangan sepakbola? Bagaimana proses pelaksanaan oleh panitia penyelenggara? Bagaimana prosedur pengamanannya?," kata Puan dalam keterangannya, Minggu (2/10/2022).

Tragedi Arema di Kanjuruhan Malang Juga Bikin Warga Asing Berduka, Salah Satunya Dubes Jerman

Potret Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang yang Tewaskan 127 Orang
Polisi dan tentara berdiri di tengah asap gas air mata saat kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Ratusan orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi kerusuhan tersebut. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Tragedi Arema yang terjadi di Stadion menjadi sorotan dunia. Sejumlah media asing telah memberitakannya, bahkan menjadikannya headline dalam situs web.

Tragedi Kanjuruhan kemudian menjadi trending topik di Twitter. Dalam utasnya, netizen banyak menyampaikan belasungkawa terhadap para korban. Salah satunya Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins yang juga menyematkan doa untuk para korban dan keluarga yang ditinggalkan.

Tak sedikit pula yang menyuarakan bahwa peristiwa itu tak seharusnya terjadi.

Selain netizen Indonesia yang berduka, sejumlah di antaranya adalah warga asing yang menyampaikan belasungkawa atas tragedi yang terjadi usai pertandingan antara Arema vs Persebaya.

Salah satunya adalah Duta Besar Jerman untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, Ina Lepel. Melalui akun @JermanAmbJaka ia menyampaikan belasungkawanya atas tragedi Kanjuruhan hari ini.

Lainnya di akun @gounong dari Silchar, India yang menyampaikan keterkejutannya pada tragedi Arema di stadion Kanjuruhan. "This is heartbreaking!" tulisnya sambil menyertakan utas dari Hindustan Times.

Akun @Yelimovichskyi yang menulis di profilnya sebagai pesepakbola yang kini menjadi manajer mengupdate jumlah korban jiwa seraya mendoakan korban. "Semoga diberkati dan beristirahat dengan tenang," tulisnya.

Infografis Wanti-Wanti Euforia Boleh Lepas Masker
Infografis Wanti-Wanti Euforia Boleh Lepas Masker (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya