Liputan6.com, Seoul - Dalam Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea Selatan, KBRI Seoul bekerja sama dengan Pemerintah Kota Solo dan Hyundai untuk menjalin kerjasama antara industri kreatif dan otomotif.
Temanya adalah From Solo to Seoul: Kolaborasi Kreatif dan Otomotif Industri dalam Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik kedua negara, demikian disebutkan dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari KBRI Seoul, Rabu (7/6/2023).
Baca Juga
Kota Solo dipilih karena erat kaitannya dengan sejarah perkembangan Batik. Batik adalah ikon unggulan industri kreatif Indonesia.
Advertisement
Pada tahun 2009, UNESCO di Paris mendaftarkan Batik sebagai Warisan Budaya Takbenda, membuat batik lebih dikenal sebagai tekstil tradisional Indonesia.
"Hari ini, saya senang dan bangga memberi tahu Anda bahwa Batik dikemas dalam hal baru. Batik dikenal dari Indonesia, sedangkan Korea terkenal dengan industri otomotif termasuk kendaraan listrik," kata Dubes Gandi Sulistiyanto.
"KBRI Seoul berusaha memfasilitasi kerja sama antar industri kreatif Indonesia dengan industri otomotif Korea lewat Batik untuk desain mobil Hyundai. Besar harapan kami semoga kerja sama ini berhasil dan merata. Terlebih lagi, meningkatkan hubungan bilateral yang erat yang telah dibagi oleh kedua negara kita sejak tahun 1973."
Prototipe kendaraan listrik berdesain Batik akan ditampilkan pada acara tersebut pertama kali di Auto Show akhir tahun ini. Kendaraan tersebut akan diproduksi pada jumlah terbatas.
Berharap Kesuksesan di Pameran GIASS
Sementara itu, Wakil Duta Besar KBRI Zelda Wulan Kartika menjelaskan bahwa launching mobil listrik dengan desain batik kerja sama Hyundai dan pemerintah kota solo karena batiknya dari Solo.
"Mudah-mudahan bisa launching sukses bulan Agustus di GIASS 11 Agustus 2023. Kita sedang upayakan talk show dengan bapak Hassan Wirajuda yang akan berkunjung pada akhir Juni 2023," ujar Zelda dalam pemaparannya bersama 13 jurnalis yang terpilih dalam program Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2 yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Korea Foundation, di Seoul, Selasa (30/5/2023).
Saat ditanya soal target penjualan serta segmentasi, Zelda menyebut bahwa mobil listrik dengan desain batik Solo ini targetnya untuk masyarakat Indonesia.
"Untuk masyarakat Indonesia dulu," kata Zelda.
"Harga mobil listrikkan gak murah-murah banget. Mereka ingin liat dulu demand-nya dari pasar. Jika dipandang sukses akan dikembangkan termasuk ke Korea juga."
"Tapi memang fenomena mobil listrik sangat bagus karena sesuai dengan program pemerintah. Tidak cuma mobil listrik tapi batiknya juga. Sebab, batik ini kebudayaan Indonesia harus dipromosikan terus menerus khususnya oleh sesuatu yang jadi tren ke depan."
Advertisement
Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea Selatan Masuk Usia ke-50 Tahun
Sementara itu, Zelda juga memaparkan bahwa Indonesia dan Korea Selatan akan merayakan hubungan 50 tahun persahabatan dengan tema: Closer Friendship Closer Partnership.
"Hal ini merefleksikan hubungan kedua negara yang dekat. Dulunya, status perwakilan ditingkatkan dari konsulat menjadi KBRI," kata Zelda.
"Kita punya hubungan diplomatik sebelumnya tapi masih konsulat, lalu ditingkatkan ke Duta Besar yang penuh menjalankan fungsi diplomatiknya."
"Kedua negara hubungannya baik secara bilateral dan multilateral. Memiliki kesamaan nilai sebagai negara demokrasi, menjunjung HAM, dan ekonomi yang terbuka. Isu geopolitik berperan aktif dalam perdamaian. Kita juga sama-sama anggota G20 dan lain-lain. Korea merupakan salah satu mitra ASEAN dengan status kemitraan strategis sejak tahun 2012."