PM Inggris Rishi Sunak Kutuk Tindak Kekerasan pada Aksi Bela Palestina di London

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok sayap kanan dan diduga merupakan simpatisan Hamas setelah protes dan bentrokan di London.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 12 Nov 2023, 11:03 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2023, 11:03 WIB
Gantikan Liz Truss, Rishi Sunak Resmi Jabat PM Inggris Termuda
Perdana Menteri Inggris yang baru Rishi Sunak tiba di Downing Street setelah kembali dari Istana Buckingham di London, Selasa (25/10/2022). Rishi Sunak secara resmi ditunjuk oleh Raja Inggris Charles III menjadi PM Inggris yang termuda. (AP/Frank Augstein)

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok sayap kanan dan diduga merupakan simpatisan Hamas setelah protes dan bentrokan di London.

Sekitar 300.000 pengunjuk rasa pro-Palestina berbaris untuk menyerukan gencatan senjata, yang merupakan demonstrasi terbesar di Inggris sejak perang Israel-Gaza dimulai, dikutip dari BBC, Minggu (12/11/2023).

Bentrokan yang terjadi ini dilaporkan oleh polisi di Cenotaph London dan di Chinatown.

Perdana menteri mengutuk tindakan tersebut yang ia sebut dilakukan oleh kelompok sayap kanan dan diduga simpatisan Hamas.

“Semua kriminalitas harus dilawan dengan kekuatan hukum yang penuh dan cepat,” kata Sunak dalam pernyataan yang diposting di Twitter.

Dalam sebuah pernyataan, asisten komisaris Polisi Metropolitan Inggris Matt Twist mengatakan, ketegangan masyarakat telah meningkat karena ada perdebatan intens selama seminggu tentang protes dan tindakan kepolisian.

Kerusuhan pertama kali terjadi tak lama setelah pukul 10:00 pagi waktu setempat ketika polisi berusaha menghentikan kerumunan orang yang membawa bendera St George.

Petugas polisi Inggris belakangan juga menghadapi aksi dari beberapa pengunjuk rasa, termasuk beberapa kelompok yang diduga pendukung sayap kanan di dekat Cenotaph.

Prancis Desak Israel Stop Bom Warga Sipil Palestina di Gaza

Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza
Warga Palestina memeriksa kerusakan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia di pinggiran Kota Gaza, Selasa, 31 Oktober 2023 (AP Photo/Abdul Qader Sabbah)

Masih terkait negara di Benua Eropa, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa tidak ada pembenaran atas pengeboman Israel terhadap bayi, wanita, dan orang lanjut usia di Gaza.

Macron menyampaikan hal itu kepada BBC sehari setelah konferensi bantuan kemanusiaan di Paris mengenai perang Hamas Vs Israel sejak 7 Oktober. Dia menyerukan gencatan senjata, dengan mengatakan hal itu akan menguntungkan Israel.

Kesimpulan yang jelas dari semua pemerintah dan lembaga pada pertemuan puncak pada Kamis, tegas Macron, adalah bahwa tidak ada solusi lain selain pertama jeda kemanusiaan yang dilanjutkan dengan melakukan gencatan senjata, yang akan memungkinkan perlindungan semua warga sipil.

"De facto – saat ini, warga sipil dibom. Bayi-bayi ini, wanita-wanita ini, orang-orang tua ini dibom dan dibunuh. Jadi, tidak ada alasan untuk itu dan tidak ada legitimasi. Kami mendesak Israel untuk berhenti," ujar Macron, seperti dilansir The Guardian, Sabtu (11/11/2023).

Pemimpin Prancis tersebut mengatakan bahwa pihaknya jelas mengutuk serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 240 orang.

"Kami turut merasakan penderitaan (Israel)," kata Macron, namun dia menambahkan tidak ada pembenaran atas pengeboman yang sedang berlangsung terhadap warga sipil di Gaza.

"Sangat penting bagi kita semua karena prinsip kita, karena kita adalah negara demokrasi. Penting juga bagi keamanan Israel sendiri dalam jangka menengah hingga jangka panjang, untuk menyadari bahwa semua nyawa berharga," tutur Macron.

Ketika ditanya apakah dia ingin para pemimpin lain – termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris – ikut serta dalam seruannya untuk melakukan gencatan senjata, ia menjawab, "Saya harap mereka akan melakukannya."

Laporan The Guardian yang mengutip otoritas kesehatan Gaza menyebutkan bahwa hingga Jumat (10/11), 11.078 warga Palestina di Jalur Gaza tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober, termasuk di antaranya 4.506 anak-anak.

Respons Netanyahu atas Desakan Prancis

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Dok. AFP)

Pernyataan Macron direspons oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

"Sementara Israel melakukan segalanya untuk tidak menyakiti warga sipil dan menyerukan mereka untuk meninggalkan daerah pertempuran, Hamas-ISIS melakukan segalanya untuk mencegah mereka meninggalkan daerah aman dan menggunakan mereka sebagai tameng manusia," sebut pernyataan dari kantor Netanyahu.

"Hamas dengan kejam menyandera warga kami – perempuan, anak-anak dan orang tua – dalam kejahatan terhadap kemanusiaan dan menggunakan sekolah, masjid dan rumah sakit sebagai pusat komando teror." 

Infografis Perang Hamas Vs Israel Kembali Berkecamuk. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Perang Hamas Vs Israel Kembali Berkecamuk. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya