Liputan6.com, Brussels - Penembakan maut terjadi di jantung Uni Eropa: kota Brussels. Dua orang tewas akibat serangan ini dan pelaku berhasil melarikan diri.
Aksi penembakan itu terjadi tidak jatuh dari sebuah stadion tempat 35 ribu orang sedang menonton pertandingan sepak bola Belgia-Swedia. Permainan pun disetop.
Baca Juga
Dilaporkan AP News, Senin (16/10/2023), juru bicara anti-teror Belgia, Laura Demullier, berkata warga agar waspada dan keluar rumah jika tidak ada keperluan penting.
Advertisement
35 ribu penonton di Stadion King Baudouin dievakuasi dan level teror di Brussels naik menjadi level tertinggi ke dua yang berarti "ancamannya sangatlah serius".
"Sebuah penembakan mengerikan terjadi di Brussel, dan pelakunya secara aktif sedang dilacak," ujar Menteri Dalam Negeri Belgia Annelies Verlinden.
Belum jelas apakah penembakan itu terjadi karena dampak perang Israel-Hamas.
Para pejabat tinggi Uni Eropa juga ramai-ramai mengecam tindakan tersebut.
"Malam ini, pikiran saya bersama para keluarga dari dua korban serangan keji di Brussel," tegas Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen melalui platform X.
"Saya memberikan dukungan sepenuh hati saya kepada polisi Belgia, sehingga mereka bisa segera menahan tersangka. Bersama-sama, kita berdiri bersatu melawan teror," lanjutnya.
Presiden von der Leyen juga menyampaikan duka kepada Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson atas insiden ini.
Wakil Presiden Komisi Eropa Josep Borrell Fontelles juga menyampaikan solidaritasnya kepada Belgia dan kepolisian.