Topan Khanun Kembali ke Jepang Sebelum Menerjang Korea Selatan

Topan Khanun diperkirakan akan menghantam pantai selatan Korea Selatan pada Kamis (10/8) pagi waktu setempat.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 08 Agu 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2023, 17:31 WIB
Ilustrasi topan terbentuk (NASA/AP)
Ilustrasi topan terbentuk (NASA/AP)

Liputan6.com, Tokyo - Topan Khanun, topan tropis di Samudra Pasifik yang menghantam Jepang selatan pekan lalu dan menewaskan sedikitnya dua orang, kembali ke Jepang pada Selasa (8/8/2023), mendorong peringatan dan perintah evakuasi di sana dan di Korea Selatan, yang berada di jalur selanjutnya.

Badan Meteorologi Jepang mengungkapkan bahwa pada Selasa, Topan Khanun berada sekitar 120 mil dari pulau utama di selatan Jepang, Kyushu. Sementara itu, badan ramalan cuaca Korea Selatan mengatakan bahwa mata topan diperkirakan akan melewati Kyushu sebelum menghantam pantai selatan Korea Selatan pada Kamis (10/8) pagi waktu setempat.

Pekan lalu di Okinawa, Jepang, topan Khanun menelan dua korban jiwa, melukai hampir 100 orang, dan memutus aliran listrik ke ribuan orang. Pada saat itu, badai dilaporkan bergerak ke barat laut menuju China, namun selama akhir pekan, badai berputar ke timur menuju pulau-pulau selatan Jepang. Lalu pada Selasa, menuju Kyushu dan Korea Selatan. Demikian seperti dilansir NY Times.

Jepang dan Korea Selatan telah bersiap menghadapi badai dengan mengeluarkan peringatan tanah longsor dan banjir serta perintah evakuasi. Korea Selatan yang tengah menjadi tuan rumah Jambore Pramuka Dunia ke-25 telah melangsungkan evakuasi terhadap puluhan ribu peserta kegiatan tersebut.

Pusat Peringatan Topan Gabungan militer Amerika Serikat di Hawaii mengatakan bahwa Topan Khanun memiliki kecepatan angin berkelanjutan maksimum 58 mil per jam pada Selasa siang di Jepang. Angin Topan Khanun diperkirakan tumbuh sedikit lebih kuat, hingga memuncak pada Kamis sore sekitar 63 mil per jam.

Nama Khanun, yang berarti nangka, disumbangkan ke Komite Topan oleh Thailand.

Jepang dan Korea Selatan telah dihantam oleh musim hujan yang luar biasa selama Musim Panas kali ini. Bulan lalu, setidaknya 47 orang tewas di Korea Selatan selama hampir sebulan menyusul hujan monsun terparah dalam beberapa tahun. Empat belas korban tewas adalah mereka yang terjebak banjir di sebuah underpass.

Di Jepang, setidaknya enam orang tewas di Kyushu setelah pulau itu dilanda hujan terparah yang memicu banjir dan tanah longsor.

Ratusan Penerbangan Dibatalkan

Topan Khanun
Badan Meteorologi Jepang mengatakan topan sedang menuju ke Laut China Timur, tetapi mungkin mengubah arah dan kembali ke Jepang akhir pekan ini. (Courtesy of National Institute of Information and Communications Technology (NICT) via AP)

Dilansir Al Arabiya yang mengutip AFP, Japan Airlines pada Selasa membatalkan 132 penerbangannya menyusul kedatangan Topan Khanun. Langkah itu memengaruhi sekitar 8.390 orang. Maskapai ANA juga membatalkan penerbangan antara Kagoshima di selatan Kyushu dan Tokyo.

Kereta peluru shinkansen ditangguhkan di sebagian rute selatannya, sementara banyak kereta komuter dan ekspres lokal lainnya dibatalkan. Demikian pernyataan Kyushu Railway.

"Harap waspada terhadap tanah longsor, banjir di dataran rendah, dan peningkatan serta luapan air sungai, badai, dan gelombang tinggi di laut," ungkap badan cuaca Jepang dalam situs web-nya.

Prefektur Kagoshima mengeluarkan perintah evakuasi tidak wajib kepada sekitar 540.000 penduduk. Ada 314 tempat perlindungan yang didirikan.

Daerah lain di utara Kyushu juga bersiap menghadapi cuaca buruk. Produsen mobil Mazda mengumumkan pabriknya di Hiroshima dan Yamaguchi akan menangguhkan operasinya pada Rabu (9/8) dan Kamis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya