Liputan6.com, New Delhi - Seekor burung merpati yang sempat dituduh sebagai mata-mata China dibebaskan oleh polisi India ke alam liar.
Burung itu ditangkap pada Mei 2023 di dekat sebuah pelabuhan di Mumbai, dengan dua cincin diikatkan di kakinya yang menampilkan huruf dalam bahasa Mandarin.
Baca Juga
Pria di India Tak Sengaja Jatuhkan Ponsel ke Kotak Persembahan, Pihak Kuil: Itu Sudah Jadi Milik Dewa
Pria India Tewas Usai Menelan Anak Ayam Hidup-hidup, Awalnya Percaya Bisa Tingkatkan Kesuburan
Kaleidoskop 2024: Kala Pernikahan Pangeran Abdul Mateen, Putri Kim Jong Un hingga Ulah Orang Terkaya Dunia Jadi Sorotan
Mencurigainya sebagai spionase, polisi menahan merpati tersebut dan kemudian membawanya ke Rumah Sakit Hewan Bai Sakarbai Dinshaw Petit di Mumbai.
Advertisement
Dilansir Telegraph, Sabtu (3/2/2024), investigasi polisi selama tiga bulan menemukan bahwa merpati itu sebenarnya adalah burung balap di perairan terbuka dari Taiwan yang melarikan diri dan terbang ke India.Â
Temui Ashar, pejabat di People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) India mengatakan, "Sekarang, merpati akhirnya bebas terbang di angkasa seperti yang seharusnya dilakukan setiap burung."
Keputusan pelepasan burung merpati tersebut tak lepas dari upaya PETA dalam melobi polisi India.
"PETA India menangani 1.000 panggilan telepon darurat hewan dalam seminggu, tapi ini adalah kasus pertama kami mengenai tersangka mata-mata yang perlu dibebaskan dari hukuman penjara yang keliru," kata Ashar.
"Pihak berwenang menemukan burung yang tidak bersalah itu sehat dan tidak perlu ditempatkan di kandang."
Tak Ada Temuan Mencurigakan
Ravindar Patil, asisten sub-inspektur polisi Mumbai yang ditugaskan menangani kasus ini, mengatakan dia mengirimkan salah satu cincin di kaki burung itu untuk diuji dan menemukan sebuah chip dengan informasi lokasi dari mana asalnya. Namun, tulisan di cincin itu pudar dan tidak terbaca.
"Tidak ada hal lain yang mencurigakan," katanya.
Ia menambahkan, "Dia mungkin lemah dan terluka, lalu naik ke kapal dan mendarat di sini."
Advertisement