Konser Coldplay di Filipina, Chris Martin Nyanyi Lagu soal Macet Manila

Chris Martin sempat berterima kasih kepada para penonton konser Coldplay yang hadir setelah menerjang kemacetan parah.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 22 Jan 2024, 19:54 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2024, 18:35 WIB
Penampilan Coldplay Berhasil Pukau Penggermar di Prancis
Aksi vokalis band Inggris Coldplay, Chris Martin saat tampil di The Stade de France Arena di Saint Denis, Paris, Prancis (15/7). (AFP Photo/Geoffroy Van Der Hasselt)

Liputan6.com, Manila - Buruknya lalu lintas di Manila menjadi sorotan utama band Coldplay dalam konsernya di Filipina, bahkan hingga sang vokalis Chris Martin menyinggungnya di atas panggung.

"Kami telah melihat lalu lintas yang cukup padat. Namun, menurut saya Anda memiliki (kemacetan lalu lintas) nomor satu di dunia," katanya, seperti dilansir CNN, Senin (22/1/2024).

Chris juga sempat berterima kasih kepada para penonton konser yang hadir setelah menerjang kemacetan parah.

Pada malam berikutnya, Chris bahkan menyanyikan sebuah lagu secara spontan yang berbunyi, "Hanya ada satu hal yang tersisa. Lalu lintas di Manila benar-benar gila."

"Jika kamu ingin mengemudi ke suatu tempat maka aku memperingatkanmu. Perjalanan sejauh 2 mil akan memakan waktu satu atau dua minggu," lanjut Chris Martin yang kemudian disambut sorakan penggemarnya.

"Jika kamu ingin kembali ke rumah tepat waktu untuk mandi, ya, aku akan memberi waktu sekitar satu setengah tahun," sambung Chris Martin.

Hal lainnya yang juga menjadi sorotan terkait macet dan konser Coldplay di Bulacan adalah di mana Presiden Filipina menuai kritik karena menggunakan helikopter kepresidenan untuk menghadiri konser tersebut. 

Ferdinand Marcos Jr dan istrinya dilaporkan tiba di Philippine Arena dengan helikopter pada Jumat (19/1/2024).

Kritikus menyebut hal ini sebagai penyalahgunaan sumber daya pemerintah Filipina.

Penjelasan Presiden Filipina

Helikopter yang membawa Presiden Ferdinand Marcos Jr ke konser Coldplay di Metro Manila. (Instagram @ishyungshi)
Helikopter yang membawa Presiden Ferdinand Marcos Jr ke konser Coldplay di Metro Manila. (Instagram @ishyungshi)

Sementara itu, Kantor Marcos Jr membela tindakan tersebut dengan alasan "kesulitan lalu lintas yang tidak terduga".

Komandan Kelompok Keamanan Presiden (PSG) Jesus Nelson Morales mengatakan melalui pernyataan yang diterbitkan pada Sabtu (20/1) menjelaskan bahwa "masuknya 40.000 orang yang sangat bersemangat menghadiri konser yang belum pernah terjadi sebelumnya mengakibatkan kemacetan lalu lintas, dan hal ini menimbulkan ancaman keamanan bagi presiden". Demikian seperti dilansir BBC, Senin (22/1).

Dia meminta pengertian masyarakat dan menambahkan, "Pemahaman dan dukungan yang berkelanjutan terhadap langkah-langkah ini sangat penting dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan kepemimpinan negara kita".

Dinilai Menyalahgunakan Kekuasaan

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menuai kritik karena menghadiri konser band rock Coldplay di Singapura menggunakan helikopter kepresidenan. (PHILCONCERTS/X)
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menuai kritik karena menghadiri konser band rock Coldplay di Singapura menggunakan helikopter kepresidenan. (PHILCONCERTS/X)

Marcos Jr dan istrinya Liza Araneta Marcos termasuk di antara puluhan ribu orang yang menghadiri konser Coldplay di Philippine Arena, arena dalam ruangan terbesar di dunia.

Sejumlah video dan foto pasangan nomor satu di Filipina yang menunjukkan mereka tiba dengan helikopter memicu kemarahan pengguna media sosial, yang mengkritik penggunaan uang pembayar pajak oleh Marcos Jr, putra mendiang mantan presiden Ferdinand Marcos yang kekuasaannya diakhiri dengan people power.

"Menggunakan sumber daya resmi, seperti helikopter kepresidenan, untuk aktivitas pribadi dan non-resmi umumnya dianggap sebagai penyalahgunaan kekuasaan atau penyalahgunaan sumber daya pemerintah," kata pengguna Facebook James Patrick Aristorenas dalam unggahan pada Sabtu.

Pengguna Facebook lainnya, Arvine Concepcion, turut mengkritik dengan sarkasme, "Kita membayar untuk penggunaan helikopter, bahan bakar dan keamanan, siapa tahu bahkan tiket untuk semua orang." 

Buruknya Kemacetan Lalu Lintas di Manila

Kepadatan Lalu Lintas Manila Saat Covid-19 Melonjak
Kepadatan lalu lintas terlihat di Manila, Filipina (3/8/2020). Kemacetan terjadi ketika orang-orang bergegas keluar dari Metro Manila beberapa jam sebelum pemerintah memberlakukan aturan lockdown yang lebih ketat di kawasan itu akibat lonjakan kasus penyakit Covid-19. (Xinhua/Rouelle Umali)

Manila menduduki puncak daftar wilayah metro dalam TomTom Traffic Index tahun 2023 dengan waktu perjalanan paling lambat di antara hampir 400 kota di 55 negara di seluruh dunia.

Perusahaan teknologi yang berfokus pada transportasi ini memperkirakan kecepatan rata-rata Manila pada jam sibuk adalah 19 kilometer per jam (11 mil per jam), dan sekitar 52 persen jalanannya macet. Biasanya, dibutuhkan waktu lebih dari 25 menit untuk menempuh jarak hanya 10 kilometer (6,2 mil).

Menanggapi peringkat negara tersebut pada TomTom, Departemen Transportasi mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa mereka sedang melaksanakan proyek infrastruktur transportasi jalan raya yang bertujuan untuk "meningkatkan pengalaman komuter sambil mengatasi memburuknya lalu lintas di daerah-daerah pusat perkotaan."

Infografis Kesiapan dan Strategi Urai Kemacetan Saat Periode Libur Nataru. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Kesiapan dan Strategi Urai Kemacetan Saat Periode Libur Nataru. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya