Hadapi Gelombang Panas Ekstrem 45 Derajat Celsius, Sudan Selatan Tutup Semua Sekolah

Sudan Selatan, salah satu negara termuda di dunia, sangat rentan terhadap krisis iklim. Gelombang panas umum terjadi, namun jarang melebihi 40 derajat Celsius.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 19 Mar 2024, 08:02 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2024, 08:02 WIB
Ilustrasi gelombang panas. (Unsplash)
Ilustrasi gelombang panas. (Unsplash)

Liputan6.com, Juba - Sudan Selatan menutup semua sekolah mulai Senin (18/3/2024) sebagai persiapan menghadapi gelombang panas ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung selama dua pekan.

Kementerian Kesehatan dan Pendidikan Sudan Selatan telah menyarankan para orang tua untuk menjaga semua anak di dalam ruangan karena suhu diperkirakan akan melonjak hingga 45 derajat Celsius.

Mereka memperingatkan bahwa sekolah mana pun yang ditemukan buka selama periode peringatan akan dicabut pendaftarannya. Namun pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu (16/3) malam tidak merinci berapa lama sekolah akan tetap ditutup.

Kementerian mengatakan mereka akan terus memantau situasi dan menginformasikannya kepada masyarakat. Demikian seperti dilansir The Guardian, Selasa (19/3).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kondisi Sulit Sudan Selatan

Warga Sudan Selatan yang Melarikan Diri dari Konflik Sudan
Lebih dari 40.000 orang - sebagian besar warga Sudan Selatan - telah menyeberangi perbatasan sejak Sudan dilanda konflik hampir sebulan yang lalu. (AP Photo/Sam Mednick)

Peter Garang, yang tinggal di ibu kota, Juba, menyambut baik keputusan tersebut. Dia mengatakan sekolah harus terhubung ke jaringan listrik untuk memungkinkan pemasangan AC.

Sudan Selatan, salah satu negara termuda di dunia, sangat rentan terhadap krisis iklim. Gelombang panas umum terjadi, namun jarang melebihi 40 derajat Celsius.

Konflik sipil juga melanda negara Afrika Timur tersebut, beserta kekeringan dan banjir, sehingga membuat kondisi kehidupan menjadi sulit.

Program Pangan Dunia (WFP) dalam laporannya mengatakan Sudan Selatan terus menghadapi krisis kemanusiaan yang mengerikan karena kekerasan, ketidakstabilan ekonomi, perubahan iklim, dan masuknya orang-orang yang melarikan diri dari konflik di negara tetangganya, Sudan. Laporan tersebut turut menyatakan bahwa 818.000 masyarakat rentan diberikan makanan dan bantuan tunai pada Januari.

Infografis Petaka El Nino di Planet Bumi Picu Gelombang Panas Ekstrem
Infografis Petaka El Nino di Planet Bumi Picu Gelombang Panas Ekstrem (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya