Pria di AS Meninggal Usai Didorong ke Rel Subway New York, 1 Tersangka dengan Riwayat Penyakit Mental Ditangkap

Seorang pria tewas setelah didorong ke jalur atau rel subway atau kereta bawah tanah New York, AS dalam serangan yang tidak beralasan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 28 Mar 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2024, 11:00 WIB
Stasiun di New York Beroperasi Lagi
Ilustrasi sebuah subway atau kereta bawah tanah di New York, AS. (AP Photo/Patrick Sison)

Liputan6.com, New York - Seorang pria tewas setelah didorong ke jalur atau rel subway atau kereta bawah tanah New York dalam serangan yang tidak beralasan. Laporan AFP yang dikutip Kamis (28/3/2024) menyebut bahwa insiden ini terjadi setelah pihak berwenang melaporkan kurang dari sebulan pasukan dikerahkan untuk mengurangi meningkatnya kekerasan dalam sistem transportasi kota.

Korban, yang masih belum diidentifikasi, didorong ke depan kereta bawah tanah No. 4 yang melaju pada Senin (25/3) malam di East Harlem, menurut polisi.

Petugas menangkap dan mendakwa tersangka penyerang, seorang pria berusia 24 tahun bernama Carlton McPherson, yang menurut laporan media lokal memiliki riwayat penyakit mental yang panjang.

 

Beberapa jam sebelum insiden hari Senin (25/3), Departemen Kepolisian New York juga mengumumkan bahwa 800 petugas akan mengejar pelanggar yang menyelinap masuk tanpa membayar.

New York, yang mengalami kesenjangan sosial ekonomi yang parah, mengalami peningkatan tajam dalam kejahatan selama pandemi COVID pada tahun 2020 dan 2021, namun statistiknya telah membaik sejak saat itu.

Meskipun demikian, kejahatan besar meningkat hampir 50 persen di sistem kereta bawah tanah pada bulan Januari, dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

Insiden hari Senin ini hanyalah yang terbaru dari serangkaian panjang kekerasan di kereta bawah tanah yang membuat pengguna sistem transportasi kota berada dalam kondisi siaga tinggi.

"Saya memperhatikan, hanya memasang satu EarPod," kata Jahlen Brown, 24 tahun, dari New Jersey, AS kepada AFP.

 

 

Serangan di Kereta Bawah Tanah Terjadi Beberapa Bulan Terakhir

Stasiun di New York Beroperasi Lagi
Ilustrasi sebuah subway atau kereta bawah tanah di New York, AS. (AFP/Thomas URBAIN)

Serangan di moda transportasi subway New York dilaporkan terjadi dalam beberapa bulan terakhir, di antaranya sejumlah penembakan mematikan, serta insiden yang melibatkan pisau dan penumpang yang didorong ke rel.

"Penyelidikan awal menetapkan bahwa korban didorong ke rel ketika kereta memasuki stasiun dalam serangan yang tidak beralasan,” kata polisi.

Pada awal bulan Maret, Gubernur negara bagian New York Kathy Hochul mengerahkan 750 tentara Garda Nasional untuk memantau dan melindungi lebih dari 400 stasiun kereta bawah tanah di jaringan transportasi kota yang luas.

Pada tanggal 12 Februari, satu orang tewas dan lima lainnya terluka dalam penembakan di stasiun kereta bawah tanah New York tepat sebelum jam sibuk.

Baru-baru ini seorang wanita lain kehilangan kedua kakinya setelah pasangannya mendorongnya ke rel kereta api setelah bertengkar.

Dan pada Oktober 2023, seorang wanita dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis setelah seseorang yang terlihat emosinya tak stabil mendorongnya ketika kereta memasuki stasiun.

Seniman Turki di AS Didorong ke Kereta Bawah Tanah dan Terluka Parah, Pelaku Ditangkap Tanpa Perlawanan

Ilustrasi kereta bawah tanah
Ilustrasi kereta bawah tanah (Dok. Pixabay/AndyLeungHK)

Dalam serangan kereta bawah tanah yang mengerikan di Queens, New York City, AS. Pria yang diyakini berada di balik serangan kereta bawah tanah yang mengerikan telah ditemukan dan didakwa melakukan pembunuhan.

Mengutip CBS News, Rabu (24/5/2023), Kamal Semrade ditangkap karena diduga mendorong wanita ke dalam gerbong kereta bawah tanah yang bergerak, melukainya hingga kritis. Dia diduga kuat mendorong seorang wanita Queens dengan bagian kepala terlebih dahulu ke kereta yang sedang melaju pada akhir pekan di Upper East Side.

Peristiwa itu melukai tulang punggungnya dengan parah.

Tersangka ditangkap di sebuah tempat penampungan di Queens dan kemudian ditahan di fasilitas polisi di Columbus Circle.

Adapun korban, anggota keluarga mengatakan dokter awalnya korban tidak bisa pulih dari leher ke bawah, tetapi pada hari Selasa, dua hari setelah insiden, mereka mengatakan dia bisa menggerakkan lengannya.

"Dia mengalami cedera leher ... leher dan tulang punggungnya patah," kata kerabatnya, Nadim Ozsoy.

Nadim Ozsoy mengatakan seluruh keluarganya masih syok. Pada Minggu 21 Mei, Emine Oszoy yang berusia 35 tahun sedang dalam perjalanan untuk bekerja ketika dia didorong ke kereta bawah tanah yang keluar dari stasiun Lexington dan East 63rd Street sekitar pukul 06.00 sore.

Emine Ozsoy dilarikan ke rumah sakit dengan cedera kepala, leher, dan tulang belakang yang serius, serta tulang rusuk yang patah. Tersangka kabur.

"Mengerikan, orang itu sakit. Orang ini sakit jiwa," kata Nadim Ozsoy.

Pelaku ditangkap... Klik di sini.

Infografis Nama-Nama Kereta Api Legendaris Indonsia
Infografis Nama-Nama Kereta Api Legendaris Indonsia.  (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya