Kisah Joy Fox, Nenek 89 Tahun yang Tak Kenal Lelah Keliling Dunia dan Raih Penghargaan

Fox memutuskan untuk menjual cincin pertunangannya dan memulai perjalanan untuk melihat dunia sepanjang hidupnya.

oleh Najma Ramadhanya diperbarui 26 Mar 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2024, 13:00 WIB
Ilustrasi Paspor
llustrasi paspor. (dok. Unsplash.com/@blakeguidry)

Liputan6.com, Wivenhoe - Setelah mengalami pengalaman pahit, yaitu gagalnya pertunangan pada Januari 1956, Joy Fox yang pada saat itu masih berusia 20 tahun dan tinggal di kota kecil Wivenhoe, Inggris, akhirnya memutuskan untuk meninggalkan hidupnya untuk menjelajahi dunia di luar lingkungan desanya.

Seperti dilansir dari BBC, Selasa (26/3/2024), Fox mendapatkan inspirasi untuk melanglangbuana berkat masa kecilnya yang sering dipenuhi dengan cerita perjalanan ke penjuru dunia yang selalu diceritakan oleh kedua orang tuanya. 

Fox yang pada saat itu masih patah hati karena putus cinta, memutuskan untuk menjual cincin pertunangannya dan mulai menjelajahi dunia.

"Saya tidak memiliki petunjuk bagaimana bisa sampai dari desa ke Dover menggunakan feri," kata Fox, yang menceritakan awal dari perjalanannya. Ia kemudian melanjutkan cerita perjalanannya yang menjadi pengalaman pertama nya meninggalkan rumah, "Tapi kemudian saya naik kereta melintasi Prancis dan Swiss, lalu ke Italia," tambahnya.

Dengan umurnya yang sekarang sudah menginjak usia 89 tahun, nenek ini terus menjelajahi dunia dengan semangat dan antusiasme persis seperti saat ia masih berusia 20 tahun.  

Semangat itu membawa Fox meraih Penghargaan Solo Travel Journey Woman Evelyn Hannon dari organisasi global yang bernama JourneyWoman, yang didedikasikan untuk mempromosikan perjalanan solo bagi wanita di atas usia 50 tahun. 

Penghargaan tersebut merupakan pengakuan atas seseorang yang telah menjalani kehidupan petualangan selama puluhan tahun.

"Saya tidak menyangka bahwa saya masih bisa bepergian pada usia ini," kata Fox. "Tapi berkat kesehatan yang masih baik, saya masih bisa menjelajahi lebih banyak bagian dari dunia."

Perjalanannya Dimulai dari Italia

Ilustrasi bendera Italia, lagu kebangsaan
Ilustrasi bendera Italia, lagu kebangsaan. (Photo by Michele Bitetto on Unsplash)

Perjalanan pertamanya itu dimulai dengan melakukan eksplorasi Italia selama dua minggu yang akhirnya membuat Fox semakin berani dan terinspirasi.

Selama perjalanan, ia akhirnya berteman dengan seorang pria Italia yang menunjukkan padanya tempat-tempat terbaik di negara itu,  bersama-sama mereka mengunjungi Portofino, Rapallo, Milan, dan lainnya.

"Aku bertemu dengan Luigi di sebuah pesta dansa,  dan dia mengajakku untuk mengelilingi Riviera Italia," kenang Fox. Ia juga mengungkapnya kejadian lucu ketika ia di sana, "Ketika ia ingin mengajakku untuk mengunjungi semua gereja, aku tidak berpakaian yang tepat, sehingga aku tidak bisa masuk ke dalamnya."

"Tapi sekarang aku lebih bijak dan mulai untuk selalu membawa syal bersamaku saat bepergian," tambahnya.

Ketika perjalanannya di Italia yang berlangsung selama dua minggu berakhir, Fox kembali ke Wivenhoe dengan perasaan yang senang.

"Saya pulang dengan perasaan yang lebih baik, diri saya akhirnya pulih," kata Fox, "Luigi juga akhirnya mengirimkan saya foto-foto indah dari waktu kami bersama di Italia," tambahnya.

Berkeluarga Kembali

Ilustrasi keluarga, orang tua dan anak laki-lakinya
Ilustrasi keluarga, orang tua dan anak laki-lakinya. (Image by Denise Husted from Pixabay)

Beberapa tahun berikutnya, Fox pindah dari Inggris ke Vancouver, Kanada. Setelah melakukan kencan buta yang akhirnya mengarah pada pernikahan, Fox kembali memulai keluarga kecil sendiri.

Perjalanan yang dilakukan oleh Fox melibatkan petualangan dengan anak-anaknya.

"Suamiku suka berkemah, dan dia membantu saya untuk memahami alam. Dia ingin melihat semua air terjun dan sungai yang ada," ujar Fox.

Ketika anak-anak Fox sudah dewasa dan suaminya sibuk dengan perjalanan bisnis, Fox kembali menjelajah sendirian dan terus melakukannya sampai tahun 2015, tahun di mana suaminya meninggal dunia.

"Suami selalu mendorong saya untuk melakukan perjalanan, dan saya masih memiliki hasrat untuk menjelajah, jadi saya pergi ke Eropa," ujarnya.

Fox juga bercerita bahwa ia sudah pergi ke wilayah lain, "Saya juga pernah ke Monaco, Australia, Selandia Baru, dan Kepulauan Cook."

 

 

 

Skotlandia Tetap Menjadi Tempat Favoritnya

Ilustrasi Travel
Ilustrasi travel (dok. Pixabay.com/congerdesign)

Dalam rangka ulang tahunnya yang ke-65, Fox melakukan perjalanan istimewa kembali ke Skotlandia untuk menjelajahi negara tempat ia dilahirkan sebelum keluarganya pindah ke Inggris.

Selama perjalanan tiga minggu itu, Fox mengikuti rute yang sangat bermakna baginya di negara itu, dari tempat kelahirannya di Barak Royal Scots di Edinburgh hingga lokasi di mana ia dan keluarganya akhirnya meninggalkan Skotlandia.

"Saya sudah bebas dari masa lalu itu," kata Fox, yang katanya telah menjadi salah satu kenangan perjalanan yang berharga.

Fox kembali menekankan bahwa Skotlandia, tempat masa kecilnya, tetap menjadi tempat favoritnya, "Skotlandia merupakan tempat favorit saya karena saya dilahirkan di sana. Saya memiliki momen di Skotlandia, saat senja, ketika peniup seruling memainkan lagu The Lament. Momen-momen seperti itu yang saya cintai."

Untuk ulang tahunnya yang ke-84, Fox mengunjungi Norwegia, menciptakan pengalaman hidup yang tak terlupakan lainnya, "Melihat Cahaya untuk ulang tahun saya sungguh luar biasa," katanya.

Fox juga melakukan perjalanan ke Australia, di mana ia menjelajahi Great Barrier Reef, sementara ketika di Selandia Baru ia menyewa mobil, bahkan berenang dengan lumba-lumba di alam liar.

Infografis Aturan Sepulang Liburan Natal dan Tahun Baru di Luar Negeri. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Aturan Sepulang Liburan Natal dan Tahun Baru di Luar Negeri. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya