Museum di Inggris Kolaborasi Hadapi Krisis Iklim, Kelola Koleksi Pakai Cara Berkelanjutan hingga Ajak Pengunjung Kontribusi

Museum-museum nasional dan regional di Inggris telah sepakat untuk mengambil tindakan kolektif dalam menghadapi krisis iklim.

oleh Therresia Maria Magdalena Morais diperbarui 10 Nov 2023, 19:10 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2023, 19:10 WIB
FOTO: Mengunjungi Museum Seni Tate Modern di London
Museum seni Tate Modern di London, Inggris. (Xinhua/Ray Tang)

Liputan6.com, London - Museum-museum nasional dan regional di Inggris telah sepakat untuk mengambil tindakan kolektif dalam menghadapi krisis iklim. Upaya tersebut mencakup pengelolaan koleksi secara lebih berkelanjutan dan pemanfaatan peran mereka dalam mengajak pengunjung terlibat dalam permasalahan lingkungan.

Melansir dari The Guardian, Jumat (10/11/2023), perwakilan museum, organisasi terkait, dan pihak yang memberikan dukungan finansial turut ambil bagian dalam UK Museum Cop pertama di Tate Modern, London pekan lalu.

Mereka yang hadir berasal dari berbagai museum dan organisasi di kota-kota seperti Birmingham, Manchester, Bristol, Brighton, Leeds, Derby, Liverpool, York, Sheffield, dan London. Selain itu, juga ada badan-badan nasional dari Inggris, Wales, dan Skotlandia.

Museum-museum dan galeri ternama seperti Tate telah memutuskan hubungan sponsorship dengan perusahaan energi fosil dalam beberapa tahun terakhir setelah mendapat tekanan dari para aktivis lingkungan. British Museum, meskipun tidak ikut dalam Museum Cop, mengumumkan tahun ini bahwa mereka telah mengakhiri kerja sama sponsorship dengan BP setelah bekerja sama selama 27 tahun.

Dalam pernyataan yang disebut sebagai 'komitmen pertama untuk aksi kolektif', para pemimpin museum menyatakan bahwa mereka merasa memiliki kewajiban untuk mengadvokasi tentang isu krisis iklim dan keanekaragaman hayati.


Peran Strategis Museum dalam Krisis Iklim

FOTO: Mengunjungi Museum Seni Tate Modern di London
Museum seni Tate Modern, London. (Xinhua/Ray Tang)

Museum dianggap sebagai lembaga dengan visi jangka panjang. Banyak di antaranya memiliki koleksi terkait lima peristiwa kepunahan massal yang terjadi di Bumi sebelumnya, dan saat ini kita sedang berada di tengah-tengah peristiwa kepunahan massal keenam, yang dikenal sebagai Anthropocene.

Para pemimpin museum di Inggris merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mengambil langkah-langkah guna mengurangi dampak negatifnya, seperti yang diungkapkan dalam pernyataan sebelumnya.

Mereka berkomitmen untuk memanfaatkan koleksi, program, dan pameran mereka untuk melibatkan masyarakat dalam isu krisis iklim serta memberi inspirasi untuk mengambil tindakan positif.

Selain itu juga dengan menjalankan pengelolaan koleksi dengan cara yang lebih berkelanjutan, mengembangkan dan menerapkan rencana dekarbonisasi, serta meningkatkan keanekaragaman hayati di area hijau museum.

 


Visi Jangka Panjang Museum

Ilustrasi Penanggulangan Perubahan Iklim
Ilustrasi Penanggulangan Perubahan Iklim (Markus Spiske/Unsplash).

Maria Balshaw, Kepala Dewan Direktur Museum Nasional yang mengadakan Cop, dan direktur Tate, mengungkapkan, "Museum dan galeri memiliki perspektif unik sebagai lembaga yang harus melihat ke depan dalam misi melestarikan koleksi dan narasi untuk masa depan yang jauh."

Ia menambahkan bahwa konferensi tersebut menyepakati sejumlah tindakan penting untuk mengurangi pengaruh museum terhadap lingkungan dan menunjukkan bagaimana museum dapat memberikan inspirasi untuk tindakan positif dalam masyarakat.

Nick Merriman, kepala eksekutif Horniman Museum and Gardens di London selatan sekaligus ketua Cop, menyatakan, "Museum memiliki peran istimewa dalam perdebatan tentang krisis iklim dan keanekaragaman hayati karena mereka dapat melihat secara lebih panjang daripada siklus waktu pendek dalam politik dan ekonomi."

"Fakta bahwa seluruh sektor museum bersatu dalam menekankan urgensi tindakan ini merupakan hal yang sangat berarti. Kami akan bekerja sama untuk mewujudkan tindakan-tindakan yang telah kami sepakati," Nick Merriman menambahkan.


Komitmen dan Tindakan untuk Keberlanjutan Lingkungan

Aksi Unjuk Rasa Penghentian Penggunaan Bahan Bakar Fosil
Museum memiliki peran istimewa dalam perdebatan tentang krisis iklim dan keanekaragaman hayati. (Marco BELLO/AFP)

Konferensi tersebut mengajak para politisi dan pelaku bisnis di Inggris untuk segera mengambil langkah terhadap perubahan iklim sebelum terlambat.

Laporan ini menyarankan perlunya perubahan cepat dalam undang-undang perencanaan dan peningkatan investasi untuk memastikan keberlanjutan bangunan bersejarah. Selain itu, semua museum diharapkan menerapkan prinsip pengelolaan yang lebih ramah lingkungan dalam segala aspek praktik mereka.

Konferensi juga menekankan pentingnya memasukkan pendidikan dan pelatihan mengenai keberlanjutan lingkungan dalam sektor ini.

Infografis Journal
Infografis Journal  15 Negara yang Paling Rentan pada Perubahan Iklim. (Liputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya