Liputan6.com, Teheran - Setidaknya 4.000 orang diperkirakan tewas dalam gempa besar di Iran selatan. Gempa tersebut berpusat di kota Ghir.
Kota Jahrom di dekatnya juga terkena dampaknya, dan getarannya juga terasa di kota kuno Shiraz, yang berjarak 100 mil (160 km).
Baca Juga
Ghir, sebuah kota pertanian yang sibuk dan berpenduduk sekitar 7.000 orang, dilaporkan telah hancur, bersama dengan 60 desa di sekitarnya.
Advertisement
Jenderal Mohammad Fazelli, yang bertanggung jawab atas operasi penyelamatan dan pertolongan, mengatakan bahwa ia khawatir masih banyak lagi orang yang terkubur di bawah puing-puing, dikutip dari laman BBC, Rabu (10/4/2024).
Ketika ditanya berapa jumlahnya, dia menjawab, "Tuhan yang tahu."
Gubernur jenderal wilayah tersebut, Manucher Pirouz, mengatakan; "Gempa tersebut sangat dahsyat dan telah meratakan begitu banyak rumah di 30 desa sehingga diperlukan waktu berhari-hari untuk mengetahui jumlah korban jiwa."
Pirouz terbang ke daerah tersebut dengan helikopter tak lama setelah gempa pertama, dan berbicara tentang kerusakan yang ia lihat selama dua jam penerbangan di atas pusat gempa.
“Tidak ada satu pun rumah yang berada di atas tanah,” katanya. Dia menggambarkan orang-orang yang selamat berjalan terhuyung-huyung di antara reruntuhan.
“Satu orang menangis karena anak-anaknya, satu lagi karena ayahnya, satu lagi karena ibunya,” katanya.
Gempa terjadi pagi ini, ketika banyak dari mereka yang tinggal di daerah terpencil dan pedesaan sedang dalam perjalanan menuju ladang.
Diperkirakan sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak yang ditinggalkan di rumah dan terkubur di bawah reruntuhan rumah mereka.
Gempa Susulan Terjadi
Guncangan yang lebih kecil terus mengguncang wilayah tersebut hampir sepanjang hari, menyebabkan kepanikan di antara para penyintas.
Kebanyakan dari mereka yang selamat dari gempa tersebut berkemah di dataran terbuka, tinggal di dekat desa mereka untuk membantu upaya penyelamatan.
Pesawat-pesawat terbang ke daerah bencana sepanjang hari untuk menjatuhkan makanan, selimut, dan pasokan medis kepada para korban. Dokter dan pasokan medis juga diterbangkan.
Universitas Teheran mengukur guncangan awal sebesar magnitudo 7,1, menjadikannya salah satu guncangan terkuat dalam sejarah Iran.
Peristiwa ini terjadi empat tahun setelah gempa bumi terburuk di Iran dalam beberapa tahun terakhir, ketika sekitar 20.000 orang tewas di provinsi utara Khorassan.
Advertisement