28 Mei 1959: 2 Ekor Monyet Tiba dengan Selamat di Bumi Usai Jalani Misi Ruang Angkasa

Dua ekor monyet bernama Able dan Baker tiba di Bumi dengan selamat usai menjalani misi ruang angkasa.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 28 Mei 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi monyet (pixabay)
Ilustrasi monyet (pixabay)

Liputan6.com, Tallahassee - Sejarah mencatat, tepat hari ini pada tahun 1959 ada dua ekor monyet menjadi makhluk hidup pertama yang selamat dari penerbangan ruang angkasa.

Able, seekor monyet rhesus betina seberat 3,1 kg dan Baker, seekor monyet jenis squirrel betina seberat 400 gram meluncur ke ruang angkasa.

Mereka menempuh perjalanan sejauh 300 mil ke ruang angkasa menggunakan Jupiter AM-18 dari Cape Canaveral di Florida, Amerika Serikat.

Kecepatan penerbangan tersebut mencapai 10.000 mph, (16.090kmh) berlangsung selama 15 menit dan monyet-monyet tersebut ditemukan 1.500 mil (2.413km) jauhnya di Atlantik Selatan dekat Puerto Rico.

Monyet tersebut dipantau sepanjang penerbangan untuk mengetahui perubahan detak jantung, reaksi otot, kecepatan denyut nadi, suhu tubuh, dan laju pernapasan.

Juru bicara Komando Penelitian dan Pengembangan Medis Angkatan Darat AS mengatakan, monyet-monyet itu berada dalam kondisi sehat sekembalinya mereka ke Bumi.

Meskipun dianggap sukses oleh para ahli ruang angkasa, misi ini mendapat banyak kritik dari kelompok kesejahteraan hewan, dikutip dari BBC, Selasa (28/5/2024).

Kedutaan Besar Amerika Serikat di London menerima protes dari League Against Cruel Sports dan Conference of Anti-Vivisection Societies, yang terdiri dari 29 kelompok kesejahteraan hewan.

Pernyataan dari League Against Cruel Sports berbunyi: "Tindakan seperti ini termasuk dalam kategori kejahatan ilmiah dan bukan penelitian ilmiah."

Ia menambahkan: “Atas nama kemanusiaan kami mohon Anda menghentikan eksperimen keji ini.”

Pernyataan dari Conference of Anti-Vivisection Societies bernada sama.

Bunyinya: "Tindakan pengecut seperti ini tidak pernah bisa dibenarkan atas dasar kemanfaatan dan semua orang yang berpikir akan merasa jijik mengetahui penyalahgunaan terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan terhadap hewan yang tidak berdaya."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya