Anies Baswedan: Anak Guru dan Dosen Harus Mendapatkan Beasiswa Pendidikan

Calon Presiden Nomor Urut 01 Anies Baswedan berkomitmen agar anak pengajar, yaitu guru dan dosen seharusnya mendapatkan beasiswa pendidikan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 04 Feb 2024, 20:54 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2024, 20:45 WIB
Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan saat debat Pilpres 2024 terakhir yang digelar Minggu (4/2/2024) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.
Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan saat debat Pilpres 2024 terakhir yang digelar Minggu (4/2/2024) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat. (Tangkapan Layar YouTube KPU RI)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden Nomor Urut 01 Anies Baswedan berkomitmen agar anak pengajar, yaitu guru dan dosen seharusnya mendapatkan beasiswa pendidikan.

"Beasiswa untuk anak guru dan dosen serta tenaga pendidik. Jangan sampai anak-anak para pendidik tidak mendapatkan kesempatan belajar," ujar Anies Baswedan dalam debat Capres kelimat yang diselenggarakan oleh KPU, Minggu (4/2/2024).

Selain itu, Anies menyinggung soal tanggung jawab negara pada guru dan dosen.

"Bicara mencerdaskan bangsa, pendidik jadi kunci. Anak-anak adalah tanggung jawab penuh. Terutama soal kesejahteraan pendidiknya. Prinsip itu harus dipegang semua pemimpin."

Anies juga menjanjikan soal program mulai dari percepatan sertifikasi 700 ribu guru, beasiswa bagi anak pendidik, penghargaan, pemberian tunjangan, penelitian berbasis kinerja.

Ia juga menyebut program selanjutnya meliputi pengurangan beban administrasi bagi dosen dan pengajar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Anies Baswedan Singgung Bansos di Debat Capres: Untuk yang Butuh, Bukan Kepentingan yang Memberi

Ekspresi Para Capres/Cawapres saat Paparan Visi Misi pada Debat Perdana Pilpres 2024
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan saat paparan visi dan misi pada debat perdana Calon Presiden pada Pilpres 2024, Selasa (12/12/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Calon Presiden nomor Urut 1 Anies Baswedan mengungkap ada sekitar 70 juta orang yang belum memiliki jaminan. Pada konteks ini, termasuk adalah bantuan sosial (bansos).

Anies mengatakan, hal itu merupakan masalah yang saat ini dihadapi oleh Indonesia. Dia juga mencatat, masih ada 45 juta orang yang belum bekerja dengan layak.

 "Apa masalah hari ini? 45 juta orang belum bekerja dengan layak, bicara jaminan sosial, lebih dari 70 juta orang tidak punya jaminan sosial," ujar Anies dalam Debat Capres, di Jakarta, Minggu (4/2/2024).Dia menjelaskan, selama satu tahun belakangan, pihaknya menerima banyak masukan dari masyarakat. Salah satu yang disorotinya juga adalah terkait dengan penyaluran bansos.

 


Fenomena Bansos

Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bersama Capres Anies Baswedan
Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bersama Capres Anies Baswedan di arena debat cawapres perdana di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023). (Foto: Tangkapan layar dari Youtube KPU).

Setelah melihat fenomena bansos belakangan, Anies merumuskan sejumlah cara penyaluran bansos. Misalnya, tertuang dalam programnya, yakni bansos plus.

"Apa yang ingin kita capai? satu, kita ingin memastikan hidup sehat, dan bila sakit ada pertolongan cepat, tumbuh cerdas dengan biaya terjangkau, keluarga sejahtera karena upahnya layak," tuturnya.

Anies menegaskan akan memberikan bansos pada kalangan-kalangan yang membutuhkan dan bukan berdasarkan pada kepentingan dari pemberi bansos.

"Bila membutuhkan diberikan bansos sesuai kebutuhannya. Bansos plus, bukan memberikan bansos untuk kepentingan yang memberi, tapi untuk kepentingan yang diberi, dan warga negara yang bangga dengan negaranya karena dijaga budayanya dan etikanya dijaga tinggi," sambung Anies Baswedan.

Infografis Mahfud Md Minta Tiket Capres Anies Baswedan Dijaga. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Mahfud Md Minta Tiket Capres Anies Baswedan Dijaga. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya