Liputan6.com, Jakarta - Sederet fenomena langit yang diperkirakan terjadi pada Ramadan 2024 ini. Fenomena astronomi yang akan terjadi antara lain, hujan meteor hingga oposisi Planet Jupiter dan Uranus.
Berdasarkan jadwal peristiwa astronomi yang dibagikan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), akan ada dua fenomena gerhana di bulan Ramadan tahun ini.
Dua fenomena gerhana akan terjadi pada akhir Maret dan awal April, bertepatan dengan bulan Ramadan 2024. Meski kerap terjadi setiap tahun, gerhana termasuk salah satu fenomena langit yang paling dinantikan oleh para pengamat.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari laman BRIN pada Selasa (12/03/2024), berikut fenomena astronomi Ramadan 2024.
1. Konjungsi Venus dan Saturnus
Pada 22 Maret 2024, Venus akan terlihat berdekatan dengan Saturnus di langit malam. Fenomena tersebut dinamakan konjungsi, yakni pertemuan semu antara dua atau lebih objek langit di cakrawala.
Jadi, apabila diamati dari Bumi, objek-objek langit tersebut tampak saling berdekatan atau berpapasan. Venus bakal berpapasan dengan Saturnus di konstelasi Aquarius.
Waktu terbaik untuk mengamati fenomena konjungsi ini yakni pada sebelum Matahari terbit atau menjelang fajar. Pengamat bisa mendapatkan pemandangan kebersamaan Venus dan Saturnus di langit timur sebelum Matahari terbit.
Â
Konjungsi Mars dan Saturnus
2. Konjungsi Mars dan Saturnus
Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 2024, langit akan mempertunjukkan fenomena konjungsi dua planet spektakuler, yakni Mars dengan Saturnus. Fenomena tersebut bakal terjadi pada 11 April 2024 dini hari.
Pengamat dapat menyaksikan pertemuan antara Mars dan Saturnus pada pukul 03.32 WIB. Dua planet tersebut bakal eksis di konstelasi Aquarius, tepatnya di langit sebelah timur, hingga pukul 05.22 WIB.
Fenomena konjungsi Mars dengan Saturnus ini dapat dilihat dengan mata telanjang. Akan tetapi, apabila ingin melihat keduanya lebih dekat, pengamat memerlukan alat bantu seperti teleskop atau lainnya.
3. Elongasi Timur maksimum Merkurius
Elongasi maksimum adalah fenomena di mana benda langit berada pada sudut tertinggi dari Matahari. Ketika elongasi maksimum terjadi, Merkurius akan berada pada sudut tertinggi dari Matahari di Cakrawala.
Fenomena astronomi ini adalah waktu terbaik untuk mengamati Merkurius dari Bumi. Pengamat bisa menyaksikan fenomena langka tersebut pada 24 Maret 2024, tepatnya ketika Matahari terbenam.
Saat elongasi maksimum terjadi, Merkurius bakal terlihat di cakrawala barat. Siapkan alat bantu seperti teleskop apabila pengamat ingin menyaksikannya secara lebih jelas.
Â
Advertisement
Gerhana Bulan Penumbra
4. Gerhana bulan penumbra
Bulan Ramadan 2024 akan dihiasi dengan fenomena gerhana bulan penumbra. Fenomena ini terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan hampir berada di garis sejajar.
Fenomena ini termasuk peristiwa gerhana langka lantaran hanya terjadi ketika Bulan berada di fase purnama. Ketika gerhana berlangsung, sebagian cahaya Matahari yang menuju Bulan akan terhalang oleh Bumi.
Akibatnya, Bulan yang sedang dalam fase purnama akan terlihat lebih redup secara berkala lantaran tertutup oleh bayangan Bumi. Fenomena ini dapat terjadi karena posisi Bulan, Bumi, dan Matahari yang dinamis.
5. Gerhana matahari total
Setelah gerhana bulan penumbra, Ramadan 2024 akan dihiasi oleh fenomena gerhana matahari total (GMT), yaitu peristiwa terhalangnya bayangan Matahari menuju Bumi oleh Bulan. Fenomena ini bisa terjadi lantaran Matahari, Bulan, dan Bumi berada pada posisi yang sejajar.
Bayangan Matahari yang menuju Bumi terhalang oleh Bulan yang berada di antara keduanya. Saat GMT terjadi, cahaya Matahari yang menyinari Bumi akan tertutup oleh Bulan sehingga Bumi menjadi gelap bak di malam hari.
Namun sayangnya, fenomena spektakuler ini tidak teramati di Indonesia. Gerhana matahari total pada 8 April 2024 tidak melintasi wilayah Indonesia.
Peristiwa tersebut hanya bisa diamati di Eropa Barat, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudera Pasifik, Atlantik, dan Arktik.
6. Asteroid 2024 DAI
Asteroid 2024 DAI akan melintas dekat Bumi pada 11 Maret 2024. Asteroid ini ditemukan pada tahun 2024 dan memiliki diameter 49 meter.
Asteroid 2024 DAI tergolong asteroid dekat-Bumi kelas Apollo, sehingga orbitnya dapat bersinggungan dengan orbit Bumi. Asteroid 2024 DAI akan melintas dekat Bumi dalam jarak 9 kali lipat jarak rata-rata Bumi-Bulan atau setara 3,6 juta kilometer.
Asteroid ini tidak memiliki potensi untuk bertabrakan dengan Bumi, setidaknya hingga satu abad ke depan.
(Tifani)