Liputan6.com, Tokyo - Jepang akan menjadi negara terbaru yang akan meluncurkan misi pendaratan di Bulan, beberapa hari setelah pesawat ruang angkasa Luna-25 milik Rusia dan pesawat Chandrayaan-3 milik India mendarat di sana.
Roket H2-A Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) dijadwalkan lepas landas pada Minggu 27 Agustus 2023 pagi dari Pusat Luar Angkasa Tanegashima di Jepang selatan, diperkirakan mendarat di Bulan pada Januari atau Februari 2024.
Baca Juga
Dilansir SCMP, Jumat (25/8), misi tersebut menjadi momen kebangkitan JAXA, yang mengalami kemunduran selama setahun terakhir. Ini termasuk gagalnya upaya JAXA meluncurkan satelit komersial.
Advertisement
"Kesalahan tersebut memberikan tekanan tambahan pada JAXA untuk memperbaikinya kali ini," kata profesor di Departemen Teknik Dirgantara Universitas Nagoya, Jiro Kasahara.
"Mendarat di benda angkasa yang bergerak adalah teknologi yang sangat penting untuk dikuasai," imbuhnya. "Jepang hanya punya satu kesempatan untuk melakukan hal ini."
Kegagalan JAXA dimulai pada Oktober 2022, ketika badan tersebut membatalkan peluncuran keenam roket Epsilon di tengah penerbangan. Roket tersebut membawa dua satelit dari kontrak komersial pertama JAXA, sebagai bagian dari upaya untuk memenuhi permintaan yang meningkat di sektor swasta.
Kemudian pada Februari 2023, badan tersebut menunda peluncuran perdana H3, penerus JAXA untuk H2-A, setelah kerusakan sistem antara mesin utama dan penguat samping membuat roket tersebut tidak dapat terbang.
Dibayangi Kesuksesan Chandrayaan-3
India sukses menciptakan sejarah ketika misi Chandrayaan-3 berhasil mendarat di wilayah kutub bagian selatan Bulan. Chandrayaan-3 berhasil mendarat sesuai rencana pada 18:04 waktu setempat (12:34 GMT).
Kecepatan pendarat secara bertahap dikurangi dari 1,68 km per detik menjadi hampir nol, memungkinkannya melakukan pendaratan sempurna di permukaan bulan.
Dengan ini, India bergabung dengan kelompok negara elit yang mencapai misi pendaratannya di Bulan, setelah AS, Uni Soviet (kini Rusia), dan China.
Advertisement
Keberhasilan Luna-25 Rusia
Wahana pendarat Rusia, pesawat ruang angkasa Luna-25, menabrak Bulan setelah berputar ke orbit yang tidak terkendali, kata badan antariksa Roscosmos pada Minggu 20 Agustus 2023.
"Wahana memasuki lintasan orbit yang tidak dapat diprediksi dan kini telah tiada sebagai akibat dari tabrakan dengan permukaan Bulan," bunyi pernyataan dari agensi tersebut.
Sebelumnya, Roscosmos mengatakan kehilangan kontak dengan pesawat ruang angkasa pada Sabtu 19 Agustus setelah mengalami masalah saat mempersiapkan orbit pra-pendaratan setelah melaporkan "situasi abnormal" yang dianalisis oleh para spesialisnya.
"Selama operasi, situasi abnormal terjadi, yang tidak memungkinkan manuver dilakukan dengan parameter yang ditentukan," kata Roscosmos dalam sebuah posting Telegram.