Liputan6.com, Bogota - Sebuah rumah sakit militer Kolombia akan memberikan perawatan medis kepada anak-anak Palestina yang terluka dalam perang Israel Vs Hamas. Rencana ini diumumkan pada hari Kamis (13/6/2024) oleh Kementerian Luar Negeri Kolombia.
Wakil Menteri Urusan Multilateral Kolombia Elizabeth Taylor Jay mengatakan bahwa anak-anak tersebut akan melakukan perjalanan bersama keluarga mereka ke Kolombia untuk rehabilitasi. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut, termasuk jumlah anak yang akan menerima perawatan, kapan mereka akan tiba di Kolombia atau berapa lama mereka akan tinggal di negara tersebut.
Baca Juga
Baik Kementerian Luar Negeri Kolombia maupun kantor Presiden Gustavo Petro tidak segera menanggapi permintaan informasi tambahan. Taylor Jay membuat pengumuman tersebut selama Petro melawat ke Swedia.
Advertisement
Uni Emirat Arab, Yordania, dan Jerman telah menerima warga Palestina yang membutuhkan perawatan medis akibat perang yang dimulai setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang lainnya.
Otoritas kesehatan Jalur Gaza menyebutkan pengeboman dan operasi darat Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 36.000 warga Palestina.
Solidaritas Kolombia untuk Palestina
Secara historis, Kolombia merupakan salah satu mitra terdekat Israel di Amerika Latin. Namun, hubungan antara kedua negara mendingin sejak Petro terpilih sebagai presiden sayap kiri pertama Kolombia pada tahun 2022.
Beberapa minggu setelah serangan Hamas di Israel selatan, Petro memanggil pulang duta besar Kolombia untuk Israel menyusuk kritikannya terhadap serangan militer Israel ke Jalur Gaza. Pada bulan Mei, dia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel dengan mengatakan bahwa dia tidak dapat mempertahankan hubungan dengan pemerintahan "genosida" Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Taylor Jay pada hari Kamis mengatakan pemerintah yakin anak-anak yang terluka dapat dirawat oleh dokter militer Kolombia mengingat keahlian yang mereka peroleh saat merawat orang-orang yang terluka selama konflik internal Kolombia selama beberapa dekade.
Sejak pecahnya perang Israel Vs Hamas, Kolombia telah memulangkan 310 warganya melalui tiga penerbangan kemanusiaan.
Tidak hanya itu, Petro juga memberikan kewarganegaraan Kolombia kepada seorang wanita Palestina yang menikah dengan pria Kolombia, yang terjebak di Jalur Gaza bersama dua anaknya yang berasal dari Kolombia. Keluarga tersebut menetap di negara Amerika Selatan pada bulan November.
Advertisement