Ingin Bunuh Ratu Elizabeth II, Pemuda Inggris Kena Pasal Pengkhianatan

Pemuda Inggris ini ingin membunuh Ratu Elizabeth II pada 2021 lalu.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Feb 2023, 19:46 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2023, 19:40 WIB
Ratu Elizabeth II Pamer Potongan Rambut Baru Usai Platinum Jubilee
Ratu Elizabeth II menyambut tahun ke-71 bertakhta dengan penuh gaya. Ia tampak mengubah gaya rambutnya. (Instagram/theroyalfamily).

Liputan6.com, London - Seorang pemuda berusia 21 tahun mengaku bersalah karena berusaha memanah mendiang Ratu Elizabeth II. Ia melancarkan aksinya di Kastil Windsor pada hari Natal 2021.

Dilaporkan VOA News, Sabtu (4/2/2023), pemuda bernama Jaswat Singh Chail itu dinyatakan bersalah pada UU pengkhianatan (treason) serta karena mengancam ingin membunuh sang ratu.Terakhir ada kriminal yang terjerat UU tersebut adalah pada tahun 1981.

Chail ditangkap oleh petugas pelindung kerajaan pada pukul 08.00 pagi di Kastil Windsor. Ia memakai pakaian serba hitam, topeng besi, sarung tangan, serta bersenjatakan crossbow (senapan panah).

"Saya di sini untuk membunuh sang ratu," ujarnya ketika diciduk.

Meski demikian, Chail berhasil ditangkap sebelum bisa mendekati Ratu Elizabeth II atau anggota keluarga kerajaam lain.

Ia sempat merekam aksinya secara langsung di media sosial Snapchat sebelum masuk area kastil. Chail mengaku akan menyesal terhadap hal yang hendak ia lakukan.

Motifnya mengarah ke "balas dendam", sebab ia ingin membalas tindakan kolonial Inggris pada tahun 1919. Insiden yang ia ucapan kemungkinan mengacu pada insiden pembunuhan di kota suci Amritsar yang berlokasi di India.

Hampir 400 orang Sikh terbunuh dalam insiden tersebut. Sejarahnya mencatat sebagai Pembantaian Jallianwala Bagh. Pemerintah India menuntut agar Inggris meminta mahal. Vonis kepada Chail dijadwalkan dijatuhkan pada 31 Maret 2023. Pengadilan juga meminta agar laporan medis terkait keadaan mental Chail supaya disediakan.

Serba-serbi Penobatan Raja Charles III

Raja Charles III Resmi Jadi Penguasa Britania Raya
Raja Charles III saat menjalani upacara proklamasi bersama Dewan Aksesi di Istana St. James, London, Inggris, Sabtu (10/9/2022). Proklamasi ini adalah konfirmasi bahwa Raja Charles III memang sebagai penguasa Britania Raya. (Victoria Jones/Pool Photo via AP)

Penobatan Raja Charles III akan berlangsung pada 6 Mei 2023 mendatang di Westminster Abbey di London.

Dalam upacara tersebut, Raja akan dimahkotai bersama Camilla sebagai Permaisuri Ratu. 

Walaupun pihak Kerajaan belum sepenuhnya terbuka soal rencana penyelenggaraan penobatan raja, namun berikut adalah sejumlah informasi yang telah dibagikan kepada publik, berdasarkan laporan dari media asing. 

Dilansir BBC, Jumat (27/1), berikut adalah serba-serbi penyelenggaraan acara penobatan Raja Charles III:

1. Penobatan

Penobatan adalah upacara keagamaan simbolis di mana seorang penguasa dimahkotai dan dikenakan mahkota secara fisik sebagai tanda atas perannya sebagai raja. 

Upacara itu meresmikan peran raja sebagai kepala Gereja Inggris dan menandai pengalihan gelar dan kekuasaan mereka.

2. Apakah Akan Ada Hari Libur Nasional?

Rencananya, akan ada hari libur tambahan di seluruh Inggris pada Senin (8/5).

Pada hari yang sama, orang-orang diundang untuk mengambil bagian dalam proyek sukarela lokal di komunitas lokal mereka sebagai bagian dari inisiatif Big Help Out.

Istana Buckingham telah mengumumkan berbagai acara untuk akhir pekan, termasuk konser dan pertunjukan sinar laser di Kastil Windsor pada hari Minggu.

Perayaan Pesta Makan Siang Besar juga akan diadakan pada hari tersebut.

Prosesi

Camilla
Permaisuri Camilla (kiri) mendengarkan saat Raja Inggris Charles III berbicara selama pertemuan Dewan Aksesi di dalam Istana St James di London pada 10 September 2022 untuk menyatakan dirinya sebagai raja baru Inggris, Raja Charles III. (Victoria Jones/POOL/AFP)

Kurang lebih, acara penobatan akan tetap sama selama lebih dari 1.000 tahun. Penyelenggaraan upacara di Inggris adalah satu-satunya acara yang tersisa di Eropa. 

Namun, Istana Buckingham mengatakan bahwa meskipun penobatan akan "berakar pada tradisi lama", itu juga akan "mencerminkan peran raja hari ini dan melihat ke masa depan".

Skalanya mungkin akan lebih pendek dan lebih kecil daripada penobatan Ratu Elizabeth II tahun 1953, dengan lebih banyak sisi agama yang terwakili.

Prosesi penobatan juga diharapkan lebih sederhana. Prosesi Ratu Elizabeth dihadiri 16.000 peserta, dan membutuhkan waktu 45 menit untuk melewati titik stasioner mana pun pada rute sepanjang 7 km (4,3 mil).

Kali ini, Raja dan Ratu akan melakukan perjalanan ke Westminster Abbey dalam prosesi, dan kembali ke Istana Buckingham dalam prosesi penobatan yang lebih besar, di mana mereka akan bergabung dengan anggota keluarga Kerajaan lainnya. Terkait ini, pihak istana belum menyebutkan siapa yang kemudian akan muncul di balkon istana.

Berikut adalah tahapan yang akan terjadi di acara penobatan:

- Pengakuan: Saat berdiri di samping Kursi Penobatan, raja dipersembahkan kepada mereka yang berkumpul di Biara oleh Uskup Agung Canterbury. Jemaat meneriakkan "God Save the King!", dan diiringi suara terompet.

- Sumpah: Yang berdaulat bersumpah untuk menegakkan hukum dan Gereja Inggris.

- Pengurapan: Jubah upacara Raja dilepas dan dia duduk di Kursi Penobatan. Kain emas diletakkan di atas kursi untuk menyembunyikan Raja dari pandangan. Uskup Agung Canterbury mengurapi tangan, dada, dan kepala Raja dengan minyak suci yang dibuat berdasarkan resep rahasia tetapi diketahui mengandung ambergris, bunga jeruk, mawar, melati, dan kayu manis.

- Penobatan: Yang berdaulat diberikan barang-barang termasuk Royal Orb, yang mewakili otoritas agama dan moral; Tongkat Kerajaan, melambangkan kekuatan; dan Tongkat Kerajaan, sebatang tongkat emas dengan burung merpati berenamel putih di atasnya, sebagai simbol keadilan dan belas kasihan. Akhirnya, Uskup Agung menempatkan Mahkota St Edward di atas kepala Raja.

- Penobatan dan penghormatan: Raja meninggalkan Kursi Penobatan dan pindah ke tahta. Rekan-rekannya berlutut di depan raja untuk memberi penghormatan Permaisuri kemudian akan diurapi dengan cara yang sama dan dimahkotai.

Tamu

Pangeran Harry
Pangeran Harry dan Meghan Markle. (Dok. AFP)

Upacara penobatan merupakan acara kenegaraan, yang berarti pemerintah akan mengontrol daftar tamu yang hadir.

Selain Keluarga Kerajaan, yang akan hadir termasuk perdana menteri, perwakilan dari Gedung Parlemen, kepala negara, dan bangsawan lainnya dari seluruh dunia.

Lebih dari 8.000 tamu menghadiri penobatan Ratu Elizabeth II, tetapi dalam persiapannya, Biara Westminster harus ditutup selama lima bulan untuk memungkinkan dibangunnya tempat duduk tambahan.

Kapasitas normalnya sekitar 2.200 dan sepertinya ini akan menjadi jumlah maksimum kali ini.

Sementara itu, Pangeran Harry, putra bungsu Raja Charles belum mengatakan pasti apakah ia akan datang atau tidak. 

Raja akan dimahkotai dengan Mahkota Emas Abad ke-17 St Edward.

Mahkota ini sangat berat dan hanya digunakan pada saat penobatan, dan juga dikenakan oleh Ratu Elizabeth pada penobatannya sendiri.

Infografis 8 Urutan Pewaris Takhta Kerajaan Inggris Setelah Raja Charles III. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 8 Urutan Pewaris Takhta Kerajaan Inggris Setelah Raja Charles III. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya