Liputan6.com, Dubai - Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) menyebut Nusantara akan tetap meningkatkan keanekaragaman hayati di kawasan tersebut dan terus melakukannya di tengah target men also Net Zero tahun 2045.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Pembangunan Kehutanan dan Sumber Daya Air OIKN, Pungky Widiaryanto dalam acara side event COP28 bertajuk Realizing Net Zero Emissions Indonesia's New Capital City 2045.
“Nusantara bukan hanya kota yang berketahanan tetapi juga kota yang memiliki sifat positif, dan kami ingin meningkatkan keanekaragaman hayati. Kami tahu bahwa ada banyak keanekaragaman yang lebih baik di Nusantara,” kata Pungky Widiaryanto, di Paviliun Indonesia Dubai Expo City, Selasa (5/12/2023).
Advertisement
“Tidak hanya di darat tetapi juga di laut, misalnya, lumba-lumba di Teluk Balikpapan.”
Pungky juga menegaskan bahwa target pada tahun 2045 ini juga selaras dengan kebijakan nasional.
Nantinya segala upaya yang telah ditargetkan oleh pihak OIKN tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tapi juga melibatkan banyak pihak.
“Nusantara adalah wilayah yang cukup besar dan akan berstatus administratif dan lokal. Lantaran kami akan melibatkan komunitas lokal dan juga masyarakat adat,” kata Pungky.
Pada kesempatan itu juga Pungky menjelaskan bahwa OIKN baru saja meluncurkan dokumen Nusantara's Net Zero Emission Strategy.
“Ini adalah salah satu indikator kinerja utama kita (Indonesia) untuk mendapat target Net Zero pada tahun 2045.”
Dokumen Nusantara's Net Zero Emission Strategy/RLDCini telah diluncurkan oleh Kepala OIKN Bambang Susantono pada Minggu (3/12).
“Secara resmi saya meluncurkan Strategi Net Zero Emission Nusantara,” kata Kepala OIKN Bambang Susantono yang kemudian disambut oleh tepuk tangan oleh tamu undangan.
“Saya juga meminta agar semua pemerintah subnasional di seluruh dunia mengambil tindakan kolektif dan langkah-langkah tegas dan berdampak untuk melawan meningkatnya ancaman lingkungan yang kita hadapi.”
Demi Dunia yang Berkelanjutan
Dalam pesannya, Bambang Susantono juga menegaskan agar semua pihak secara bersama-sama memulai perjalanan menuju dunia yang lebih berkelanjutan dan punya manfaat bagi generasi mendatang.
Bambang Susantono juga menyebut bahwa strategi ini mencerminkan tekad Indonesiauntuk memenuhi target iklim sekaligus mengatasi tantangan yang dihadapi ibu kota baru.
“Strategi ini akan memainkan peran penting dalam mendukung upaya Indonesia untuk melakukan pembatasan emisi gas rumah kaca dan beradaptasi dengan lanskap iklim yang terus berkembang,” kata Bambang Susantono.
Bambang Susantono juga menyampaikan terima kasih kepada mitra utamanya yaitu Asian Development Bank atas dukungan dan kolaborasinya.
Sementara itu Direktur Jenderal Asia Tenggara Asian Development Bank Winfried Wicklein mengatakan, merupakan suatu kehormatan untuk mendukung OIKN.
“Tidak hanya dalam strategi ini juga secara lebih luas, kolaborasi ini saya rasa diluncurkan tepat satu tahun yang lalu hingga saat ini,” ujar Winfried Wicklein.
Advertisement
Nusantara Bukan Sekedar Kota Biasa
Bambang Susantono juga menyebut bahwa sebagai ibu kota dengan konsep hutan pertama di dunia, Nusantara tidak akan menjadi sekadar kota biasa, namun kota hijau.
“Ini merupakan mercusuar harapan dan tindakan menuju masa depan kita yang berkelanjutan,” kata Bambang Susantono.
“Ambisi Nusantara adalah mencapai Net Zero Emisi pada tahun 2045, dan hal tersebut merupakan sebuah bukti atas dedikasi kami untuk memerangi perubahan iklim.”
“Tujuan ini selaras dengan tujuan Indonesia yang lebih luas untuk mengatasi tantangan global ini pada tahun 2060.”