Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan terus melakukan penelitian untuk mengumpulkan informasi tentang tata surya. Salah satunya adalah keberadaan planet ekstrasurya atau exoplanet.
Melansir laman Space pada kamis (04/04/2024), exoplanet dianggap dapat menjadi alternatif rumah baru buat manusia di masa depan. Terlebih kondisi bumi sudah tak memungkinkan lagi ditinggali.
Meski, sejauh ini belum ada lokasi yang terjangkau teknologi transportasi dan bahkan belum ada yang kondisinya mendekati bumi. Namun, para ilmuwan tetap mencari planet ini demi memelihara harapan sekaligus mengembangkan pengetahuan.
Advertisement
Baca Juga
Berikut daftar exoplanet yang ditemukan para ilmuwan sepanjang 2023.
1. Planet HD149026b
Pada awal 2023, para ilmuwan menemukan unsur berat berupa karbon dan oksigen di atmosfer planet ekstrasurya HD149026b yang letaknya jauh dari bumi. Unsur ini diamati menggunakan teleskop luar angkasa James Webb Space Telescope (JWST).
Penemuan di planet yang lebih dikenal dengan nama Smertrios ini mengejutkan para astronom. Pasalnya, planet gas raksasa di Tata Surya kita, seperti Jupiter dan Saturnus, sebagian besar hanya menampung hidrogen dan helium di atmosfernya.
Aturan umumnya adalah, semakin besar suatu planet, semakin sedikit unsur berat di atmosfernya.
2. Tata Surya dengan 6 Planet
Para ilmuwan menemukan sistem tata surya dengan enam planet mengorbit sangat dekat dengan bintang induknya. Jarak orbital itu bahkan sangat dekat hingga setara jarak Merkurius dan matahari.
Para astronom percaya bahwa sistem planet tetap tidak berubah selama lebih dari satu miliar tahun, karena planet-planet mengorbit dengan resonansi matematis yang mendekati sempurna.
Â
Planet yang Mengorbit Bintang Katai
3. Planet yang Mengorbit Bintang Katai
Sebuah planet ekstrasurya masif bernama LHS 3154 b yang berukuran 13 kali lebih besar dari bumi, ditemukan mengorbit bintang katai (dwarf star) yang sangat dingin. Planet ini berukuran menyerupai Neptunus, dengan bintangnya sembilan kali lebih kecil dari matahari.
Rasio antara dunia seukuran Neptunus dan bintang induknya, yang berjarak 51 tahun cahaya, adalah 100 kali lebih besar dibandingkan rasio massa antara bumi dan matahari.
4. Kembaran Merkurius
Pengamatan dengan Instrumen Inframerah Tengah (MIRI) JWST menemukan bahwa dua planet bagian dalam sistem planet Trappist yang kemungkinan besar tidak memiliki atmosfer. TRAPPIST-1b kemungkinan merupakan batuan polos tanpa atmosfer dengan suhu permukaan yang sangat panas sebesar 232 derajat Celsius (450 derajat Fahrenheit).
Hasilnya ditindaklanjuti dengan temuan serupa untuk TRAPPIST-1c, planet berikutnya dalam sistem, tiga bulan kemudian. Para astronom memperkirakan kurangnya atmosfer di planet-planet ini disebabkan oleh aktivitas keras bintang asal mereka.
5. Mini Neputunus
Para ilmuwan juga berhasil menemukan kembaran Neptunus pada 2023 lalu. Planet berukuran kecil ini bernama Gliese 1214 b dan menemukan bahwa planet tersebut dikelilingi oleh kabut tebal atau lapisan awan.
Gliese 1214 b pada awalnya terbukti sulit untuk diamati karena atmosfernya yang memantulkan cahaya. Namun, para peneliti yakin mungkin saja planet tersebut mengandung uap air dalam jumlah besar.
Planet yang berjarak 48 tahun cahaya ini mengorbit sangat dekat dengan bintang asalnya, sehingga kecil kemungkinannya terdapat lautan air di permukaannya. Mini-Neptunus ini berukuran lebih kecil dari Neptunus, namun lebih besar dari bumi.
Â
Advertisement
Planet Cermin
6. Planet Cermin
Para astronom mengidentifikasi sebuah planet ekstrasurya bernama LTT9779 b. Menariknya, planet ini memantulkan 80 persen cahaya yang menyinari bintang induknya.
Sebagai perbandingan, bumi memantulkan 30 persen cahaya Matahari. Planet ultra-panas yang berjarak 264 tahun cahaya dari Bumi ini sangat reflektif karena tingginya proporsi logam di atmosfernya.
Planet ini berukuran lima kali lebih besar dari bumi, sehingga mendapatkan gelar "cermin kosmik terbesar yang pernah ditemukan".
7. Planet dalam Sistem Bintang Biner
Sistem bintang biner adalah dua bintang yang mengorbit satu sama lain. Hal ini merupakan fenomena yang umum terjadi di alam semesta.
Kecil kemungkinan sistem ini menampung planet. Hal ini karena bintang-bintang biner cenderung menggerakkan piringan pembentuk planet selama fase remaja sistem planet.
Hanya satu sistem biner yang diketahui menampung banyak planet. Pada awal 2023, para ilmuwan menemukan sistem multiplanet lain yang mengorbit sepasang bintang.
Para astronom menyelidiki sistem biner TOI-1338, yang terletak sekitar 1.320 tahun cahaya dari bumi. Mereka menemukan sebuah planet sirkumbiner yang dijuluki TOI-1338b yang mengorbit pasangan bintang TOI-1338.
Dalam upaya mereka yang gagal untuk mengukur massa planet, mereka menemukan planet lain.
(Tifani)