Liputan6.com, Jakarta - Nama Giorgio Ramadhan (GR) sedang viral di media sosial karena tindakannya yang arogan di jalanan. Giorgio yang membawa Fortuner berseteru dengan pengemudi mobil lain, bahkan terlihat sampai membawa senjata.Â
Giorgio lantas digelandang ke kantor polisi dan akhirnya meminta maaf dalam balutan baju oranye.Â
Advertisement
Baca Juga
Namun, Giorgio Ramadhan sebetulnya sudah sempat viral pada akhir 2022 lalu. Pasalnya, profilnya muncul di situs Myrotvorets Center. Situs tersebut mengutip bahwa Giorgio masuk ke daerah Luhansk di Donbas. Daerah itu milik Ukraina yang sedang dikontrol Rusia.
"Pelanggaran sengaja pada perbatasan negara Ukraina untuk memasuki wilayah Ukraina yang diduduki geng teroris Rusia di Donbas. Partisipasi di acara-acara propaganda anti-Ukraina," tulis situs tersebut.
Info mengejutkan itu diperkuat foto-foto viral yang diduga menampilkan kehadiran Giorgio di acara Asosiasi Kebudayaan dan Tradisi Militer Rusia di Jakarta. Asosiasi itu menggelar upacara militer untuk menghormati Tentara Merah di Perang Dunia II.
Dalam acara tsb., para peserta mengenakan atribut-atribut Hari Kemenangan, termasuk pita St. George, yang melambangkan penghormatan kepada para veteran perang, mereka yang meninggal, dan rasa terima kasih kepada mereka yang memberikan segalanya demi kemenangan dalam perang. pic.twitter.com/hrF4HTXOdB
— RBTH Indonesia (@RBTHIndonesia) May 8, 2022
Liputan6.com sudah berusaha mengkonfirmasi profil Giorgio kepada pihak Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI Kyiv sejak November 2022.
Berikut penjelasan diplomat Indonesia dan Ukraina terkait sepak terjang Giorgio di tengah perang Rusia dan Ukraina:
Â
Â
Penjelasan Diplomat Indonesia
Juru bicara KBRI di Ukraina Yudi Alamin menyebut sudah berkoordinasi dengan Atase Pertahanan KBRI Moskow tentang kasus ini. Ia meragukan bahwa Giorgio benar-benar datang ke garis depan peperangan seperti Donbas seperti yang tertulis di situs Myrotvorets.Â
"Waktu itu terus terang sudah kami koordinasikan dengan athan (atase pertahanan) Moskow. Tapi mostly sepertinya itu hoax keterlibatan beliau di frontline," ujarnya kepada Liputan6.com, Selasa (14/2/2023).Â
Saat ini, Yudi masih terus mengumpulkan informasi mengenai Giorgio yang sudah berada di Indonesia.
Ketika ditanya apabila ada WNI lain yang ingin ikut-ikutan aksi militer, Yudi mengingatkan bahwa isu Rusia-Ukraina adalah kategori isu politik tingkat tinggi, sehingga Indonesia tak memihak secara militer.Â
"Kita harus menempatkan diri tanpa mendukung salah satu kekuatan militer kedua negara, ini terbukti peran kita di sini hanya melaksanakan diplomasi kemanusiaan dan perdamaian (non militer). Sesuai amanah pembukaan UUD ikut melaksanakan ketertiban dunia sekaligus melaksanakan policy bebas dan aktif," jelasnya.
Advertisement
Penjelasan Diplomat Ukraina
Pihak diplomat Ukraina di Jakarta menjelaskan bahwa situs Myrotvorets bukan milik pemerintah Ukraina. Situs itu dikelola oleh organisasi yang pro-kedaulatan Ukraina.
Maka demikian, Giorgio bukan resmi merupakan musuh pemerintah Ukraina.Â
"Pusat Myrotvorets adalah organisasi independen non-pemerintah yang dibuat oleh sekelompok ilmuwan, jurnalis, dan spesialis dalam studi tanda-tanda kejahatan terhadap keamanan Ukraina, perdamaian, keamanan umat manusia, dan tata hukum internasional," demikian penjelasan jubir Kedutaan Besar Ukraina, Svitlana Kovtun, kepada Liputan6.com.
Ketika Svitlana ditunjukkan foto-foto upacara militer dari Asosiasi Kebudayaan dan Tradisi Militer Rusia, wanita itu memberikan emoji terkejut, namun enggan merespons lebih lanjut.
Respons Polri
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, akan menelusuri informasi yang beredar di media sosial.
"Sejauh ini belum mendapatkan informasi itu dan kami akan cek," kata kata Ade Ary dalam keterangannya dikutip Selasa (14/2/2023).
Ade Ary menerangkan, pihaknya sejauh ini fokus pada tindakan perusakan dan pengancaman yang dilakukan oleh GR terhadap pengemudi Mobil Brio.
"Kami fokus pada penerapan pasal yang kami temukan, peristiwa yang terjadi, pasal pengrusakan dan ancaman pengrusakan terhadap orang," ujar dia.
Kepada penyidik, GR mengungkap motif perusakan karena tersulut emosi semata. Mereka berdua sebelumnya memang terlibat selisih paham di jalanan.
"Berdasarkan keterangan tersangka, ini kami sudah dengar juga karena emosi, selisih paham di jalan tadi," ujar dia.
Advertisement