Liputan6.com, Jakarta - Kerusuhan yang dilakukan oleh para demonstran di sejumlah kota di Prancis, termasuk Paris, telah berlangsung selama lebih dari sepekan usai terjadinya insiden penembakan remaja laki-laki Nahel Merzouk (17) oleh polisi pada 27 Juni 2023.
Pemerintah setempat, Presiden Emmanuel Macron dan jajarannya pun tengah melakukan berbagai upaya meredam ketegangan situasi hingga untuk menemukan akar permasalahan dari kekacauan yang terjadi.Â
Baca Juga
"Sudah beberapa hari ini pemerintah Prancis tengah gencar dan intens (dalam menemukan upaya mengatasi kerusuhan). Mulai di rapat-rapat kabinet, kemudian juga rapat-rapat antara Presiden Macron dan parlemennya, juga pihak aparat keamanan yang terus dipertebal di berbagai daerah, juga kementerian kehakimannya mengeluarkan edaran yang menegaskan bahwa anak-anak di bawah umur menjadi tanggung jawab orang tua dan orang tuanya akan terkena hukuman serta denda apabila anak di bawah umur ikut serta dalam kerusuhan di luar rumah," ujar Duta Besar RI untuk Prancis, Mohamad Oemar, dalam program Liputan6 Update, Rabu (5/7/2023).
Advertisement
Duta Besar yang berkedudukan di Paris itu pun turut menyampaikan bahwa tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban kerusuhan. Ia juga mengatakan bahwa KBRI Paris melakukan komunikasi dengan mereka secara intens, seraya mengimbau agar mereka terus berhati-hati.Â
"Sejauh ini, kami gencarkan adalah melakukan komunikasi untuk mengingatkan agar tidak mendekati daerah-daerah yang terjadi kerusuhan, apalagi ikut kerusuhan," ungkapnya.Â
Berikut ini bincang-bincang Liputan6.com selengkapnya dengan Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Mohamad Oemar dalam program Liputan6 Update:
Kondisi Berangsur Membaik
Liputan6.com
Halo, Bapak Oemar. Apa kabar Bapak hari ini?
Dubes RI untuk Prancis Mohamad OemarÂ
Alhamdullilah hari ini baik. Suasana juga jauh lebih baik.
Liputan6.comÂ
Luar biasa. Bapak terima kasih atas kesediaan waktunya untuk memberikan update. Bagaimana nih Pak kondisi terkini dan wilayah mana saja yang paling terdampak?
Dubes RI untuk Prancis Mohamad Oemar Â
Ya. Alhamdullilah kalau sejak dua hari terakhir situasinya sudah jauh lebih tenang, dari sisi banyaknya kerusuhan dari berbagai kota. Di kota besar, di sekitaran Paris, di kota Bordeaux, termasuk juga di Lille, di Marseille yang besar dan juga di Lyon.
Liputan6.com
Dari lokasi-lokasi tadi yang terdampak dan meluasnya kerusuhan, untuk transportasi umum apakah sudah kembali normal atau sempat dihentikan?
Dubes RI untuk Prancis Mohamad Oemar
Bukan dihentikan. Tapi dikurangi jam operasinya, hanya sampai jam 9 malam. Baru beroperasi lagi mulai jam 6 pagi. Demikian yang diterapkan di kota-kota besar sehingga mengurangi peluang masyarakat atau akses dari kota-kota di sekitarnya untuk berkumpul pada satu titik, pada saat setelah kegiatan publik selesai. Rata-rata toko tutup jam 9 malam.
Liputan6.comÂ
Oke, jadi ini lebih dipercepat dari sebelumnya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Dan bisa dijelaskan Pak kalau WNI kita ini tersebar di wilayah mana saja? Dan bagaimana kondisi terkini mereka? Adakah yang terdampak?
Dubes RI untuk Prancis Mohamad Oemar
Alhamdullilah tidak ada. Sejauh ini tidak ada laporan WNI yang terdampak atau jadi korban. WNI kita ada 6.500 lebih di seluruh Prancis, terutama tinggal di Paris dan sekitarnya, kemudian di Marseille dan sekitarnya, dan di kota-kota lain termasuk di Bordeaux, di Lyon, di Lille. Mayoritas adalah WNI yang menikah dengan warga Prancis, yang kedua urutannya adalah mahasiswa yang ada hampir 600-an di seluruh Prancis dan selebihnya mereka yang bekerja di Prancis ini, baik sebagai profesional, maupun sebagai tenaga-tenaga ahli, sebagai teknisi di berbagai sektor.
Advertisement
Perlindungan KBRI Paris bagi WNI
Liputan6.com
Baik, kalau untuk saat ini, Pak, kondisinya apakah memang masih ada kerusuhan itu atau sempat dihentikan. Atau ada jam -jam tertentu ketika mereka ini lagi ramai rusuhnya?
Dubes RI untuk Prancis Mohamad OemarÂ
Sekarang sudah jauh lebih tenang, di Paris maupun di kota lain. Sebelumnya, biasanya terjadi setelah petang hingga malam hari. Seperti tampak selalu di berbagai video yang beredar. Suasananya sudah gelap, etelah malam hari mereka bergerak melakukan tindakan anarkis yang temen-temen semua bisa melihat seperti bagaimana disiarkan di berbagai media.
Liputan6.com
Kalau dihitung-hitung ya, Pak, sudah berapa lama totalnya terjadi kerusuhan di sana ini Pak?
Dubes RI untuk Prancis Mohamad Oemar
Sejak tanggal 27, atau yang besar itu tanggal 28 setelah peristiwa penembakan terhadap pemuda bernama Nahel Marzouk pada tanggal 27. Jadi sudah seminggu berarti hingga semalam (Rabu malam).
Liputan6.com
Kalau melihat dari himbauan pemerintah setempat terkait kondisi yang terdampak di sana, terutama bagi warga asing yang menetap atau bahkan sedang berlibur. Karena kan pasti takut kalau tiba-tiba terjadi sesuatu. Ada imbauan apa pak di sana?
Dubes RI untuk Prancis Mohamad Oemar
Secara khusus tidak ada imbauan terhadap warga negara asing. Yang dilakukan pemerintah karena ini juga nomor 1 tidak dinyatakan sebagai kondisi darurat atau kondisi emergency, jadi masih situasi yang tugas dari pemerintah setempat, pemerintah Prancis, untuk melakukan tindakan termasuk pengerahan lebih banyak polisi, pengurangan jam operasi kendaraan umum, juga penghentian atau penundaan rencana pertunjukan besar seperti festival-festival di berbagai kota. Yang terutama mengalami serangan atau kerusuhan dari para demonstran yang anarkis.
Liputan6.com
Nah, kalau dari KBRI sendiri nih Pak, tadi kan Bapak sudah menjelaskan mungkin ada beberapa mahasiswa WNI yang di sana, atau yang menikah dengan warga Prancis, dari KBRI sendiri ini memberikan perlindungan khusus untuk para WNI?
Dubes RI untuk Prancis Mohamad Oemar
Sejauh ini, kami gencarkan adalah melakukan komunikasi untuk mengingatkan agar tidak mendekati daerah-daerah yang terjadi kerusuhan, apalagi ikut kerusuhan. Lalu, juga kita memberikan selalu nomor yang bisa dihubungi, nomor hotline KBRI, untuk masyarakat kita yang mengalami kendala atau menjadi korban misalnya. Tapi, Alhamdullilah sejauh ini warga negara Indonesia dilaporkan seluruhnya selamat,
Liputan6.com
Alhamdullilah berarti jadi jika ada nomor telepon yang bisa dihubungi sama Warga Negara Indonesia di sana, tapi mereka belum menghubungi karena mereka selamat semua ya, pak, baik-baik saja.
Dubes RI untuk Prancis Mohamad Oemar
Alhamdullilah. InsyaAllah demikian.
Liputan6.com
Berarti kalau dilihat dari tanggal 27 sampai hari ini, ini termasuk landai ya pak kerusuhannya. Mudah-mudahan segera bisa diselesaikan ya, pak.
Dubes RI untuk Prancis Mohamad Oemar
Demikian harapan kita semua, terima kasih.
Upaya Pemerintah Prancis Atasi Kerusuhan
Liputan6.comÂ
Tapi dari tindakan pemerintah di sana sendiri, adakah untuk segera menyelesaikan yang terjadi kerusuhan untuk mencari akar permasalahannya?
Dubes RI untuk Prancis Mohamad Oemar
Ya sedang berlangsung. Sudah beberapa hari ini pemerintah Prancis tengah gencar dan intens. Mulai di rapat-rapat kabinet, kemudian juga rapat-rapat antara Presiden Macron dan parlemennya, juga pihak apparat keamanan yang terus dipertebal di berbagai daerah, juga kementerian kehakimannya mengeluarkan edaran yang menegaskan bahwa anak-anak di bawah umur menjadi tanggung jawab orang tua dan orang tuanya akan terkena hukuman serta denda apabila anak di bawah umur ikut serta dalam kerusuhan di luar rumah. Semacam itu, jadi banyak sekali. Juga rapat-rapat bersama menteri dan wali kota di daerah yang terdampak. Banyak Tindakan untuk mengatasi ini dan mudah-mudahan memang efektif untuk meredam dan memberikan solusi. Untuk jangka panjangnya, tentu juga pemerintah Prancis melakukan kajian-kajian, upaya-upaya untuk menghindarkan hal serupa ini untuk terjadi.
Liputan6.com
Tapi, saya penasaran kabarnya di sana banyak sekali toko-toko dari brand-brand terkenal yang dirusak dan dijarah. Tentunya kerugiannya tidak sedikit ya pak nominalnya. Kalau boleh tau itu brand apa saja dan berapa kerugiannya?
Dubes RI untuk Prancis Mohamad Oemar
Iya banyak seperti yang tampak di media. Pertama, yang perlu saya sampaikan sebetulnya yang dirusak, sasaran utamanya lebih banyak fasilitas perkantoran dan gedung-gedung milik pemerintah. Beberapa wali kota juga di beberapa kota, yang dikabarkan di banyak media terakhir ada yang diserang rumahnya ada yang dicegat mobilnya, ada yang mobilnya dilempar bom molotov. Kemudian sejumlah polisi terluka dan Gedung kantor kepolisian kalau di kita mungkin itu polres atau polsek, itu juga banyak diserang atau dirusak. Gedung-gedung sekolah dan gedung-gedung pemda. Jadi yang lebih banyak fasilitas pemerintah, dan menjadi sasaran dari kemarahan publik. Kalau dari pertokoan besar, secara umum. Kalau toko-toko kecil, kios-kios rokok itu juga banyak jadi sasaran. Jumlah kerugiannya sementara kalau menurut kementerian ekonomi Prancis mencapai setidaknya 1 miliar euro. Tapi terus dilakukan perhitungan, dan dicari mekanisme yang bisa membantu pemilik toko terutama UKM, seperti kios-kios, untuk meringankan mereka membantu sehingga bisa beroperasi lagi.
Liputan6.com
Sangat miris ya kalau melihat, masih mending kalau brand besar mereka masih punya dana tak terduga tapi kalau UMKM seperti yang Bapak sebutkan, agak miris ketika mereka mengalami kerugian sehingga mereka di sana tidak tahu apa-apa. Mudah-mudahan ada kebijakan dari pemerintah sehingga dapat membantu kios-kios kecil di sana.
Dubes RI untuk Prancis Mohamad Oemar
Pasti, ada mekanismenya. Karena pada dasarnya kalau di negara seperti Prancis, satu usaha seperti toko-toko tadi harus ada asuransinya. Termasuk asuransi terhadap huru-hara, jadi mereka juga meminta perusahaan asuransi untuk segera mengganti atau memenuhi kewajibannya terhadap unit usaha yang terdampak kemarin.
Liputan6.com
Baik, kita tunggu kabar baiknya. Semoga kerusuhan yang terjadi cepat bisa terselesaikan dan semuanya aman jaya Sentosa di sana ya pak.
Dubes RI untuk Prancis Mohamad Oemar
Amin amin, terima kasih.
Liputan6.com
Bapak Oemar, terima kasih banyak atas waktunya dan juga sehat selalu, Pak.
Dubes RI untuk Prancis Mohamad Oemar
Sama-sama, terima kasih banyak, Salam sehat selalu.
Â
Â
Advertisement