Liputan6.com, London - Inggris memilih untuk membatasi penjualan rokok daripada tindakan merokok.
Seperti dilansir dari BBC, Kamis (25/4/2024), dalam hukum baru ini usia legal untuk membeli rokok akan meningkat setiap tahun, yang saat ini 18 tahun.
Baca Juga
Hal tersebut menunjukkan bahwa orang yang lahir pada tahun 2009 dan setelahnya tidak akan pernah dapat membeli rokok secara legal. Hukum ini tidak akan memengaruhi mereka yang sudah diizinkan membeli rokok berdasarkan umur.
Advertisement
Untuk mengatasi penjualan tembakau dan vape kepada anak di bawah umur, pemerintah mengatakan akan menerapkan denda sebesar £100 atau Rp2 juta bagi toko-toko di Inggris dan Wales yang melanggar hukum.
Pemerintah lokal juga akan mempertahankan pendapatan untuk diinvestasikan kembali ke dalam penegakan hukum, yang akan ditambah dengan denda sebesar £2.500 atau Rp50 juta yang sudah dapat dijatuhkan oleh pengadilan.
Pemerintah mengatakan akan menghabiskan £30 juta atau Rp602 miliar untuk penegakan hukum, yang akan mencakup penanggulangan ketersediaan rokok di pasar gelap.
Aturan baru akan berlaku di semua toko bebas bea cukai di Inggris, tetapi siapapun yang membeli rokok di luar negeri masih dapat membawanya kembali ke Inggris selama rokok tersebut diperoleh secara legal di tempat lain.
Pemerintah bertujuan untuk menerapkan sistem baru ini pada tahun 2027.
PM Rishi Sunak ingin bekerja sama dengan pemerintah Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara untuk memperkenalkan undang-undang tersebut di seluruh Inggris.
Rokok melepaskan ribuan bahan kimia yang berbeda saat dibakar, termasuk karbon monoksida, timbal, dan amonia. Banyak komponen tembakau yang beracun dan hingga 70 bahan di antaranya menyebabkan kanker.
Untuk Menciptakan Generasi Bebas Asap Rokok
Merokok juga berkaitan dengan penyakit serius lainnya, seperti penyakit paru-paru, penyakit jantung, dan stroke. Hal ini juga dapat memengaruhi kesuburan dan kehamilan.
Pemerintah mengatakan merokok masih merupakan penyebab kematian, cacat, dan penyakit serius yang dapat dicegah nomor satu. Merokok juga menyebabkan 80.000 kematian setiap tahun di seluruh Inggris dan memakan biaya NHS dan ekonomi sekitar £17 miliar atau Rp341 quadraliun setiap tahunnya.
Menurut pemerintah, menciptakan "generasi bebas asap rokok" bisa mencegah lebih dari 470.000 kasus penyakit jantung, stroke, kanker paru-paru, dan penyakit lainnya pada akhir abad ini.
RUU Tembakau dan Vape juga bertujuan untuk mengatasi penggunaan vape di kalangan anak muda yang sebelumnya tidak pernah merokok.
Vaping tidak sebahaya merokok biasa, tetapi tidak bebas risiko juga. Para ahli kesehatan setuju bahwa siapapun yang belum pernah merokok sebaiknya tidak mulai vaping.
Dokter anak memperingatkan bahwa vaping dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada paru-paru, jantung, dan otak anak muda.
Vaping merupakan kegiatan yang masih terlalu baru untuk memiliki efek jangka panjang yang jelas tetapi National Health Service (NHS) --sistem layanan kesehatan yang didanai publik di Inggris-- mengatakan bahwa ini "tidak mungkin benar-benar tidak berbahaya".
Pemerintah Inggris telah mengumumkan rencana untuk melarang vape sekali pakai di Inggris secepat April 2025 dan berharap untuk memperluas larangan ini di seluruh Inggris juga.
Isi, rasa, dan kemasan vape nikotin juga akan dibatasi untuk membuatnya kurang menarik bagi anak-anak. Pajak baru atas vaping juga akan diperkenalkan mulai Oktober 2026.
Advertisement
Berapa Banyak Jumlah Orang Merokok di Inggris?
Menurut Office for National Statistics (ONS), sekitar 12,9% orang atau sekitar 6,4 juta orang berusia 18 tahun ke atas di Inggris yang merokok pada tahun 2022.
Hal tersebut merupakan proporsi perokok yang saat ini rendah sejak catatan dimulai pada tahun 2011.
Kelompok usia 25-34 tahun memiliki proporsi perokok terbanyak, sedangkan yang terendah adalah di antara mereka yang berusia 65 tahun ke atas.
Tingkat merokok di kalangan remaja yang lebih tua juga tetap tinggi, dengan lebih dari 12% remaja berusia 16 hingga 17 tahun yang merokok di Inggris.
Meskipun jumlah perokok rokok di antara anak-anak dan remaja berusia 11 hingga 17 tahun telah menurun dalam satu dekade terakhir, popularitas vaping telah meningkat dalam kelompok usia ini, dengan vape sekali pakai menjadi jenis yang paling populer.
Harga rokok telah meningkat secara substansial dalam beberapa tahun terakhir, dengan sebungkus berisi 20 batang rokok ukuran besar berharga lebih dari £15 atau sekitar Rp300 ribu --dengan £6,33 atau Rp127 ribu dari jumlah itu yang merupakan pajak.
Kenaikan harga ini akan memotivasi lebih banyak orang untuk berhenti merokok, demikian menurut penelitian.
Sebuah survei terhadap hampir 6.000 orang di Inggris menemukan bahwa separuh dari mereka yang mencoba berhenti melakukannya karena alasan kesehatan, sementara seperempat mengatakan karena biaya.
Apakah Negara Lain juga Melarang Rokok?
Kebijakan Inggris diyakini terinspirasi oleh kebijakan di Selandia Baru,
Pemerintah sebelumnya di Selandia Baru berencana melarang siapapun yang lahir setelah 2008 untuk membeli rokok atau produk tembakau seumur hidup mereka.
Namun, pada November 2023, pemerintah saat ini mengatakan akan membatalkan hukum itu untuk membantu pendanaan pemotongan pajak.
Meksiko juga memiliki beberapa undang-undang anti-merokok paling ketat di dunia, termasuk larangan merokok di pantai, taman, dan dalam beberapa kasus, rumah pribadi.
Portugal juga bertujuan untuk memiliki generasi "bebas asap" pada tahun 2040 dan ingin mengesahkan undang-undang yang akan menghentikan bar, kafe, dan pom bensin dari menjual produk tembakau.
Kanada berharap dapat mengurangi penggunaan tembakau menjadi kurang dari 5% pada tahun 2035 dan pada awal tahun ini, menjadi negara pertama yang mengeluarkan keputusan bahwa peringatan kesehatan harus dicetak pada setiap batang rokok.
Advertisement