AS dan China Bertemu di Malta, Bahas Isu Taiwan hingga Perang Ukraina

AS menerangkan bahwa pertemuan dengan China di Malta adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga jalur komunikasi terbuka dan mengelola hubungan secara bertanggung jawab.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 18 Sep 2023, 10:03 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2023, 10:03 WIB
Bendera AS dan China berkibar berdampingan (AP/Andy Wong)
Bendera AS dan China berkibar berdampingan (AP/Andy Wong)

Liputan6.com, Valletta - Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu di Malta selama akhir pekan. Tatap muka itu disebut merupakan upaya untuk menstabilkan hubungan kedua negara menjelang kemungkinan pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping pada November.

Gedung Putih mengatakan bahwa Sullivan dan Wang Yi bertemu pada Sabtu (16/9/2023) dan Minggu (17/9), empat bulan setelah keduanya mengadakan pertemuan rahasia di Wina, Austria, yang bertujuan menghidupkan kembali diplomasi tingkat tinggi yang terhenti pasca kejadian balon mata-mata China yang terbang di Amerika.

"Pertemuan ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga jalur komunikasi terbuka dan mengelola hubungan secara bertanggung jawab," ungkap Gedung Putih, seperti dilansir Financial Times, Senin (18/9).

"Kedua belah pihak membahas sejumlah isu utama dalam hubungan bilateral AS-China, masalah keamanan global dan regional, perang Ukraina, isu Taiwan, dan sejumlah topik lainnya."

Menurut Gedung Putih, pembicaraan di Malta didasarkan pada pembicaraan di Bali, pertemuan Sullivan-Wang Yi pada Mei, dan kunjungan diplomatik AS ke China selama beberapa bulan terakhir oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Keuangan Janet Yellen, Utusan Khusus terkait Iklim John Kerry, dan Menteri Perdagangan Gina Raimondo.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China menggarisbawahi bahwa kedua pihak mencapai kesepakatan untuk mempertahankan pertukaran tingkat tinggi, mengadakan konsultasi bilateral mengenai urusan Asia-Pasifik, masalah maritim, dan kebijakan luar negeri.

Dalam pernyataan terpisah, Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri China satu suara bahwa Sullivan dan Wang Yi mengadakan diskusi yang jujur, substantif, dan konstruktif.

Biden dan Xi Jinping akan bertemu jika keduanya menghadiri KTT APEC (Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik) di San Fransisco pada November. Terakhir kali keduanya berjumpa adalah saat KTT G20 Bali tahun 2022.

Seorang pejabat AS menolak membahas kemungkinan pertemuan Biden-Xi Jinping. Namun, dia mengakui bahwa pembicaraan di Malta berlangsung konstruktif dan Biden berharap dapat bertemu Xi Jinping dalam waktu dekat.

Akankan Xi Jinping Absen?

Momen Joe Biden dan Xi Jinping Bertemu Empat Mata Jelang KTT G20
Presiden AS Joe Biden berjalan dengan Presiden China Xi Jinping sebelum pertemuan di sela-sela pertemuan puncak G20 di Nusa Dua, di Bali, Senin (14/11/2022). Pertemuan ini menjadi catatan sejarah di tengah panas dingin hubungan Amerika Serikat dan China. (AP/Alex Brandon)

Xi Jinping sebelumnya absen dalam KTT G20 India, memicu spekulasi hal serupa akan terjadi dalam KTT APEC.

Pertemuan pejabat AS-China di Malta sendiri terjadi di tengah kekacauan politik dalam negeri China. Wang Yi menggantikan Qin Gang sebagai menteri luar negeri setelah pria berkacamata itu dicopot tanpa penjelasan pada Juli. Teranyar, Menteri Pertahanan Li Shangfu menghilang dari pandangan publik.

Li Shangfu diduga telah dicopot dan diselidiki terkait korupsi.

Adapun Wang Yi diperkirakan akan melawat ke Washington bulan depan. Itu merupakan kunjungan tingkat tertinggi ke AS yang dilakukan pejabat China sejak sebelum pandemi COVID-19 merebak pada tahun 2020.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya